7. Al-A’ raf
Demi yang esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Alif, Lam, Mim, Shaad. [1]
Ilmu (Kitab) mengenai realitas dan sunnatullah ini yang telah diwahyukan kepadamu, adalah agar kamu memperingatkan (orang-orang yang tidak beriman) dan untuk menasihati orang-orang yang beriman (bagaimana mengimani dan apa yang diimani dan apa yang dipraktekan)… Maka, janganlah kamu merasa susah lagi mengenai hal ini. [2]
Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian… Janganlah mengikuti sekutu-sekutu (mereka yang memberi informasi eksternal [yang menjauhkan kamu dari realitas ilahiah] dan informasi internal [jasmaniah berdasarkan ego]) di luar Rabb kalian… Betapa sedikitnya kalian mengingat dan merenung secara mendalam! [3]
Berapa banyak kota milik umat manusia yang telah Kami hancurkan; Siksaan Kami datang kepada mereka ketika mereka sedang tidur di malam atau siang hari. [4]
Apabila siksaan Kami datang kepada mereka, seruan mereka tidak lain kecuali, “Sungguh kami orang-orang yang zalim.” [5]
Sungguh kami akan menanyakan baik kepada orang-orang yang telah Kami kirim Rasul-rasul kepada mereka maupun kepada Rasul-rasulnya! [6]
Sungguh kami akan menyingkapkan kebenaran dari masalahnya! Kami tidak lalai (akan apa yang terjadi) (Dia itu Batin dan Dzahir – Kekuatan-kekuatan malaikat yang menyusun manifestasi-manifestasi yang diturunkan dari Nama-nama Kami). [7]
Evaluasi (terhadap segala sesuatu yang terjadi) pada waktu itu dilakukan dengan kebenaran (berdasarkan ketetapan Allah)… Mereka yang timbangannya (evaluasi-evaluasinya) berat adalah mereka yang akan bisa mengatasi semua rintangan dan meraih kebebasan. [8]
Dan mereka yang timbangannya (evaluasi-evaluasinya) ringan adalah orang-orang yang telah menyalahi isyarat-isyarat Kami dan karenanya menjadi orang-orang yang merugi. [9]
Sungguh kami telah menempatkan kalian di muka bumi dan Kami ciptakan di dalamnya berkah karunia yang dengannya kalian bertahan hidup. Betapa sedikitnya kalian mengevaluasi (mengkaji)! [10]
Sungguh, kami telah menciptakan kalian dan memberi kalian bentuk. Kemudian kami berkata kepada para malaikat, “Bersujudlah kepada Adam (dalam hal Adam sebagai manifestasi dari totalitas Nama-nama Allah)”; maka mereka pun bersujud (menyadari ketiadaa mereka dari sudut pandang manifestasi Nama-nama Allah), kecuali Iblis. Dia bukan dari golongan yang bersujud (Dia dari golongan jin; keberadaan berbasis-ego). [11]
(Allah) berkata, “Apa yang mencegahmu dari bersujud ketika Aku memerintahkanmu? (Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya. Engkau menciptakan aku dari api (radiasi – keberadaan khusus berbasis frequensi. Perhatikan bahwa kata api [naar] dalam ayat ini sama dengan kata yang digunakan untuk merujuk kepada api neraka. Ini layak untuk direnungkan!) dan menciptakan dia dari tanah (materi).” [12]
(Allah) berkata, “Turunlah dari peringkatmu, karena peringkat ini bukan untuk yang sombong dan merasa lebih unggul dari yang lain! Pergilah! Sungguh, kamu telah merendahkan dirimu sendiri.” [13]
(Iblis) berkata, “Tangguhkanlah aku hingga Hari mereka dibangkitkan (setelah kematian).” [14]
(Allah) berkata, “Sungguh kamu termasuk mereka yang ditangguhkan.” [15]
(Iblis) berkata, “Karena Engkau telah membuatku sesat, (yudhillu man yasyau – berdasarkan realitas bahwa Dia menyesatkan siapa yang dikehendakiNya), aku sungguh akan duduk di jalan lurusMu (shirothol mustaqim) untuk menghalangi mereka.” [16]
“Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan mereka (dengan membangkitkan ambisi pada mereka dan memuji rasa diri mereka [ego] untuk menuntun mereka kepada pengingkaran akan Kebenaran) dan dari belakang mereka (dengan memasukkan ide-ide khayalan pada mereka dan menuntun mereka kepada bentuk-bentuk syirik [dualitas] tersamar) dan dari kanan mereka (dengan menginspirasikan kepada mereka untuk melakukan ‘perbuatan baik’ yang akan menjauhkan mereka dariMu) dan dari kiri mereka (dengan membuat indah perbuatan-perbuatan buruk dan membuat yang salah nampak benar)… Dan akan Engkau dapati kebanyakan dari mereka tidak bersyukur kepadaMu (tidak mampu mengevaluasi apa yang Engkau berikan kepada mereka)! [17]
(Allah) berkata, “Tinggalkanlah kemuliaan milikKu; terhinalah dan terjauhkanlah (dari merasakan realitasmu)! Barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, sungguh akan aku isi neraka dengan kalian semua.” [18]
“Wahai Adam! Tinggallah, kamu dan pasanganmu, di Surga… Makan dan minumlah dari mana pun kalian suka, tapi jangan dekati pohon ini (tubuh jasmani – konsekuensi-konsekuensi dari mengakui dirimu sebagai tubuh jasmani)… Jika tidak, kalian ada di antara orang-orang yang berbuat dosa. [19]
Lalu Setan membisikkan rasa curiga kepada mereka sehingga mereka menyadari ego dan rasa tubuh mereka… Dia berkata, “Alasan mengapa Rabb kalian melarang kalian dari pohon ini (mengalami rasa tubuh kalian) adalah agar kalian tidak menjadi dua malaikat (di alam kekuatan-kekuatan) dan hidup kekal!” [20]
Dan dia bersumpah kepada mereka, “Sungguh, aku ini termasuk para penasihat.” [21]
Demikianlah dia menipu mereka (dengan memasukkan pikiran-pikiran khayal, membuat mereka berpikir bahwa mereka adalah tubuh fisik; menarik perhatian mereka kepada pemenuhan kebutuhan jasmaniah). Dan ketika mereka merasakan pohon itu (sex; mekanisme reproduksi) mereka menjadi sadar akan diri jasmaniah mereka! Mereka mulai menutupi diri mereka dengan dedaunan Surga (mereka berusaha menyembunyikan kejasmanian mereka dengan kekuatan-kekuatan dari Nama-nama yang ada dalam esensi mereka)… Rabb mereka memanggil mereka, “Bukankah Aku telah melarang kalian terhadap pohon itu dan mengatakan kepada kalian bahwa Setan adalah musuh yang nyata bagi kalian?” [22]
Mereka berkata, “Rabb kami! Kami telah menzalimi diri kami sendiri… Jika Engkau tidak mengampuni kami dan merahmati kami, sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi.” [23]
(Allah) berkata, “Turunlah (kepada keadaan keberadaan jasmaniah yang lebih rendah dan sempit, dari kehidupan yang diatur oleh kekuatan-kekuatan murni) sebagai musuh satu dengan lainnya (dualitas tubuh dan kesadaran)! Dan bagi kalian di muka bumi (hal keberadaan jasmaniah) ada waktu keberadaan yang ditetapkan dan periode yang ditetapkan, yang di dalamnya kalian akan menerima bagian dari karunia-karunia. [24]
Dia berkata, “Kalian akan tinggal di dalamnya dan mati di dalamnya dan darinya (tubuh jasmani) kalian akan dibangkitkan.” [25]
Wahai Anak-anak Adam… Sungguh Kami telang mendatangkan kepada kalian pakaian (ilmu mengenai realitas) untuk menutupi kejasmanian kalian dan sebagai penghias (kesenangan dari karuniaNya)… Pakaian untuk perlindungan lah (takwa) tentunya yang paling baik… Ini dari isyarat-isyarat Allah, mudah-mudahan mereka akan berpikir dan mengambil pelajaran. [26]
Wahai anak-anak Adam! Jangan biarkan Setan (tubuh kalian) menggoda kalian sehingga kalian terhasut sebagaimana dia mengeluarkan orang-tua kalian dari Surga dengan menunjukkan kepada mereka kejasmanian mereka dan karenanya melucuti pakaian mereka (kekuatan-kekuatan malaikat)! Karena dia dan pembantu-pembantunya (semua kekuatan setan yang melayani fungsi yang sama) melihat kalian dari tempat yang kalian tidak bisa melihatnya… Kami telah membuat setan-setan (kekuatan-kekuatan yang merusak – keyakinan-keyakinan yang terkondisikan berdasarkan kelima indera) sebagai teman orang-orang yang tidak beriman. [27]
Apabila mereka melakukan ketidaksenonohan (tindakan atau pikiran yang menuntun kepada dualitas atau kepada pengingkaran realitas) mereka berkata, “Kami dapati bapak-bapak kami melakukan ini, dan inilah apa yang Allah perintahkan kepada kami”… Katakanlah, “Sungguh Allah tidak memerintahkan ketidak-senonohan! Apakah kalian menyifati Allah dengan hal-hal yang kalian tidak memiliki ilmu tentangnya?” [28]
Katakanlah, “Rabb-ku telah memerintahkan agar kalian hidup dengan adil; memberikan segala sesuatu sesuai dengan haknya… Luruskanlah wajah-wajah kalian (rasakan peleburan ego kalian dengan berserahdiri) di setiap masjid (tempat sujud) dan mintalah hanya kepadaNya dengan mengkhususkan pemahaman agama kalian hanya kepadaNya… Kalian akan kembali kepadaNya dalam keadaan awal kalian (keadaan Adam di Surga). [29]
Sebagian dari kalian Dia bimbing dan sebagian yang lain layak menjalani kepalsuan! Sungguh, mereka (yang sesat) telah menjadikan setan-setan (para penyimpang kebenaran) sebagai sekutu-sekutu selain Allah, dan mereka mengira diri mereka mendapat petunjuk yang benar! [30]
Wahai Anak-anak Adam, kenakanlah perhiasan kalian di setiap tempat sujud… Makan dan minumlah (evaluasi ini) tapi janganlah berlaku boros (jangan mengkonsumsi tanpa ada perlunya)… Karena Dia tidak menyukai mereka yang berlaku boros (menyalahgunakan karunia yang mereka miliki)! [31]
Katakanlah, “Siapa yang telah melarang hal-hal yang indah dan yang bersih – pemberian murni yang Allah telah berikan bagi hamba-hambaNya?”… Katakanlah, “Itu adalah bagi mereka yang beriman selama kehidupan duniawi; dan pada Hari Kiamat, akan menjadi milik mereka yang istimewa.” Demikianlah Kami rinci ayat-ayat kami bagi mereka yang mengerti. [32]
Katakanlah, “Sebenarnya, Rabb-ku hanya melarang hal-hal berikut: ketidak-senonohan yang nyata dan tersembunyi, kejahatan (dalam pandangan Allah), penindasan (hasrat terhadap hak milik orang lain dan keinginan untuk mengejarnya), mempersekutukan apa-apa yang tidak ada bukti kebenarannya, dan mengatakan hal-hal tentang Allah yang kalian tidak mengetahuinya.” [33]
Dan bagi semua orang ada waktu tertentu (rentang hidup) yang ditetapkan. Maka jika akhir dari waktu mereka telah tiba, mereka tidak dapat menundanya sesaat pun, dan tidak pula dapat mempercepatnya. [34]
Wahai Anak-anak Adam… Ketika Rasul-rasul datang di antara kalian untuk menyampaikan dan menerangkan ayat-ayat kami kepada kalian, barangsiapa melindungi (takwa) dan memperbaiki dirinya, mereka tidak akan memiliki rasa takut dan ataupun berduka cita. [35]
Mereka yang mengingkari ayat-ayat Kami (manifestasi-manifestasi dari Nama-nama) dan berlaku sombong terhadapnya, mereka adalah para penghuni api (Naar, panjang gelombang tertentu, radiasi)! Mereka akan tinggal kekal di dalamnya. [36]
Siapakah yang lebih berdosa dibanding ia yang berbohong tentang Allah atau mengingkari keberadaanNya dalam ayat-ayatNya? Mereka akan mencapai bagian mereka dari Kitab (ilmu yang tersingkap)… Apabila akhirnya Rasul-rasul Kami datang kepada mereka untuk menjemput kematian mereka, mereka akan berkata, “Dimanakah mereka yang biasa kalian minta selain Allah, mereka yang kalian anggap ada?”… Mereka akan mengatakan, “Mereka hilang dan berlalu” dan akan bersaksi terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka tadinya adalah orang-orang yang mengingkari realitas. [37]
(Allah) akan mengatakan, “Masuklah di antara mereka yang telah berlalu sebelum kalian dari golongan jin dan manusia kedalam api (Naar, radiasi, lingkungan panjang gelombang yang membakar)”… Setiap kali umat baru memasukinya, mereka akan mengutuk orang-orang di dekatnya yang memiliki keyakinan yang sama! Akhirnya, ketika mereka telah masuk semua, kelompok yang masuk belakangan akan berkata mengenai kelompok yang masuk lebih dulu, “Rabb kami… Mereka lah yang telah menyesatkan kami…Oleh karena itu, lipat-gandakanlah penderitaan api (radiasi) mereka”… Dia akan berkata, “Bagi kalian semua dilipat-gandakan, tapi kalian tidak mengetahuinya.” [38]
Yang lebih dulu masuk akan berkata kepada yang masuk belakangan, “Kalian tidak lebih unggul dibanding kami… Rasakanlah penderitaan yang disebabkan perbuatan kalian sendiri!” [39]
Sungguh, mereka yang mengingkari ayat-ayat kami dan berlaku sombong terhadapnya, gerbang Langit (penglihatan akan realitas) tidak akan terbuka bagi mereka, mereka tidak akan pula memasuki Surga (keadaan merasakan Nama-nama yang menyusun esensi mereka) hingga seekor unta melewati lubang jarum (yakni, tidak akan pernah terjadi)… Demikianlah Kami membalas orang-orang yang jahat! [40]
Mereka akan mempunyai ranjang dari Neraka dan tutup-tutup (tirai) di atas mereka (kesadaran mereka)… Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat jahat. [41]
Adapun bagi mereka yang beriman dan menjalankan ketentuan-ketentuan agama mereka… Kami tidak membebani siapapun di luar kesanggupan mereka; mereka adalah para penghuni Surga… Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya. [42]
Telah Kami hilangkan semua bentuk kebencian dan kemarahan dari mereka… Sungai-sungai mengalir di bawah mereka… Mereka akan mengatakan, “Yang telah menuntun kami kemari adalah milik Allah, HAMD (evaluasi alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namanya, seperti yang dikehendakiNya, kepunyaan Allah)! Seandainya Allah tidak menuntun kami, kami tidak akan mencapai ini… Sungguh, Rasul-rasul Allah telah datang dengan Kebenaran.” [43]
Para penghuni Surga akan memanggil para penghuni api, “Telah kami dapati bahwa apa yang Rabb kami janjikan adalah benar… Apakah kalian mendapati apa yang Rabb kalian janjikan benar pula?”… Mereka berkata, “Benar.” Kemudian seorang pengabar di antara mereka akan mengumumkan, “Laknat Allah bagi orang-orang yang zalim.” [44]
(Mereka adalah orang-orang) yang merintangi kalian dari jalan Allah dan yang ingin menyesatkan kalian… Mereka adalah orang-orang yang mengingkari kehidupan kekal yang akan datang. [45]
Ada tirai di antara keduanya (Surga dan Neraka)… Dan di A’raf (keadaan mereka yang telah beriman kepada esensi mereka, namun belum mengalami hasilnya sebagaimana mestinya) ada para lelaki yang saling mengenal satu sama lainnya melalui tanda-tanda di wajah mereka… Mereka akan memanggil kepada para penghuni Surga, “Assalamu ‘Alaikum.” Mereka (para lelaki itu) belum memasuki Surga, namun mereka merindukannya. [46]
Dan ketika mata mereka berpaling kepada para penghuni api (Naar, radiasi), mereka akan berkata, “Rabb kami! Jangan tempatkan kami dengan orang-orang yang zalim.” [47]
Para penghuni A’raf (yang beriman kepada esensi mereka namun belum merasakan hasil sebagai mestinya) akan memanggil kepada para lelaki (neraka) yang mereka kenali dari tanda-tanda mereka, “Tidak berlaku lagi bagi kalian harta dan kesombongan kalian!” [48]
“Apakah ini orang-orang yang kalian sumpahi bahwa Allah tidak akan rangkul mereka dengan rahmatNya?” (Padahal kini dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke Surga! Tidak ada rasa takut bagi kalian… Dan kalian tidak akan berdukacita!” [49]
Para penghuni api (Naar, radiasi) akan memanggil para penghuni Surga, “Curahkan kepada kami sebagian dari air itu (ilmu) atau apapun yang telah Allah berikan kepada kalian (kekuatan-kekuatan yang menyusun kehidupan surgawi)”… (Mereka akan menjawab): “Sungguh Allah telah membuat ini terlarang bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.” [50]
Mereka adalah orang-orang yang telah mengubah agama mereka (ilmu mengenai realitas dan Sistem; sunnatullah)menjadi kesenangan dan hiburan, yang telah tertipu oleh kehidupan duniawi (yang hina)… Seolah mereka telah melupakan pertemuan hari ini dan dengan sadar mengingkari ayat-ayat Kami, Kami akan melupakan mereka hari ini! [51]
Dan sungguh Kami telah membawa kepada mereka sumber informasi dan merincinya berdasarkan ilmu, sebagai rambu menuju rahmat dan petunjuk kepada orang-orang yang beriman. [52]
Apakah mereka menunggu penafsirannya (makna absolutnya)? Pada waktu ketika penafsirannya mewujud, mereka yang sebelumnya melupakan akan berkata, “Sungguh para Rasul dan Rabb kami telah membawa Kebenaran… Akankah ada pemberi syafaat untuk memperantarai kami atau dapatkah kami dikembalikan agar kami melakukan hal yang berbeda dari apa yang telah kami lakukan (sebelumnya)!” Sungguh mereka telah menempatkan diri mereka kedalam kerugian, dan menyadari kehampaan dari apa yang tadinya mereka anggap ada! [53]
Sungguh Rabb kalian adalah Allah, Yang Esa yang menciptakan langit dan bumi dalam enam tahap, dan menempatkan Dirinya di Singgasana (yakni, mulai mengaturnya sesuka Dia)… Dia menutup malam dengan lembaran siang, yang dengan cepat mengikuti malam… Matahari, bulan, dan bintang-bintang menunaikan perintahNya… Ketahuilah tanpa ragu bahwa baik penciptaan maupun keputusan adalah kepunyaan Dia! Maha Agung Allah, Rabb-nya seluruh alam! [54]
Berdo’alah kepada Rabb kalian dengan penuh harap dan bersungguh-sungguh… Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas. [55]
Dan janganlah menyebabkan kerusakan di muka bumi setelah perbaikannya… Berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut dan dengan keyakinan bahwa Dia akan mengabulkan. Sungguh rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang yang melakukan kebaikan (rahmat Allah mencapai kalian dengan tangan yang menyampaikannya). [56]
HU lah yang mendatangkan angin sebagai berita baik sebelum rahmatNya… Hingga angin itu membawa awan-awan tebal, Kami menggiringnya ke tanah yang mati dan mendatangkan hujan darinya dan mengeluarkan segala jenis buah-buahan karenanya… Demikianlah Kami membangkitkan yang mati… Mudah-mudahan kalian merenungkan akan maknanya! [57]
Tumbuh-tumbuhan dari tanah yang bersih dan baik bermunculan dengan seijin Rabb kalian (Bi-izni RabbiHI)… Namun dari tanah yang tercemar, tidak ada yang muncul selain apa yang tidak berguna… Demikianlah Kami meragamkan ayat-ayat bagi orang-orang yang mengevaluasi (mengkaji). [58]
Sungguh telah kami datangkan Nuh kepada umatnya dan dia telah berkata, “Wahai umatku, mengabdilah kepada Allah… Kalian tidak mempunyai tuhan selain Dia… Sungguh, aku takut kalian mendapat adzab pada waktu yang amat dahsyat.” [59]
Pemimpin-pemimpin adat dari kaumnya berkata, “Sungguh, kami melihat kamu dalam kesalahan yang nyata.” [60]
Nuh berkata, “Wahai umatku… Tidak ada kesalahan dalam pandanganku… Tetapi aku adalah Rasul dari Rabb-nya seluruh alam.” [61]
“Aku menyampaikan pesan Rabb-ku kepada kalian… Aku berbicara untuk kebaikan kalian (karena) aku mengetahui (dengan ilmu yang dianugerahkan) dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya.” [62]
“Apakah kalian terkejut bahwa Rabb kalian memberitahu kalian melalui seorang manusia di antara kalian, yang ditugaskanNya untuk mengingatkan kalian, agar kalian terlindungi dan mencapai rahmat?” [63]
Namun mereka mengingkarinya… Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam perahu… Dan Kami tenggelamkan mereka yang mengingkari ayat-ayat kami (manifestasi-manifestasi Nama-nama)… Sungguh, mereka adalah kaum yang tidak memiliki pengetahuan yang dalam! [64]
Dan kepada (kaumnya) Aad, saudara laki-laki Hud… (Dia berkata) “Wahai umatku… mengabdilah kepada Allah… kalian tidak mempunyai tuhan disamping Dia… Apakah kalian tidak mau melindungi diri kalian sendiri?” [65]
Pemimpin-pemimpin di antara kaumnya yang tidak beriman berkata, “Kami melihat kamu dalam kebodohan… dan kami menganggap kamu adalah seorang pendusta.” [66]
(Hud) berkata, “Wahai umatku… Tidak ada kebodohan padaku… Tetapi aku adalah seorang Rasul dari Rabbnya seluruh alam.” [67]
Aku menyampaikan kepada kalian pesan dari Rabb-ku… Aku adalah penasihat yang dapat dipercaya bagi kalian.” [68]
“Apakah kalian terkejut bahwa seorang manusia di antara kalian telah dinasihati Rabb kalian untuk mengingatkan kalian? Ingatlah, berpikirlah! Dia mengangkat kalian menjadi khalifah setelah kaum Nuh dan menambah banyak tinggi perawakan kalian dan karunia-karuniaNya… Ingat dan evaluasilah berkat dariNya agar kalian terbebaskan.” [69]
Mereka berkata, “Apakah kamu datang kepada kami agar kami mengabdi kepada Allah, Yang Esa, dan meninggalkan apa yang bapak-bapak kami telah sembah? Jika kamu bicara benar, maka bawalah kepada kami hal yang dengannya kamu mengancam kami (sehingga kami melihatnya)!” [70]
(Hud) berkata, “Sungguh, angin topan sebagai hukuman dan murka (keadaan dualitas) Rabb kalian telah menimpa kalian! Apakah kalian membantahku tentang nama-nama tanpa bukti yang kalian berikan kepada tuhan-tuhan kalian dan tuhan-tuhan bapak-bapak kalian, yang kepadanya Allah belum mendatangkan bukti (dalam hal keberadaan mereka)? Maka tunggulah; sungguh, aku pun bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.” [71]
Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya dengan melingkupi mereka dengan rahmat Kami… Dan Kami tumbangkan mereka yang mengingkari ayat-ayat kami… Mereka tidak beriman. [72]
Dan kepada Tsamud (Kami kirim) saudara mereka Shaleh… Dia berkata, “Wahai umatku! Mengabdilah kepada Allah… Kalian tidak boleh mempunyai tuhan selain Allah… Bukti yang nyata telah datang kepada kalian dari Rabb kalian… Unta betina dari Allah ini adalah mujizat bagi kalian! Maka biarkanlah ia makan di bumi Allah! Jangan pernah berani memikirkan untuk mencelakakannya! Jika tidak, kalian akan jatuh kedalam hukuman yang menyakitkan!” [73]
“Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kalian khalifah setelah ‘Aad dan meneguhkan kalian di muka bumi… Kalian mendapatkan istana-istana darinya dan memahat gunung-gunung untuk membentuk rumah-rumah bagi kalian sendiri! Lalu ingat dan pikirkanlah tentang karunia-karunia Allah dan janganlah melampaui batas di muka bumi dengan membuat kerusakan.” [74]
Pemimpim-pemimpin di antara kaum (Shaleh) yang sombong berkata kepada yang lemah imannya di antara mereka, “Apakah kalian benar-benar percaya bahwa Shaleh didatangkan oleh Rabb kalian?” Mereka berkata, “Kami beriman kepada apa yang telah diwahyukan melaluinya (seolah ini diwahyukan kepada kami).” [75]
Orang-orang yang congkak itu berkata, “Sungguh kami adalah orang-orang yang mengingkari apa yang kalian imani.” [76]
Kemudian mereka menyembelih unta betina itu dengan kejam dan tidak taat kepada perintah Rabb mereka, dan mereka berkata, “Wahai Shaleh… Jika kamu adalah salah seorang dari para Rasul, maka datangkanlah hukuman yang dengannya kamu mengancam kami.” [77]
Gempa bumi yang kuat menimpa mereka… Mereka roboh di rumah mereka sendiri dan mati! [78]
Dan dia (Shaleh) berlalu dari mereka seraya berkata, “Wahai umatku… sungguh aku telah menyampaikan kepada kalian pesan dari Rabb-ku dan menasihati kalian, namun kalian tidak suka dengan orang-orang yang berbicara untuk kebaikan kalian.” [79]
Dan ingatlah ketika Luth berkata kepada kaumnya, “Apakah kalian melakukan perbuatan amoral yang tidak seorang pun sebelumnya di dunia ini melakukannya?” [80]
“Kalian meninggalkan wanita dan tidur dengan para lelaki! Tidak, kalian adalah kaum yang melanggar batas!” [81]
Jawaban dari kaumnya hanyalah, “Usir mereka dari kota kalian… Karena mereka adalah para lelaki yang disucikan (dari hal demikian).” [82]
Maka Kami selamatkan dia dan kaumnya… kecuali istrinya! Dia tetap tinggal dan merupakan salah seorang yang terkubur! [83]
Kami hujani mereka dengan penderitaan (letusan vulkanik menurut riwayat)! Lihatlah bagaimana orang-orang jahat ini berakhir! [84]
Dan Kami kirim (datangkan) saudara mereka Syu’aib ke Madyan. (Dia berkata): “Wahai umatku, mengabdilah kepada Allah; kalian tidak memiliki tuhan selain Allah… Bukti yang nyata telah datang kepada kalian dari Rabb kalian… Maka penuhilah ukuran (takaran) dan timbanglah dengan benar… Jangan mencabut hak orang-orang lain… Jangan membuat kerusakan di muka bumi setelah perbaikannya… Ini lebih baik bagi kalian, jika kalian orang-orang yang beriman.” [85]
“Jangan menghalangi jalan orang-orang dengan mengancam dan mencegah mereka yang beriman dari jalan Allah dan menginginkan mereka tersesat! Berpikirlah, dulu kalian sedikit, Dia membuat kalian menjadi banyak… Lihatlah akhir dari orang-orang yang tersesat!” [86]
“Dan jika di antara kalian ada kelompok yang beriman kepada realitas yang aku bawa dan kelompok lain yang tidak beriman, maka bersabarlah hingga Allah mengadili kita… Dia adalah hakim yang terbaik.” [87]
Pemimpin-pemimpin kaumnya (kaum Syua’ib) yang sombong berkata, “Wahai Syua’ib! Sungguh kami akan mengusir kamu dan orang-orang yang bersamamu dari kota kami, atau kamu benar-benar kembali kepada agama bapak-bapak kami”… (Syua’ib berkata) “Meskipun kami tidak mau?” [88]
“Sungguh kami mengada-adakan kebohongan terhadap Allah seandainya kami kembali kepada agama nenek-moyang kalian, setelah Allah menyelamatkan kami dari pandangan agama yang tidak berdasar itu… Mustahil bagi kami untuk kembali kepadanya! Kecuali Rabb kami, Allah, menghendaki demikian… Rabb kami telah meliputi segala sesuatu dengan ilmuNya… Kami bertawakal kepada Allah (kami mengimani Nama Wakil di dalam esensi kami akan memenuhi fungsinya) Rabb kami, kumpulkankah kami dan kaum kami dalam Kebenaran… Engkaulah sebaik-baiknya penguasa!” [89]
Pemimpin-pemimpin diantara kaumnya yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “Jika kalian mengikuti Syua’ib, sungguh kalian akan berada di antara orang-orang yang merugi.” [90]
Maka gempa yang keras menimpa mereka… Mereka jatuh tersungkur di rumah-rumah mereka. [91]
Mereka yang mengingkari Syua’ib (musnah) seolah mereka tidak pernah tinggal di sana… Mereka yang mengingkari Syua’ib menjadi orang-orang yang merugi. [92]
(Maka, Syua’ib) berlalu dari mereka seraya berkata, “Wahai kaumku! Sungguh telah aku sampaikan pesan Rab-ku kepada kalian… Aku telah menasihati kalian… Namun bagaimana aku bisa bersedih untuk orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas?” [93]
Dan kepada masyarakat yang telah Kami datangkan seorang Nabi kepada mereka, sungguh Kami telah menimpakan kepada mereka kesukaran dan penyakit (untuk menyingkirkan ego-sentrisitas mereka) agar mereka kembali (kepada realitas esnsial mereka) dengan ketulusan dan kerendah-hatian. [94]
Kemudian kami tukar kesukaran mereka dengan kebaikan… Ketika mereka merasa nyaman (dengan harta dan keturunan) dan sejahtera, mereka berkata, “Bapak-bapak kami juga mengalami kesukaran dan kemudahan (jadi tidak ada pembelajaran padanya bagi kami).” Maka kami timpakan bencana yang tiba-tiba kepada mereka sebelum mereka menyadarinya! [95]
Seandainya masyarakat kota-kota itu telah beriman dan melindungi diri mereka sendiri (bertakwa), sungguh telah kami bukakan kepada mereka rahmat Kami dari langit dan bumi… Tapi mereka mengingkari! Maka Kami timpakan kepada mereka dengan apa yang telah mereka hasilkan dari perbuatan-perbuatan mereka! [96]
Apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari murka Kami yang mendatangi mereka pada suatu malam ketika mereka tertidur? [97]
Ataukah penduduk kota-kota itu merasa aman dari murka Kami yang mendatangi mereka pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? [98]
(Ataukah) mereka merasa aman dari rencana Allah (bahwa Allah akan membuat mereka menjalani akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan mereka tanpa mereka menyadarinya, dan karenanya, berpikir bahwa akibat itu tidak pernah ada, mereka akan terus disibukkan dengan aktivitas mereka dan tenggelam lebih jauh kedalam kegagalan)! Tidak seorang pun akan merasa aman dari rencana Allah kecuali orang-orang yang merugi. [99]
Apakah mereka, para pewaris dari mereka yang kami musnahkan, belum menyadari kebenaran bahwa jika Kami menghendaki, Kami dapat menimpakan kepada mereka bencana dan mengunci hati mereka (kesadaran) sehingga mereka tidak akan bisa melihat! [100]
Maka Kami berturut-turut menyampaikan kepadamu berita mengenai penduduk dari tempat-tempat itu… Sungguh, Para rasul telah datang sebagai bukti yang nyata… (Tapi) mereka tidak beriman (dengan mengingat huruf B) kepada apa yang sebelumnya mereka ingkari (agama)… Maka Allah menyegel hati (mengunci kesadaran)mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas. [101]
Dan kami tidak mendapati kebanyakan dari mereka bersungguh-sungguh terhadap janji mereka… Kami dapati kebanyakan dari mereka tidak patuh kepada Kebenaran. [102]
Kemudian, setelah mereka, Kami datangkan Musa dengan bukti-bukti Kami (manifestasi-manifestasi dari Nama-nama) kepada Fir’aun dan pemimpin-pemimpin di sekitarnya… Tapi mereka berbuat salah (dengan tidak mempedulikan ayat-ayatnya)… Maka lihatlah akhir dari orang-orang yang sesat! [103]
Musa berkata, “Wahai Fir’aun! Sungguh, aku adalah seorang Rasul dari Rabb seluruh alam.” [104]
“Aku benar-benar diwajibkan untuk tidak mengatakan tentang Allah kecuali sesuatu yang berdasarkan Kebenaran… Sungguh aku telah datang kepada kalian sebagai isyarat yang nyata dari Rabb kalian… Maka, lepaskanlah Bani Israil untuk menyertaiku!” [105]
(Fir’aun berkata): “Jika kamu datang dengan mujizat, maka tunjukkanlah, jika benar perkataanmu!” [106]
(Maka) Musa melepaskan tongkatnya, dan tiba-tiba tongkat itu nampak sebagai ular! [107]
Dan (Musa) mengeluarkan tangannya, dan tiba-tiba (tangannya) nampak sebagai cahaya putih yang terang! [108]
Orang-orang yang terkemuka (para pendeta) di antara kaum Fir’aun berkata, “Sungguh, ini adalah seorang ahli sihir”… [109]
“Dia ingin mengusirmu dari tanahmu (status)”… (Fir’aun bertanya) “Apa anjuran kalian?” [110]
Mereka berkata, “Tahanlah dia dan saudaranya… Kirimkan para pewarta ke kota-kota.” [111]
“Biarkan mereka mendatangkan kepadamu semua ahli sihir.” [112]
Dan para ahli sihir berdatangan kepada Fir’aun… Mereka berkata, “Jika kami menang, adakah hadiah bagi kami, atau tidak?” [113]
(Fir’aun berkata) “Ada”… “Sungguh, kalian akan menjadi orang-orang dekatku.” [114]
(Para ahli sihir itu berkata) “Wahai Musa… Pertama kamu yang melempar, kemudian kami yang melempar.” [115]
(Musa berkata) “Kalian melempar lebih dulu”… Ketika mereka (para ahli sihir) melempar, mereka menyulap mata orang-orang dan menimbulkan rasa ketakutan kepada mereka! Mereka menampilkan sihir yang hebat. [116]
Dan kami ilhamkan kepada Musa, “Lemparkan tongkatmu”… Dan sekonyong-konyong, ia menelan kepalsuan sihir mereka! [117]
Maka Kebenaran pun ditegakkan dan apa yang mereka kerjakan musnah sama sekali. [118]
Mereka ditaklukkan… Mereka terhinakan! [119]
Para ahli sihir itu tersungkur seakan sedang bersujud! [120]
Mereka berkata, “Kami telah beriman kepada Rabb-nya seluruh alam…” [121]
“Rabb-nya Musa dan Harun!” [122]
Fir’aun berkata, “Apakah kalian beriman kepadanya tanpa seijinku? Sungguh ini sebuah siasat yang kalian rencanakan dan persekongkolkan, untuk mengeluarkan orang-orang dari kota ini… Tapi kalian akan segera melihat (hukumannya)” [123]
“Sungguh aku akan memotong silang tangan dan kaki kalian dan kemudian menyalib kalian semua.” [124]
(Para ahli sihir yang telah beriman berkata) “Sungguh, kami akan kembali kepada Rabb kami.” [125]
“Kamu membalas dendam kepada kami karena kami beriman kepada keberadaan Rabb kami dengan mujizatNya (manifestasi-manifestasi dari Nama-namaNya)… Rabb kami, berilah kami kekuatan untuk bertahan dan biarkan kami mati sebagai orang-orang yang berserahdiri kepadaMu.” [126]
Para pemimpin di antara kaum Fir’aun berkata, “Apakah kamu akan membiarkan Musa dan orang-orangnya sehingga mereka menyebabkan kerusakan di muka bumi dan meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu?” (Fir’aun berkata) “Kita akan membunuh anak-anak mereka dan membiarkan perempuan-perempuan mereka hidup… Kita mempunyai kekuasaan yang mematikan terhadap mereka.” [127]
Musa berkata kepada kaumnya, “Carilah pertolongan dari Allah (manifestasi berkelanjutan dari Nama-nama Allah dari esensi kalian karena UluhiyyahNya; dari kekuatan-kekuatan Nama-nama yang menyusun keberadaan kalian) dan bersabarlah… Sungguh, bumi ini kepunyaan Allah… Dia mewariskan kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambanya… Masa depan adalah bagi orang-orang yang dilindungi (bertakwa)! [128]
(Kaum Musa berkata) “Kami telah disiksa sebelum kamu datang kepada kami dan setelah kamu datang kepada kami”… (Musa berkata) “Mudah-mudahan Rabb kalian akan membinasakan musuh-musuh kalian dan mengangkat kalian menjadi khalifah di muka bumi (sebagai ganti mereka) dan melihat apa yang akan kalian lakukan.” [129]
Sungguh Kami telah menimpakan kepada kaum Fir’aun kelaparan dan kekurangan hasil panen yang dengannya mudah-mudahan mereka mau memikirkan penyebabnya. [130]
Namun ketika kebaikan mendatangi mereka, mereka berkata, “Inilah hasil usaha kami”… Dan jika keburukan menimpa mereka, mereka memandangnya sebagai pertanda buruk yang disebabkan Musa dan orang-orang yang bersamanya… Waspadalah, apa yang mereka anggap sebagai pertanda buruk itu adalah dari Allah semata… Namun kebanyakan mereka tidak dapat memahaminya! [131]
Dan mereka berkata, “Mujizat apapun yang kamu bawa untuk menyihir kami, kami tidak akan beriman kepadamu!” [132]
Maka Kami kirimkan kepada mereka banjir, belalang, kutu, katak dan darah sebagai ayat-ayat pertanda! Namun mereka sombong dan menjadi masyarakat yang berdosa. [133]
Ketika penderitaan menimpa mereka, mereka berkata,”Hai Musa! Jagalah ucapanmu dan berdo’alah kepada Rabb-mu… Jika kamu melepaskan penderitaan ini dari kami sungguh kami akan beriman kepadamu dan kami akan biarkan Bani Israil menyertaimu.” [134]
Namun ketika Kami melepaskan penderitaan mereka, hingga batas waktu yang Kami berikan kepada mereka berakhir, mereka melanggar kata-kata mereka! [135]
Karenanya dengan keras Kami buat mereka menjalani akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan mereka, dan kami tenggelamkan mereka di lautan karena mengingkari mujizat dan ayat-ayat Kami dan karena sikap mereka yang tidak peduli! [136]
Kami buat kaum yang telah dinistakan dan tertindas itu mewarisi negeri, yang Kami berkati dengan berkelimpahan, di Timur dan di Barat… Janji yang baik dari Rabb-mu dipenuhi bagi Bani Israil karena kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa-apa yang Fir’aun dengan kaumnya buat dan apa yang mereka bangun! [137]
Kami bawa Bani Israil menyebrangi lautan… Mereka tiba di suatu tempat yang masyarakatnya menyembah berhala-berhala mereka. Mereka berkata, “Hai Musa… Buatkan kami tuhan seperti tuhan-tuhan yang mereka miliki” (Musa berkata) “Kalian benar-benar jahil!” [138]
“Sungguh keimanan dan perbuatan mereka akan membawa kehancuran! Apa yang sedang mereka kerjakan adalah sia-sia.” [139]
“Setelah Dia memilih kalian (dengan memberitahu kalian mengenai realitas kekhalifahan) di seantero dunia (seluruh manusia), haruskah aku mengambil tuhan utuk kalian selain dari Allah? [140]
Dan (ingatlah) Kami telah menyelamatkan kalian dari dinasti Fir’aun… (Ingatlah bagaimana) mereka menimpakan siksa yang paling buruk kepada kalian; mereka membunuh anak-anak kalian dan membiarkan hidup perempuan-perempuan kalian… Dan dalam yang demikian itu ada ujian besar kepada kalian dari Rabb kalian. [141]
Kami janjikan kepada Musa tigapuluh malam… Kemudian Kami tambahkan sepuluh padanya; maka waktu yang ditetapkan oleh Rabb-nya genap menjadi empatpuluh malam… Musa berkata pada saudaranya Harun, “Gantilah posisiku di antara umatku, perbaikilah, dan jangan ikuti mereka yang menghasutkan fitnah!” [142]
Ketika periode yang Kami tetapkan telah genap, dan Rabb-nya memanggilnya, (Musa) berkata kepada Rabb-nya, “Rabb-ku, tunjukkan lah diriMu, biarkan aku melihatMu!”… (Rabb-nya berkata) “’Kamu’ (dengan diri ilusimu – ego) tidak akan pernah bisa melihat (memahami) ’Ku’… (Realitas Absolut, ‘Aku’ Absolut)… Tapi lihatlah kepada gunung itu (ego)… Jika gunung itu tetap di tempatnya setelah Aku menampakkan diriKu, maka kamu akan melihatKu!” Ketika Rabb-nya menampakkan diriNya pada gunung itu (ego), Dia menghancurkannya… dan Musa jatuh pingsan (terbebas dari kediriannya, ke’aku’annya, ego)! Ketika dia bangun, dia berkata, “Subhan Engkau (Aku mengagungkanMu)! Aku bertobat kepadaMu… Aku adalah yang pertama di antara orang-orang yang beriman.” [143]
Dia berkata, “Wahai Musa! Sungguh, Aku telah memilih kamu di antara manusia dengan pesanKu dan kata-kataKu… Maka, ambillah apa yang telah Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur (mereka yang beruntung)!” [144]
Kami tuliskan dengan rinci untuk Musa pada loh-loh (lempeng-lempeng batu), tentang apa-apa yang mereka harus menahan-diri dengannya, dan apa-apa yang mereka perlukan untuk hidup… “Pegang-teguhlah ini dan perintahkan kaummu untuk menerapkan dan memeliharanya dengan benar… Akan Aku tunjukkan kepadamu rumah orang-orang yang tidak patuh (terhadap perintah-perintah ini).” [145]
Akan Kami singkirkan dari kekeuatan-kekuatan mujizatku orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa hak, karena mujizat apapun yang mereka lihat, mereka tidak akan mengimaninya! Jika mereka melihat jalan kesadaran, mereka tidak akan mengambilnya sebagai jalan… Jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka akan mengambilnya sebagai jalan… Ini karena mereka telah mengingkari ayat-ayat Kami (mengenai realitas) dan tidak peduli dengannya. [146]
Mereka yang telah mengingkari ayat-ayat Kami (mengenai realitas) dan mengingkari akan menemui kehidupan kekal yang akan datang, perbuatan-perbuatan mereka menjadi sia-sia… Bukankah mereka hanya menjalani akibat-akibat dari apa yang biasa mereka kerjakan? [147]
Dan kaum Musa membuat, setelah dia (setelah keberangkatannya ke gunung Tursina), anak lembu yang bisa melengguh, dari perhiasan-perhiasan berharga mereka… Apakah mereka tidak menyadari bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara kepada mereka, atau menuntun mereka ke jalan yang benar? Mereka mengambilnya(sebagai berhala) dan menjadi orang-orang yang zalim (mereka menganiaya diri mereka sendiri)! [148]
Ketika mereka memikirkan (apa yang mereka kerjakan) dan menyadari bahwa mereka telah tersesat dari realitas, mereka menyesal dan berkata, “Jika Rabb kami tidak menganugrahkan rahmatNya kepada kami dan mengampuni kami, sungguh kami akan termasuk orang-orang yang merugi.” [149]
Ketika Musa kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih dia berkata, “Betapa buruknya apa yang kalian kerjakan sepeninggalku! Apakah kalian tidak bisa menunggu perintah dari Rabb kalian?” Kemudian dia meletakkan loh-loh itu dan memegangi kepala saudaranya dan menariknya ke arahnya… (Harun berkata) “Wahai anak ibuku! Sungguh orang-orang itu menilaiku lemah dan tak berkuasa dan hampir saja mereka membunuhku… Maka, jangan biarkan musuh bergembira dan jangan menyamakan aku dengan orang-orang yang zalim ini!” [150]
(Musa berkata) “Rabb-ku… Ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami kedalam rahmatMu… Engkau lah yang paling Rahim dari yang Rahim (Yang Esa yang mewujudkan sifat-sifat tak hingga dari Nama-namaMu dengan RahmatMu).” [151]
Sungguh, mereka yang mengambil anak lembu itu (sebagai tuhan) akan menerima Murka Rabb mereka dan kehinaan di dalam kehidupan duniawi… Demikianlah Kami membalas orang-orang yang membuat fitnah. [152]
Tapi ada beberapa yang menyesali perbuatan-perbuatan salah mereka dan bertaubat, dan mereka beriman… Sungguh setelah itu, Rabb kamu itu Ghafur lagi Rahim. [153]
Ketika kemarahan Musa mereda, dia mengambil loh-loh itu… Di dalamnya ada tulisan, ada petunjuk (pemahaman terhadap realitas) dan rahmat dari Rabb mereka, bagi orang-orang yang takut. [154]
Musa memilih tujuhpuluh orang di antara umatnya untuk pergi menuju tempat bertaubat… Ketika gempa keras mengguncang mereka, (Musa) berkata, “Rabb-ku… Seandainya Engkau berkehendak, Engkau bisa menghancurkan mereka dan aku (karena menutupi realitas) sebelum ini! Apakah Engkau akan membinasakan kami karena tindakan-tindakan orang-orang bodoh (terbatas kecerdasannya) di antara kami? Ini hanyalah cobaanMu yang dengannya Engkau sesatkan mereka yang Engkau kehendaki dan Engkau tunjuki siapa yang Engkau kehendaki… Engkaulah Waliyy (penjaga) kami. Ampunilah Kami dan anugerahkanlah rahmatMu kepada kami… Engkau lah sebaik-baik pengampun.” [155]
“Dan tetapkanlah hal-hal yang baik bagi kami di dunia ini dan di kehidupan kekal yang akan datang… Sungguh, kami telah kembali kepadaMu”… Dia berkata, “Aku timpakan murkaKu kepada siapa yang Aku kehendaki… RahmatKu meliputi segala sesuatu! Akan Aku tetapkan ini bagi mereka yang melindungi diri sendiri (takwa), yang menunaikan zakat, dan yang beriman kepada realitas, kepada ayat-ayat Kami.” [156]
Mereka yang mengikuti Rasul, Nabi (yang fitrah alaminya tidak rusak dan kesucian asalnya terpelihara) yang Ummi (buta huruf) yang telah disebutkan di dalam Taurat dan Injil yang ada di tangan mereka… Dia memerintahkan apa yang baik (positif) menurut Allah dan melarang apa yang tidak baik (negatif), dia menghalalkan apa-apa yang bersih dan melarang apa-apa yang kotor dan buruk, dia meringankan beban berat di punggung mereka dan melepaskan mereka dari belenggu-belenggu mereka (ikatan yang mencegah mereka untuk dapat kembali kepada Allah)… Mereka yang beriman kepadanya, menghormatinya (mendukung), membantunya dan mengikuti Cahaya (Qur’an) yang telah diwahyukan kepadanya, mereka lah orang-orang yang akan meraih kebebasan! [157]
Katakanlah, “Wahai manusia… Sungguh aku ini Rasul Allah yang datang kepada kalian semua… Kepunyaan HU kekuasaan langit dan bumi! Tidak ada tuhan (berhala) hanya ada HU! Dia memberi kehidupan dan menyebabkan kematian! Maka berimanlah kepada Allah, yang Nama-namanya menyusun esensi keberadaan kalian, dan kepada RasulNya, Nabi yang Ummi (buta huruf), yang beriman kepada Allah, esensi dari dirinya, dan kepada apa yang diwahyukanNya… Ikutilah dia agar kamu dituntun kepada realitas.” [158]
Ada sekelompok orang di antara kaum Musa yang memberitahu realitas berdasarkan Kebenaran, dan sebagai ketentuan untuk menjalani realitas, melaksanakan segala sesuatu sebagaimana mestinya dan dengan adil! [159]
Kami telah membagi mereka menjadi duabelas komunitas… Dan Kami mengilhami Musa, ketika kaumnya meminta air darinya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu (dengan menggabungkan tongkat dengan kekuatan-kekuatan di dalam esensimu)”… dan memancarlah duabelas mata air… Setiap komunitas mengetahui jalan mereka (tempat minum mereka). Dan Kami naungi mereka dengan awan-awan dan didatangkan kepada mereka manna (kekuasaan) dan burung puyuh (salwa)… (Kami katakan) “Makanlah dari apa-apa yang bersih lagi suci yang Kami berikan kepada kalian”… Mereka tidak menganiaya Kami, tapi mereka menganiaya diri mereka sendiri. [160]
Dan (ingatlah) ketika dikatakan kepada mereka, “Tinggallah di kota ini dan makanlah darinya dimanapun kalian menghendakinya… Katakan, ‘Ampuni kami’ dan masukilah gerbangnya dengan merasakan makna sujud, agar Kami mengampuni kesalahan-kesalahan kalian… Bahkan Kami akan menambahnya bagi orang-orang yang mengerjakan kebaikan.” [161]
Orang-orang di antara mereka yang zalim, mengubah kata-kata menjadi pernyataan yang lain dari apa yang dikatakan kepada mereka... Itulah sebabnya mengapa Kami menurunkan penderitaan dari langit sebagai akibat dari kezaliman mereka. [162]
Tanyakan kepada mereka tentang kota di dekat laut!... Bagaimana mereka telah melanggar Sabbath (dengan pergi memancing di hari Sabtu)… Karena ikannya bertambah banyak dan menampakkan dirinya pada Sabbath namun menghilang di hari-hari lainnya! Kami uji mereka seperti ini karena mereka melampaui batas. [163]
Dan ketika sebuah umat di antara mereka berkata, “Mengapa kalian menasihati orang-orang yang akan Allah binasakan atau hukum dengan penderitaan yang berat?”… Mereka berkata, “Agar terbebas dari tanggungjawab kami dari pandangan Rabb kami; dan mudah-mudahan mereka bisa melindungi diri mereka sendiri (bertakwa).” [164]
Ketika mereka melupakan nasihat yang diberikan kepada mereka, Kami selamatkan mereka yang berusaha menghindari perbuatan dosa, dan menimpakan kepada orang-orang yang zalim penderitaan yang berat, karena perbuatan-perbuatan salah yang mereka kerjakan. [165]
Dan ketika mereka menjadi sombong dan melanggar terhadap apa yang dilarang, Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kera-kera yang hina (mahluk-mahluk yang hidup dengan meniru satu sama lain, yang tidak menggunakan akal mereka).” [166]
Dan Rabb-mu telah menyatakan, sungguh Dia akan mendatangkan orang-orang yang akan menimpakan siksaan terburuk kepada diri mereka sendiri hingga Hari Kiamat… Sungguh, Rabb-mu itu Sari’ul ‘iqab (dengan seketika membentuk akibat-akibat perbuatan buruk)… Sungguh, Dia itu Ghafur lagi Rahim. [167]
Kami telah membagi mereka kedalam golongan-golongan di muka bumi… Di antara mereka ada yang saleh (orang-orang yang hidup menurut ketentuan agama di dalam realitas)… Dan ada beberapa di antara mereka yang tingkatannya rendah… Kami telah menguji mereka dengan kebaikan dan keburukan agar mereka kembali kepada realitas. [168]
Dan sesudah mereka ada generasi baru yang mewarisi ilmu mengenai realitas… Mereka hidup untuk meraih kesejahteraan hidup duniawi dan mengatakan, “Walau bagaimanapun kami akan diampuni.” Jika ditawarkan kepada mereka harta benda duniawi yang sama banyaknya, mereka pun akan mengambilnya… Apakah mereka tidak diambil sumpah bahwa mereka tidak akan mengatakan tentang Allah yang bukan berdasarkan Kebenaran? Apakah mereka tidak mengambil pelajaran darinya dan mengkaji apa yang ada di dalamnya? Kehidupan kekal yang akan datang lebih baik bagi orang-orang yang terlindungi (takwa)… Apakah kalian tidak mau menggunakan akal kalian? [169]
Adapun bagi mereka yang taat kepada ilmu mengenai realitas (Kitab) dan melaksanakan shalat (merasakan esensi mereka), sungguh Kami tidak akan membiarkan mereka yang telah baik dan mereka yang melakukan perbaikan tanpa pahala. [170]
Dan (katakan) ketika Kami mengangkat gunung di atas mereka seolah sebagai kanopi, dan mereka mengira ia akan menimpa dan menghancurkan mereka… “Pegangteguhlah apa yang telah Kami berikan kepada kalian, renungkan apa yang ada di dalamnya dan ingatlah ia agar kalian terlindungi (bertakwa).” [171]
Dan (katakan) ketika Rabb-mu mengambil dari anak-anak Adam, dari sulbi-sulbi (mani, gen-gen) mereka, keturunan-keturunan mereka dan membuat mereka bersaksi kepada diri mereka sendiri, dengan menanyakan kepada mereka, “Bukankah Aku ini Rabb kalian?” dan mereka berkata, “Benar, sungguh kami bersaksi!” (Mengenai ini Kami mengingatkan kalian) – agar kalian tidak mengatakan pada hari Kebangkitan, “Kami terkurung kepompong (tidak mengetahui ilmu ini) mengenai hal ini” (Ini merujuk bahwa manusia diciptakan sesuai dengan fitrah alami Islam). [172]
Dan agar kalian tidak mengatakan, “Bapak-bapak kami telah hidup hanya sebagai dualis, dan kami adalah keturunannya (kelanjutan dari kode genetik mereka), maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena keingkaran bapak-bapak kami kepada Kebenaran?” (yakni, ini adalah alasan yang tidak sah karena setiap orang diciptakan dengan fitrah alami Islam, namun pemahaman agama mereka berasal dari pengkondisian lingkungan yang mereka terima). [173]
Demikianlah Kami jelaskan dengan rinci bukti-buktinya – isyarat-isyarat – agar mereka kembali (kepada realitas esensial mereka). [174]
Berikanlah kepada mereka kabar mengenai manusia yang telah Kami beri kepadanya ayat-ayat Kami, tapi dia melepaskan dirinya dari ilmu dan meninggalkannya (melupakan realitas dan mengejar kehidupan berdasarkan identitas-ego)… (Kemudian) Setan (mengakui diri hanya sebagai tubuh) menjadikannya sebagai pengikut (dari keyakinan ini, hingga akhirnya) ia termasuk orang-orang yang sesat. [175]
Seandainya Kami menghendaki, Kami telah naikkan (derajatnya) dengan ayat-ayat ini… Tapi dia telah mapan di bumi (kehidupan jasmani) dan mengikuti keinginan-keinginan tak berdasar! Perumpamaannya seperti anjing: jika kamu mengejarnya ia terengah-engah, jika kamu biarkan ia terengah-engah juga… Seperti inilah orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami! Sampaikanlah ini kepada mereka, agar mereka merenungkannya. [176]
Betapa buruknya keadaan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami (manifestasi-manifestasi dari Nama-nama) dan (karenanya) menganiaya diri mereka sendiri! [177]
Barangsiapa dimungkinkan Allah untuk melihat diri esensialnya yang paling dalam, maka dia lah yang mencapai realitas! Dan barangsiapa Allah sesatkan, sungguh mereka termasuk orang-orang yang merugi. [178]
Sungguh, Kami telah menciptakan dan menambah jumlah jin dan manusia untuk kehidupan neraka! Mereka mempunyai hati (kesadaran) yang dengannya tidak bisa memahami (realitas), mereka mempunya mata yang dengannya tidak bisa mengevaluasi apa yang mereka lihat, mereka mempunyai telinga yang dengannya tidak bisa memahami apa yang mereka dengar! Mereka bagaikan binatang ternak (an’am), bahkan lebih rendah lagi kesadarannya terhadap jalan yang benar: mereka itu lah yang benar-benar tidak peduli (hidup di dalam kepompong mereka)! [179]
Dan kepunyaan Allah lah Nama-nama yang paling indah (fitur-fitur yang ditunjuk oleh Nama-nama itu merujuk kepada Yang Esa dan Allah yang mencukupi diriNya sendiri secara Absolut, oleh karena itu, Nama-nama ini dan maknanya milik Dia semata dan tidak dapat didefinisikan oleh konsep-konsep manusia. Seperti tertulis dalam 23:91“Maha Tinggi (Subhan) Allah jauh dari apa yang mereka sifatkan kepadaNya”), maka kembalilah kepadaNya melalui makna-makna dari Nama-namaNya. Dan tinggalkanlah kelompok orang yang mempraktekan penyimpangan (terperosok kedalam dualitas) terhadap Nama-namaNya. Mereka akan dibalas atas apa yang telah mereka kerjakan. [180]
Dan di antara yang Kami ciptakan ada sebuah umat, mereka menuntun kepada realitas dengan Kebenaran, dan memberikan segala sesuatu sesuai dengan haknya! [181]
Secara berangsur Kami akan menuntun mereka yang mengingkari ayat-ayat Kami (berkaitan dengan realitas)menuju kehancuran dari arah yang mereka tidak mengetahuinya (melalui skema tertentu). [182]
Dan Aku akan memberi mereka waktu untuk melakukan apa yang mereka inginkan… Sungguh, rencana sempurnaKu itu amat teguh. [183]
Apakah mereka tidak memikirkannya? Tidak ada kegilaan (ketiadaan pikiran) pada teman mereka! Dia hanyalah pemberi peringatan yang nyata. [184]
Apakah mereka tidak melihat kepada alam-alam malaikat (kekuatan-kekuatan) langit dan bumi, kepada segala sesuatu yang telah Allah ciptakan, dan bahwa mungkin saja waktu yang ditentukan (kematian) untuk mereka telah dekat? Maka, (jika mereka tidak peduli dengan ini) pernyataan yang bagaimanakah yang akan mereka imani? [185]
Barangsiapa disesatkan Allah, tidak akan ada penuntun baginya… Dia akan meninggalkan mereka di dalam pelanggaran mereka, berkeliaran membabi buta. [186]
Mereka menanyakan kepadamu, “Kapan waktu itu akan datang?”… Katakanlah, “Ilmunya hanya ada pada Rabb-ku… HU adalah YangEsa yang akan menyingkapkannya ketika waktunya tiba! (konsep-konsep waktu, tempat, obyek, dan orang tidak dapat difahami berkenaan dengan pemikiran itu)… Terasa berat di langit dan di bumi… Ia akan datang kepada kalian tanpa diduga.” Mereka bertanya kepadamu seolah kamu mengetahuinya (melalui pengalaman)… Katakanlah, “ilmunya pada Allah semata… Tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” [187]
Katakanlah, “Aku tidak dapat membuat manfaat atau bahaya bagi diriku sendiri, selain dari apa yang Allah kehendaki… Seandainya aku tahu yang gaib (mutlak), sudah pasti aku akan melipatgandakan semua yang baik dan tidak akan ada bahaya yang akan menyentuhku… Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” [188]
HU menciptakan kalian dari jiwa yang SATU – ke’Aku’an (dalam rencana makro ini dikenal sebagai Realitas Muhammad dan Akal Awal, dalam rencana mikro hal ini dikenal sebagai kesadaran manusia dan Akal Agung) dan darinya dibentuk pasangannya (pada rencana makro: alam semesta; pada rencana mikro: otak) sehingga dia tinggal bersamanya… Dan ketika dia mencampurinya (pasangannya) dia terbebani dengan beban yang ringan dan mengandungnya…Ketika ia menjadi berat, keduanya berdo’a kepada Allah, “Sungguh, jika Engkau memberi kami (anak) yang saleh, pasti kami akan termasuk orang-orang yang yang mengevaluasi.” (Ayat ini dapat difahami sebagai pembentukan alam dan pembentukan manusia). [189]
Tapi ketika Dia memberi mereka (anak) yang saleh, mereka mempersekutukanNya mengenai apa yang Dia berikan kepada mereka… Maha Tinggi Allah atas apa yang mereka sekutukan denganNya. [190]
Apakah mereka mempersekutukan apa-apa yang tidak menciptakan apapun padahal mereka sendiri diciptakan? (Ada rujukan di dalam kedua ayat ini kepada kecenderungan manusia untuk memahami peristiwa-peristiwa alam dan mahluk-mahluk sebagai berhala/tuhan selain Allah.) [191]
(Berhala-berhala yang mereka persekutukan dengan Allah) tidak mempunyai kekuasaan untuk menolong mereka, atau dirinya sendiri! [192]
Jika kamu mengajak mereka kepada petunjuk (realisasi dari realitas esensial seseorang) mereka tidak akan mengikutimu… Baik kamu mengajaknya atau berdiam diri, hasilnya akan sama saja. [193]
Apa-apa yang kalian berpaling kepadanya selain Allah hanyalah hamba-hamba seperti diri kalian juga! Jika kalian teguh (dengan keyakinan kalian) panggillah mereka dan biarkan mereka menjawab panggilan kalian! [194]
Apakah mereka mempunyai kaki yang dengannya mereka berjalan, atau tangan yang dengannya mereka memegang, atau mata yang dengannya mereka melihat, atau telinga yang dengannya mereka mendengar? Katakanlah, “Panggillah berhala-berhala kalian (yang kalian persekutukan dengan Allah) dan bersekongkollah untuk melawanku dan jangan beri aku kelonggaran! [195]
Sungguh, Waliyy-ku (penjaga) adalah Allah, Yang Esa yang telah mewahyukan ilmu (Kitab) mengenai realitas! Dia melindungi orang-orang yang berbuat kebaikan. [196]
Apa-apa yang kepadanya kalian panggil (untuk meminta pertolongan) selain Allah tidak mempunyai kekuasaan untuk menolong kalian atau menolong diri mereka sendiri. [197]
Jika kamu memanggil mereka untuk meminta petunjuk, mereka tidak akan mendengar… Kamu akan mengira mereka memandangmu padahal mereka tidak akan melihat! [198]
Jadilah pemaaf, putuskanlah apa-apa dengan positif dan bermanfaat, dan berpalinglah dari orang-orang yang jahil! [199]
Jika ada godaan datang kepadamu dari Setan (jika digoda kepada hasrat-hasrat jasmani dan terhijab dari realitasmu)segeralah memohon perlindungan kepada Allah (kekuatan-kekuatan dari Nama-nama yang menyusun realitas esensialmu)… Karena Dia itu Sami’ lagi ‘Alim. [200]
Adapun bagi orang-orang yang terlindungi (takwa), ketika godaan Setan menyentuh mereka (mereka yang membatasi keberadaan mereka pada tubuh jasmani mereka semata), mereka memikirkannya dan ingat (realitas esensial mereka)… Mereka mengevaluasi dengan pandangan yang dalam. [201]
Tapi saudara-saudara (iblis) mereka menarik mereka secara emosional dan ekstrim… Dan mereka tidak akan membiarkannya! [202]
Jika kamu tidak menyampaikan sebuah ayat kepada mereka, mereka berkata, “Seharusnya kamu sudah membuatnya lagi!” Katakanlah, “Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dari Rabb-ku… Ini (Al-Qur’an) adalah pengetahuan yang dalam dari Rabb kalian (memungkinkan kalian menyadari dan memahami), ia adalah petunjuk (kepada realitas) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (menaikkan derajat dan mematangkan mereka).” [203]
Ketika Al-Qur’an dibacakan, simaklah ia dan heninglah agar kalian mendapat rahmat. [204]
Ingat dan renungkanlah dalam-dalam Rabb-mu di dalam dirimu, dengan mengetahui batasanmu, dengan merasakan keberadaanNya, dan dengan rendah hati dan secara rahasia, tanpa menaikkan suaramu, di pagi hari dan malam hari! Janganlah termasuk orang-orang yang tidak peduli! [205]
Sungguh, mereka yang ada bersama Rabb-mu tidak pernah menunjukkan kesombongan dan tidak enggan untuk mengabdi… Mereka melanjutkan keberadaan mereka melaluiNya (tasbih) dan bersujud kepadaNya (dengan merasakan ketiadaan mereka dalam pandangan KekuasaanNya). (Ini adalah ayat sujud.) [206]