37 - Ash-Shaffat
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
waṣ-ṣāffāti ṣaffā;
Demi mereka (kekuatan-kekuatan yang membentuk beragam dimensi) yang berjajar dalam barisan.
-
faz-zājirāti zajrā;
Dan mereka yang menghalau dengan keras (apa-apa yang mencegah dan membutakan seseorang dari Allah).
-
fat-tāliyāti żikrā;
Dan mereka yang membaca dzikir (mengingat).
-
inna ilāhakum lawāḥid;
Sungguh, (apa yang kalian pikir sebagai) tuhan kalian adalah Esa (yang Wahid)!
-
rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq;
Dia lah Rabb-nya (yang Esa yang mewujud dengan Nama-namaNya) langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya, dan Rabb-nya Timur (asal - yang nantinya akan mewujud)!
-
innā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib;
Sungguh, Kami telah hiasi langit dunia (otak manusia yang terkonfigurasi) dengan planet-planet (data astrologi).
-
wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid;
Dan melindunginya (atmosfir bumi) dari setiap Setan yang suka membangkang (kesadaran murni jauh dari jangkauan impuls-impuls khayal).
-
lā yassamma'ụna ilal-mala`il-a'lā wa yuqżafụna ming kulli jānib;
Karenanya mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar kepada majelis tinggi (Mala-i ‘Ala) dan dilempari dari segala sisi.
-
duḥụraw wa lahum 'ażābuw wāṣib;
Tertolak... Bagi mereka penderitaan yang terus-menerus.
-
illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqib;
Kecuali jika seseorang mencuri perkataan, api yang menyala-nyala akan mengejarnya.
-
fastaftihim a hum asyaddu khalqan am man khalaqnā, innā khalaqnāhum min ṭīnil lāzib;
Maka, tanyailah mereka (orang-orang yang mengingkarimu) apa yang mereka pikirkan. Apakah mereka lebih kuat dari sisi penciptaan mereka ataukah (orang-orang) yang Kami ciptakan? Sungguh, Kami ciptakan manusia dari tanah liat yang lengket.
-
bal 'ajibta wa yaskharụn;
Tidak, kamu merasa terkejut dengan penghinaan mereka.
-
wa iżā żukkirụ lā yażkurụn;
Meskipun mereka diperingatkan, mereka tidak ingat dan tidak mengacuhkan!
-
wa iżā ra`au āyatay yastaskhirụn;
Apabila mereka melihat isyarat, mereka memperolok-olokannya.
-
wa qālū in hāżā illā siḥrum mubīn;
Mereka berkata, “Ini hanyalah pengaruh sihir.”
-
a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn;
“Apakah kami akan dibangkitkan kembali setelah kami mati dan menjadi debu dan tulang-belulang?”
-
a wa ābā`unal-awwalụn;
“Bersama dengan nenek-moyang kami?”
-
qul na'am wa antum dākhirụn;
Katakanlah, “Benar sekali! (Kalian akan dibangkitkan kembali) dengan kepala kalian direndahkan dan dalam penderitaan.”
-
fa innamā hiya zajratuw wāḥidatun fa iżā hum yanẓurụn;
Satu teriakan saja dan kemudian mereka akan melihat!
-
wa qālụ yā wailanā hāżā yaumud-dīn;
“Celakalah kami! Inilah Hari Agama!” yang akan mereka katakan.
-
hāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụn;
“Inilah saatnya penampakan, yang kalian ingkari!”
-
uḥsyurullażīna ẓalamụ wa azwājahum wa mā kānụ ya'budụn;
Kumpulkanlah orang-orang yang zalim (kesadaran individu) dan mitra-mitra mereka (tubuh) dan apa-apa yang mereka pertuhankan dan layani...
-
min dụnillāhi fahdụhum ilā ṣirāṭil-jaḥīm;
Selain Allah! Dan kirimlah mereka ke jalan Neraka!
-
waqifụhum innahum mas`ụlụn;
Hentikanlah mereka! Sungguh, mereka bertanggungjawab!
-
mā lakum lā tanāṣarụn;
Ada apa dengan kalian (hari ini) sehingga kalian tidak saling tolong satu sama lain?
-
bal humul-yauma mustaslimụn;
Malah, hari ini, mereka telah gagal dan menyerah!
-
wa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn;
Mereka akan saling mempertanyakan dan saling tuduh satu sama lain!
-
qālū innakum kuntum ta`tụnanā 'anil-yamīn;
“Sungguh, kalian mendatangi kami dari kanan (kalian seolah menyampaikan Kebenaran kepada kami)?”
-
qālụ bal lam takụnụ mu`minīn;
“Tidak, malah kalian sendiri tidak beriman (kepada apa yang diajarkan kepada kalian)!”
-
wa mā kāna lanā 'alaikum min sulṭān, bal kuntum qauman ṭāgīn;
“Dan kami tidak memiliki kekuasaan atas kalian...Tapi kalian adalah kaum yang melampaui batas.”
-
fa ḥaqqa 'alainā qaulu rabbinā innā lażā`iqụn;
“Tapi kini perkataan Rabb kami telah berlaku! Kini kami harus merasakan (penderitaan itu).”
-
fa agwainākum innā kunnā gāwīn;
“Kami menyesatkan kalian, tapi sungguh kami adalah orang-orang yang sesat!”
-
fa innahum yauma`iżin fil-'ażābi musytarikụn;
Sungguh, mereka akan menjadi mitra dalam penderitaan.
-
innā każālika naf'alu bil-mujrimīn;
Beginilah cara Kami berurusan dengan orang-orang yang berdosa karena dualitas!
-
innahum kānū iżā qīla lahum lā ilāha illallāhu yastakbirụn;
Ketika dkatakan kepada mereka untuk menerima Kebenaran, “Tidak ada tuhan, hanya ada Allah,” mereka bersikap takabur (egosentrik)!
-
wa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā'irim majnụn;
Dengan mengatakan, “Haruskah kami meninggalkan tuhan-tuhan kami untuk seorang penyair yang keraksukan?”
-
bal jā`a bil-ḥaqqi wa ṣaddaqal-mursalīn;
Tidak, malah dia datang sebagai Kebenaran dan menguatkan Rasul-rasul itu.
-
innakum lażā`iqul-'ażābil-alīm;
Sungguh, kalian akan menjadi orang-orang yang merasakan penderitaan yang menyakitkan!
-
wa mā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn;
Dan kalian tidak akan dibalasi, kecuali untuk apa yang telah kalian kerjakan (tindakan-tindakan kalian sendiri)!
-
illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn;
Kecuali bagi (yang dibebaskan dari penderitaan adalah) hamba-hamba Allah yang telah dituntun kepada ketulusan (kesucian).
-
ulā`ika lahum rizqum ma'lụm;
Ada rezeki yang diketahui (ditentukan sebelumnya) bagi mereka.
-
fawākih, wa hum mukramụn;
Buah-buahan (hasil dari kekuatan-kekuatan yang mereka capai)... Mereka akan menjadi penerima keberlimpahan (Nama Karim).
-
fī jannātin na'īm;
Di dalam Surga Kenikmatan.
-
'alā sururim mutaqābilīn;
Di atas singgasana saling berhadapan satu sama lain.
-
yuṭāfu 'alaihim bika`sim mim ma'īn;
Cangkir-cangkir (kekuatan-kekuatan) dari mata air yang mengalir (realitas Nama-nama) diedarkan.
-
baiḍā`a lażżatil lisy-syāribīn;
Cangkir-cangkir (kekuatan-kekuatan) putih (dengan cahaya pengetahuan) dan menyenangkan bagi para peminumnya (para penggunanya).
-
lā fīhā gauluw wa lā hum 'an-hā yunzafụn;
Tidak ada pengaruh buruk padanya... Tidak pula mereka menjadi mabuk karenanya (mereka tidak akan pernah kehilangan kesadaran)!
-
wa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi 'īn;
Disamping mereka akan ada orang-orang yang pandangannya diarahkan kepada mereka, menyinari (hidup mereka).
-
ka`annahunna baiḍum maknụn;
Seolah mereka itu telur-telur yang dijaga ketat (membantu mewujudkan kekuatan-kekuatan melekat).
-
fa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn;
Mereka (orang-orang yang didalam Surga) akan saling mendekat dan saling bertanya.
-
qāla qā`ilum min-hum innī kāna lī qarīn;
Salah satu di antara mereka akan berkata, “Sungguh, dulu aku mempunyai seorang teman.”
-
yaqụlu a innaka laminal-muṣaddiqīn;
“Yang biasa mengatakan, ‘Apakah kamu benar-benar termasuk orang-orang yang membenarkan (ilmu ini)?”
-
a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamadīnụn;
“Apakah kami benar-benar akan dibalas setelah kami mati dan menjadi debu dan tulang-belulang?”
-
qāla hal antum muṭṭali'ụn;
Dia akan berkata, “Apakah kalian telah menyaksikan (peristiwa yang kalian bicarakan ini)?”
-
faṭṭala'a fa ra`āhu fī sawā`il-jaḥīm;
Kini mereka telah mengalaminya, kenyataannya mereka melihat dia tepat ditengah-tengah Neraka.
-
qāla tallāhi ing kitta laturdīn;
Dia mengatakan, “Demi Allah, kamu hampir saja menggulingkan aku kedalam lubang ini.”
-
walau lā ni'matu rabbī lakuntu minal-muḥḍarīn;
“Seandainya bukan karena pertolongan Rabb-ku, tentu aku sudah termasuk orang-orang yang digiring paksa ke depan gerbang (Neraka).”
-
a fa mā naḥnu bimayyitīn;
“Apakah kita tidak termasuk orang-orang terbebaskan dari kondisi (pembatasan) tubuh?”
-
illā mautatanal-ụlā wa mā naḥnu bimu'ażżabīn;
“Kecuali untuk pengalaman kematian kita yang pertama (kita tidak akan mati lagi)! Dan kita pun tidak akan dihukum.”
-
inna hāżā lahuwal-fauzul-'aẓīm;
“Sungguh, ini adalah keberhasilan yang besar.”
-
limiṡli hāżā falya'malil-'āmilụn;
Maka hendaklah orang-orang yang bekerja, bekerjalah untuk ini!
-
a żālika khairun nuzulan am syajaratuz-zaqqụm;
Apakah ini yang lebih baik, dalam hal penyingkapannya, ataukah pohon Zaqqum (tubuh manusia)?
Not:Sampai di sini, pokok pembicaraan adalah mengenai pengalaman keadaan keberadaan surgawi, diberlakukan oleh kekuatan-kekuatan Nama-nama yang diwujudkan orang terkait melalui keyakinan. Setelah ini, pokok pembicaraan berubah, melalui beragam perumpamaan dan kiasan, kepada keadaan keberadaan nerakawi yang dihasilkan oleh keyakinan ‘Aku adalah tubuh ini’ dan pengejaran kesenangan jasmaniah.
-
innā ja'alnāhā fitnatal liẓ-ẓālimīn;
Sungguh, Kami membuatnya (pohon Zaqqum itu – tubuh) sebagai batu ujian (untuk melihat apakah mereka akan ingat esensi mereka atau apakah mereka akan menjalani hidup seolah bahwa mereka itu hanya tubuh semata).
-
innahā syajaratun takhruju fī aṣlil-jaḥīm;
Sungguh, itu adalah sebuah pohon (tubuh biologis) yang bersumber dari Neraka (menghasilkan rasa membakar).
-
ṭal'uhā ka`annahụ ru`ụsusy-syayāṭīn;
Buah-buahnya (hasil pemikiran bahwa diri kalian adalah tubuh semata) seperti kepala-kepala setan (dorongan-dorongan insting).
-
fa innahum la`ākilụna min-hā famāli`ụna min-hal buṭụn;
Sungguh, mereka akan makan darinya (disepanjang kehidupan duniawi mereka) dan mengisi perut mereka dengannya.
-
ṡumma inna lahum 'alaihā lasyaubam min ḥamīm;
Setelah ini, akan ada air panas (diri ego) bagi mereka.
-
ṡumma inna marji'ahum la`ilal-jaḥīm;
Kemudian, sungguh tempat kembali mereka adalah Neraka.
-
innahum alfau ābā`ahum ḍāllīn;
Karena mereka dapati nenek-moyang mereka dalam keadaan sesat (dari realitas).
-
fa hum 'alā āṡārihim yuhra'ụn;
Maka tak putus-putusnya mereka mengikuti jejak langkah nenek-moyang mereka.
-
wa laqad ḍalla qablahum akṡarul-awwalīn;
Sungguh, kebanyakan dari orang-orang terdahulu sebelum mereka juga telah tersesat (dari realitas)!
-
wa laqad arsalnā fīhim munżirīn;
Dan sungguh, Kami telah mendatangkan para pemberi peringatan di kalangan mereka.
-
fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-munżarīn;
Lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang yang telah diberi peringatan!
-
illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn;
Hanya hamba-hamba Allah, yang dituntun kepada ketulusan (kesucian), yang dibebaskan dari ini.
-
wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụn;
Sungguh, Nuh telah berpaling kepada Kami... Dan Kami adalah sebaik-baiknya pengabul doa.
-
wa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm;
Kami menyelamatkan dia dan keluarganya dari bencana besar.
-
wa ja'alnā żurriyyatahụ humul-bāqīn;
Dan Kami teruskan keturunannya.
-
wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn;
Dan dipastikan bahwa dia diingat oleh generasi-generasi berikutnya.
-
salāmun 'alā nụḥin fil-'ālamīn;
Salam atas Nuh di antara manusia.
-
innā każālika najzil-muḥsinīn;
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang tidak melihat kecuali kepada Allah)!
-
innahụ min 'ibādinal-mu`minīn;
Sungguh, dia adalah salah seorang hamba-hamba kami yang beriman.
-
ṡumma agraqnal-ākharīn;
Lalu Kami tenggelamkan sisanya (para dualis).
-
wa inna min syī'atihī la`ibrāhīm;
Sungguh, Ibrahim salah satu dari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama.
-
iż jā`a rabbahụ biqalbin salīm;
Dia telah berpaling kepada Rabb-nya dengan hati yang dalam (mengalami realitas Nama-nama di dalam kesadarannya)!
-
iż qāla li`abīhi wa qaumihī māżā ta'budụn;
Ketika (Ibrahim) bertanya kepada kaumnya, “Siapa yang kalian sembah?”
-
a ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụn;
“Apakah kalian mengambil tuhan-tuhan selain Allah dengan mengada-adakan benda-benda tak-berdasar?”
-
fa mā ẓannukum birabbil-'ālamīn;
“Apa pendapat kalian tentang Rabb-nya seluruh alam?”
-
fa naẓara naẓratan fin-nujụm;
Kemudian (Ibrahim) melihat bintang-bintang (melalui akalnya) dan merenungkannya...
-
fa qāla innī saqīm;
Dia berkata, “Aku menjadi sakit (oleh apa yang kalian lakukan)!”
-
fa tawallau 'an-hu mudbirīn;
Dan mereka berpaling darinya dan berlalu.
-
fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụn;
Maka (Ibrahim) mendekati tuhan-tuhan mereka dan berkata, “Apakah kalian tidak mau makan?”
-
mā lakum lā tanṭiqụn;
“Mengapa kalian tidak mau bicara?”
-
fa rāga 'alaihim ḍarbam bil-yamīn;
Lalu sambil mendekati mereka, dia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya!
-
fa aqbalū ilaihi yaziffụn;
Melihat hal ini, kaumnya datang kembali dengan bergegas.
-
qāla a ta'budụna mā tan-ḥitụn;
(Ibrahim) berkata, “Mengapa kalianmengambil tuhan-tuhan dan menyembah benda-benda yang kalian pahat dengan tangan kalian sendiri?”
-
wallāhu khalaqakum wa mā ta'malụn;
“Padahal Allah lah yang menciptakan kalian dan semua perbuatan kalian!”
-
qālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīm;
Mereka berkata, “Bangunlah sebuah tungku dan lemparlah dia kedalam (api) yang membakar!”
-
fa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-asfalīn;
Mereka bermaksud membuat jebakan baginya... Tapi Kami merendahkan mereka serendah-rendahnya.
-
wa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn;
(Ibrahim) berkata, “Sungguh, aku akan pergi kepada Rabb-ku... Dia akan menuntunku.”
-
rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn;
(Ibrahim) berkata, “Rabb-ku, anugrahkanlah kepadaku dari antara orang-orang yang saleh!”
-
fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīm;
Maka Kami memberi dia berita gembira dengan seorang anak yang Halim.
-
fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn;
Tatkala (anaknya, Ismail) mencapai usia bisa berjalan bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Hai anakku! Sungguh, aku melihat dalam mimpiku bahwa aku mengurbankanmu... Apa pendapatmu tentang ini?” (Anaknya) berkata, “Hai bapakku... Laksanakanlah seperti yang diperintahkan kepadamu! In Sya Allah, Anda akan melihat aku termasuk orang-orang yang sabar.”
-
fa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīn;
Dan tatkala mereka berdua telah berserah diri dan membaringkan dia (Ismail) pada keningnya...
-
wa nādaināhu ay yā ibrāhīm;
Kami memanggil dia, “Hai Ibrahim!”
-
qad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīn;
“Sungguh kamu telah memenuhi mimpimu... Demikianlah Kami membalas (memungkinkan terlaksana akibat-akibat) orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang tidak melihat apapun kecuali Kebenaran).”
-
inna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn;
Sungguh, ini adalah sebuah kesusahan yang nyata (pengalaman pembelajaran yang menuntun kepada kesadaran/pemahaman)!
-
wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm;
Dan Kami menebus dia dengan sebuah kurban yang besar.
-
wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn;
Dan memastikan bahwa dia diingat oleh generasi-generasi berikutnya.
-
salāmun 'alā ibrāhīm;
Salam atas Ibrahim.
-
każālika najzil-muḥsinīn;
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang memenuhi pengabdian mereka seolah mereka dapat melihat Allah).
-
innahụ min 'ibādinal-mu`minīn;
Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
-
wa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn;
Dan kami memberi dia kabar gembira mengenai Ishaq, seorang Nabi dari kalangan orang-orang yang saleh.
-
wa bāraknā 'alaihi wa 'alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīn;
Dan Kami berkati dia dan Ishaq dengan kesejahteraan... Ada orang-orang yang berbuat kebaikan dari antara keturunan-keturunan mereka juga ada orang-orang yang jelas-jelas menzalimi diri mereka sendiri.
-
wa laqad manannā 'alā mụsā wa hārụn;
Dan Kami pun memberikan pertolongan Kami kepada Musa dan Harun!
-
wa najjaināhumā wa qaumahumā minal-karbil-'aẓīm;
Kami menyelamatkan mereka berdua dan kaumnya dari penderitaan yang berat.
-
wa naṣarnāhum fa kānụ humul-gālibīn;
Kami tolong mereka dan mereka memperoleh kemenangan.
-
wa ātaināhumal-kitābal-mustabīn;
Kami memberikan kepada mereka berdua (Musa dan Harun) ilmu yang gamblang.
-
wa hadaināhumaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm;
Dan menuntun mereka kepada jalan yang lurus.
-
wa taraknā 'alaihimā fil-ākhirīn;
Dan memastikan bahwa mereka diingat oleh generasi-generasi berikutnya.
-
salāmun 'alā mụsā wa hārụn;
Salam atas Musa dan Harun!
-
innā każālika najzil-muḥsinīn;
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang mengabdi kepada Allah seolah mereka dapat melihat Dia)!
-
innahumā min 'ibādinal-mu`minīn;
Sungguh, mereka berdua termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
-
wa inna ilyāsa laminal-mursalīn;
Sungguh, Ilyas juga termasuk mereka yang didatangkan.
-
iż qāla liqaumihī alā tattaqụn;
Ketikadia berkata kepada kaumnya, “Tidak maukah kalian melindungi diri kalian sendiri (bertakwa)?”
-
a tad'ụna ba'law wa tażarụna aḥsanal-khāliqīn;
“Apakah kalian menyembah Baal (patung emas berwajah empat) dan meninggalkan pencipta yang paling indah?”
-
allāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn;
“Rabb kalian adalah Allah, Rabb-nya nenek-moyang kalian!”
-
fa każżabụhu fa innahum lamuḥḍarụn;
Tapi merekamengingkarinya (Ilyas)! Sungguh, mereka dipaksa dihadirkan!
-
illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn;
Kecuali hamba-hamba Allah yang telah dituntun kepada ketulusan (kesucian).
-
wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn;
Dan Kami pastikan bahwa dia diingat oleh generasi-generasi berikutnya.
-
salāmun 'alā ilyāsīn;
Salam atas orang-orang yang mengikuti jalannya Ilyas!
-
innā każālika najzil-muḥsinīn;
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang mengabdi kepada Allah seolah mereka dapat melihat Dia).
-
innahụ min 'ibādinal-mu`minīn;
Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
-
wa inna lụṭal laminal-mursalīn;
Sungguh, Luth juga termasuk mereka yang didatangkan.
-
iż najjaināhu wa ahlahū ajma'īn;
Ketika Kami menyelamatkan dia dan orang-orang yang dekat dengannya semuanya.
-
illā 'ajụzan fil-gābirīn;
Kecuali wanita tua itu (istri Luth yang tidak beriman) yang termasuk orang-orang yang tinggal.
-
ṡumma dammarnal-ākharīn;
Kemudian Kami binasakan yang lainnya!
-
wa innakum latamurrụna 'alaihim muṣbiḥīn;
Sungguh, kalian melewati rumah-rumah mereka di pagi hari...
-
wa bil-laīl, a fa lā ta'qilụn;
Dan di malam hari... Apakah kalian belum juga menggunakan akal kalian?
-
wa inna yụnusa laminal-mursalīn;
Sungguh, Yunus pun termasuk orang-orang yang didatangkan (manifestasi ilmu mengenai realitas).
-
iż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn;
Ketika dia lari menuju perahu itu (kembali kepada kehidupan biasanya meskipun telah diberi ilmu mengenai realitas, mengira bahwa dia tidak memberi kebaikan kepada kaumnya).
-
fa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīn;
(Yunus) mencabut undian (membuat pilihan) dan termasuk orang-orang yang kebenarannya dibatalkan (pilihannya membuat dia tersesat)...
-
faltaqamahul-ḥụtu wa huwa mulīm;
Kemudian ikan itu (kehidupan dunia) menelan dia (Yunus) sementara dia menyalahkan dirinya sendiri (bingung dengan perasaan bersalah);
-
falau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn;
Andai saja (Yunus) bukan termasuk orang-orang yang mengingat (fungsi esensial mereka; seandainya dia tidak memalingkan wajahnya kepada Allah melalui dzikir – bertasbih, merasakan esensi dirinya);
-
lalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub'aṡụn;
Dia (Yunus) tentu akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga waktu kebangkitan kembali (dia akan tinggal dalam keadaan kejasmanian hingga saat kematiannya).
-
fa nabażnāhu bil-'arā`i wa huwa saqīm;
Tapi Kami melemparkannya ke daratan (dimana kekuatan-kekuatannya tidak dikenal), sedangkan dia dalam keadaan sakit (dan lemah).
-
wa ambatnā 'alaihi syajaratam miy yaqṭīn;
Dan menyebabkan pohon labu (pohon tanpa batang) tumbuh di atas dia (buah-buahan yang mewujud dari pengetahuan ilahiah melalui dia).
-
wa arsalnāhu ilā mi`ati alfin au yazīdụn;
Dan mendatangkan dia (Yunus) kepada ratusan ribu (orang) atau lebih.
-
fa āmanụ fa matta'nāhum ilā ḥīn;
Mereka beriman, maka Kami membuat mereka hidup nikmat untuk beberapa lama.
-
fastaftihim a lirabbikal-banātu wa lahumul-banụn;
Maka, tanyalah mereka (orang-orang yang tidak beriman), “Apakah anak-anak perempuan untuk Rabb kamu, sedangkan anak-anak laki-laki untuk mereka?”
-
am khalaqnal-malā`ikata ināṡaw wa hum syāhidụn;
Ataukah Kami menciptakan para malaikat sebagai perempuan sementara mereka menyaksikannya?
-
alā innahum min ifkihim layaqụlụn;
Berhati-hatilah, mereka membuat fitnah dan mengatakan:
-
waladallāhu wa innahum lakāżibụn;
“Allah mempunyai anak (Allah mempunyai seorang anak laki-laki)! Sungguh, mereka itu para pendusta!”
-
aṣṭafal-banāti 'alal-banīn;
Apakah (Allah) lebih memilih anak-anak perempuan dibandng anak-anak laki-laki?
-
mā lakum, kaifa taḥkumụn;
Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian memiliki pemikiran seperti itu?
-
a fa lā tażakkarụn;
Apakah kalian tidak ingat dan berpikir?
-
am lakum sulṭānum mubīn;
Ataukah kalian memiliki bukti yang nyata?
-
fa`tụ bikitābikum ing kuntum ṣādiqīn;
Jika kalian benar, maka tunjukkanlah apa yang kalian ketahui!
-
wa ja'alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad 'alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụn;
Dan mereka telah beranggapan bahwa di antara Dia (Allah) dan jin (mahluk sadar diluar kapasitas persepsi manusia) ada hubungan (persekutuan bagi mereka), tapi jin mengetahui dengan baik bahwa mereka (yang beranggapan demikian) sungguh harus dihadirkan (akan menyadari bahwa hubungan demikian itu sebenarnya tidak ada)!
-
sub-ḥanallāhi 'ammā yaṣifụn;
Allah jauh dari apa yang mereka sifatkan kepadaNya!
-
illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn;
Kecuali hamba-hamba Allah yang telah dituntun kepada ketulusan (kesucian) (sisanya adalah orang-orang yang akan dihadirkan).
-
fa innakum wa mā ta'budụn;
Sungguh, tidak kalian, tidak pula apa yang kalian sembah,
-
mā antum 'alaihi bifātinīn;
Tidak akan pernah bisa membalikkan (orang-orang yang murni esensinya) melawan Dia!
-
illā man huwa ṣālil-jaḥīm;
Kecuali orang-orang yang harus dibakar di Neraka.
-
wa mā minnā illā lahụ maqāmum ma'lụm;
(Semua kekuatan malaikat yang mewujud dari Nama-nama akan mengatakan), “Tidak ada satupun di antara kami yang tidak memiliki fungsi yang ditentukan!”
-
wa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn;
“Sungguh, kami lah, ya kami, yang berjajar dalam barisan (membentuk dimensi-dimensi keberadaan dan semua yang terkandung di dalam diri mereka).”
-
wa innā lanaḥnul-musabbiḥụn;
“Sungguh, kami lah, ya kami, yang sibuk bertasbih (menjalankan pengabdian mereka dengan memenuhi fungsi-fungsi mereka).”
-
wa ing kānụ layaqụlụn;
Sungguh, mereka (para dualis) mengatakan:
-
lau anna 'indanā żikram minal-awwalīn;
“Andai saja kami telah diwarisi ilmu dari nenek-moyang kami...”
-
lakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn;
“Tentu kami pun telah menjadi hamba-hamba Allah yang telah dituntun kepada ketulusan (kesucian).”
-
fa kafarụ bih, fa saufa ya'lamụn;
Tapi kini mereka mengingkari ilmu mengenai realitas... Mereka akan segera mengetahui!
-
wa laqad sabaqat kalimatunā li'ibādinal-mursalīn;
Dan perkataan Kami telah terpenuhi bagi hamba-hamba Kami yang didatangkan:
-
innahum lahumul-manṣụrụn;
Bahwa sungguh mereka akan diberi kemenangan.
-
wa inna jundanā lahumul-gālibụn;
Dan sungguh, bahwa tentara-tentara Kami itu berjaya!
-
fa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn;
Maka tinggalkan mereka untuk sesaat!
-
wa abṣir-hum, fa saufa yubṣirụn;
Dan lihatlah mereka... Mereka akan segera mengetahui!
-
a fa bi'ażābinā yasta'jilụn;
Apakah mereka ingin mempercepat manifestasi hukuman Kami (kematian)?
Not:Kematian adalah awal dari penderitaan bagi orang-orang yang mengingkari realitas esensial mereka, dan di sisi lain merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
-
fa iżā nazala bisāḥatihim fa sā`a ṣabāḥul-munżarīn;
Betapa buruknya kebangkitan orang-orang yang telah diberi peringatan ketika hal itu menimpa mereka!
-
wa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn;
Maka tinggalkanlah mereka untuk sesaat.
-
wa abṣir, fa saufa yubṣirụn;
Lihatlah mereka... Mereka akan segera mengetahui.
-
sub-ḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifụn;
Rabb-mu, pemilik kekuasaan, jauh dari apa yang mereka sifatkan!
-
wa salāmun 'alal-mursalīn;
Salam atas orang-orang yang telah didatangkan!
-
wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn;
Hamd kepunyaan Rabb-nya seluruh alam.