1. Wahai kalian yang mengaku beriman kepada Al-Qur’an, sudahkah kalian membaca ayat-ayat ini? Jika kalian mengimani makna-maknanya, apakah ayat-ayat ini membuat perubahan kepada hidup kalian? Apakah Anda sudah mendiskusikan makna dari ayat-ayat ini dengan orang lain dan bertanya apa pendapat mereka?

  2. Dzikir bukan sekedar pengulangan dogmatik dari nama-nama atau kata-kata tertentu. Ia merupakan PENGALAMAN dari makna kata-kata yang Anda baca berulang-ulang. Dzikir dialami/dirasakan, dan wujudnya dilihat melalui pengalaman ini. Dzikir adalah pengalaman/perasaan, sama seperti salat sebagai mikraj, dan orang-orang yang tidak mengalami mikraj belum melaksanakan salat.

  3. Ya Allah, selama bulan Ramadhan ini, mudahkanlah bagi kami apapun yang memungkinkan kami menghindar dari PEMAHAMAN DAN SUDUT PANDANG DUALISTIK. Luaskanlah pemahaman kami! Berilah kami kesempatan untuk merasakan kematian dengan KEIMANAN YANG BERSIH DARI DUALITAS (syirik). Surat Yusuf, Ayat 106

  4. Dualitas umumnya muncul dalam dua bentuk: 1. Menerima bahwa ada mahluk independen yang menjalankan kehendak bebas mereka diluar Allah, 2. Pemahaman bahwa ‘aku’ ini ada, selain adanya Allah eksternal. Praktisi Sufi di sisi lain pada umumnya merupakan korban pada satu bentuk dualitas: ‘Aku’ dan realita esensialku (Rabb)! Masalahnya adalah sang ‘aku’. Sang ‘aku’ tercipta dari tiada, melulu berdasarkan dualitas, padahal tiada.

  5. Orang-orang yang tidak bisa melarikan diri dari labirin pikiran mereka celakanya mengulangi pola yang sama. Sama seperti lembu yang berputar, menarik balok yang dikaitkan pada batu gilingan, mengira bahwa mereka bergerak ke depan karena kacamata buta yang menutupi mata mereka.

  6. Orang-orang takut akan kematian karena salah mengira bahwa dirinya adalah tubuh jasmaninya! Padahal meski ada yang bisa ditakuti, itu adalah KEHIDUPAN KEKAL YANG AKAN DATANG. Apa saja efek-efek yang akan dihadapi dari semua informasi yang dikumpulkan selama hidup Anda pada otak quantum abadi Anda?

  7. Sepanjang Anda hidup, setiap emosi dan ide didaftarkan ke pangkalan-data otak Anda. Dari sini, berdasarkan sebab-akibat, data ini akan mewujudkan dirinya selama hidup Anda di dunia dan akhirat. Wujud berbasis-quantum Anda akan berlanjut kedalam keabadian, dengan mengambil arah dari data yang telah Anda masukkan kedalam hidup Anda.

  8. Jika ada satu klaim yang bisa saya pertaruhkan sebagai hasil dari penelitian dan pengabdian saya selama 63 tahun kepada agama dan sains, adalah bahwa kedua pendekatannya merupakan usaha untuk menyingkapkan dan menjelaskan sistem dan mekanika dari wujud. Anda mesti melepaskan diri Anda dari prakondisi agar mampu berpikir secara bebas. Agama, Sufisme berupaya untuk menjelaskan asal-usul manusia dan mekanika dari sistem dimana kita berada, melalui simbol-simbol dan kiasan. Mungkin karena alasan inilah bahwa hal ini begitu disalahfahami dewasa ini, dan ini menuntun orang-orang untuk menerimanya ataupun menolaknya. Merupakan keharusan untuk merenungkan dan mengevaluasi fakta-fakta dan temuan-temuan ilmiah agar agama dan Sufisme bisa difahami dan diterima oleh generasi muda. Sebenarnya, memungkinkan untuk menjelaskan topik-topik agama tanpa menggunakan terminologi-terminologi agama sama sekali. Al-Qur’an menjelaskan esensi diri kita, asal-usul kita melalui simbol-simbol dan kiasan-kiasan, sementara sains bekerja untuk menjelaskan realita kita berdasarkan wujud quantum. Anda bisa menemukan buku Menyingkap Sandi Al-Qur’an dan Yang Maha Melihat di... www.ahmedhulusi.org/id

  9. Apabila kita mendengar nama Allah, kita membayangkan satu sosok tuhan di langit sana. Padahal Al-Qur’an berupaya menarik perhatian Anda kepada YANG DIRUJUK OLEH NAMA ALLAH. Setiap cahaya terang dalam gambar ini merupakan galaksi yang mengandung milyaran bintang. Jika saja nama ALLAH TIDAK MENUNJUK KEPADA SOSOK TUHAN...

  10. ‘Jadilah tangan kasih Allah!,’ hadits Rasulullah. Orang-orang yang menjadi kepanjangan tangan Allah, memberi apa yang bisa diberikan tanpa menuntut imbalan, tanpa diskriminasi ras, keyakinan, agama, jenis kelamin, atau warna kulit. Kemulyaan bagi mereka yang terpilih sebagai tangan kasihNya!

  11. Dia yang memberi, akan menerima. Yang menipu adalah yang tertipu. Setiap tindakan akan mendapat akibat. Jangan bertanya mengapa Anda menghadapi sebuah situasi, karena itu merupakan akibat dari tindakan-tindakan Anda. Sebutlah itu sebagai nasib, atau karma, atau sebutlah sebagai mekanika Allah.

  12. Esensi Anda mengandung unsur-unsur dari orang-orang yang Anda cintai dan unsur-unsur dari orang-orang yang Anda benci. Melalui perwujudan Anda, Anda hadir seperti halnya mereka, sebagai bagian dari mereka. Berbuatlah sekehendak Anda.

  13. Otak menemukan nama bagi dirinya dan menyebutnya ‘otak’. Ia menciptakan sang ‘aku’ dan mulai memanggil dirinya sebagai ‘Aku’… Kemudian sang ‘aku’ mulai meyakini bahwa dia lah yang sedang berbicara, dan dia pula lah yang melakukan perbuatan-perbuatan! (29 April 2021)

  14. Ruh dajjal mewujudkan dirinya semakin banyak setiap harinya, mengubah hitam menjadi putih, dan putih menjadi hitam. Tiada hentinya PROPAGANDA RASA TAKUT ditambah-ulang setiap hari melalui media. Matikan TV Anda, kurangi ikatan Anda dan berpalinglah ke dalam (batin), kepada esensi Anda! Sadarilah bahwa cukuplah Allah bagi Anda.

  15. Orang-orang yang mengetahui kepada apa nama “ALLAH” merujuk, orang-orang yang memahami makna “Bismillah Ar-Rahman Ar-Rahim”, mengetahui benar bahwa “QADR” BUKAN lah sesuatu yang akan turun dari langit! Mereka tahu bahwa daya-daya malaikatik serta ijin dari KESADARAN fitrah mereka (RABB) akan muncul dari KEDALAMAN OTAK MEREKA dan menjadi nyata! Mereka tidak menyembah sosok tuhan di atas sana… Mereka adalah hamba-hamba ALLAH!

  16. Saudara-saudariku semuslim yang mau merenung… daripada menyibukkan diri dengan perayaan Lailatul Qodar atau mencari Allah di masjid, mengapa tidak mencoba dan menyimak kepada apa yang saya katakan mengenai perkara ini dan luangkan waktu untuk merenung? https://ahmedhulusi.org/tr/video/24-kadir

  17. Apa yang Anda lihat di sini (mayat) akan lapuk di bawah tanah dan menjadi tanah. APAKAH INI DIRI ANDA? ATAUKAH Anda itu yang wujud di kedalaman yang Anda lihat sebagai OTAK QUANTUM ABADI?

  18. Selain merayakan Idul Fitri dari semua yang berusaha dan diuntungkan bulan Ramadhan, saya juga berbagi rasa sakit dan derita dari semua saudara dan saudari kita karena ketidakadilan dan siksa di seluruh dunia. Semoga Allah memberi kita keselamatan dan melimpahkan kepada kita kedamaian dan ketentraman.

  19. LAKUKAN APA YANG ANDA KATAKAN, ATAU KATAKAN APA YANG ANDA LAKUKAN! Jika tidak, Anda akan kehilangan semua kredibilitas Anda!

  20. Ada dua sisi dari manusia: 1) Realitas esensialnya, 2) Kejasmanian dari badannya. Sementara Al-Qur’an mengajak manusia kepada iman dan ketetapan-ketetapannya; ia juga menunjukkan cara-cara untuk mengoptimalkan aspek kejasmanian dari badannya. Allah tidak menginginkan Anda untuk menyembahnya, MELAINKAN AGAR ANDA BERSIH DARI DUALITAS (syirik)!

  21. Dulu ada ketika dimana orang-orang bangun pagi, mengambil air wudu lalu mengerjakan salat subuh dan berdoa serta membaca Al-Qur’an. Kini, handphone Anda dan berita dunia sebagai penggantinya! Anda masih berpikir kiamat masih jauh… pikirkan kembali!

  22. Manusia adalah MAHLUK KEKAL yang memiliki fitur-fitur yang ditunjuk oleh nama  Allah di kedalaman otaknya. Sayangnya bahwa ia menghabiskan hari-harinya pada perkara-perkara yang tidak berharga bukannya untuk menemukan fitur-fitur yang bernilai kekal. Agama itu agar Anda meraih kesadaran akan realita esensial Anda.

  23. Apakah keajaiban yang Anda cari? Anda bisa melihat KEAJAIBAN TERBESAR tepat di depan cermin. Tidak ada keajaiban yang lebih besar dibanding mahluk yang namanya manusia; komposisi istimewa dengan otak, tubuh, serta struktur bertingkatnya dari panjang-gelombang hingga ke sel! Bersyukurlah!

  24. Mari kita bahas kenapa salat bisa dikatakan sebagai mikraj. Salat terdiri dari dua rakaat, dan diakhiri dengan Attahiyat. Kemudian, format ini bisa diulang-ulang. Sang ‘aku’ melaksanakan salat harian dan dengan MEMBACA Al-Fatihah mendapatkan kesadaran bahwa dirinya sebagai hamba Rabb-nya, dan dalam kesadaran ini, dia ruku. Ketika kembali berdiri, dia kini menyadari bahwa Yang membaca Al-Fatihah sebenarnya adalah Allah. Rukunya kini sempurna dengan penglihatan bahwa seluruh wujud dirinya adalah manifestasi dari pengaturan Allah. Kemudian melakukan sujud… Sujud adalah pengalaman dari ayat ‘yang melempar adalah Allah’ dan ketiadaan segala sesuatu dihadapan Allah. Yang melihat melalui matanya adalah Allah, Yang berbicara melalui lisannya adalah Allah… Allah, melihat diriNya sendiri melalui raga (label) hambaNya. Maka, salatpun sempurnalah… karenanya salat adalah mikraj!

  25. Ritual agama bukan dimaksudkan untuk menyembah tuhan eksternal! TIDAK ADA PENYEMBAHAN DI DALAM ISLAM! Ritual-ritual diadakan agar Anda mengakses esensi diri, agar bermanfaat bagi kebaikan Anda. UNTUK ALLAH artinya menyadari dan mengalami/merasakan bahwa ALLAH ADALAH ESENSI Anda, ASAL Anda.

63 / 66

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini