1. Harapan-harapan menyebabkan ketidaktentraman, menyebabkan siksa! Anda tidak akan bisa hidup di saat kini jika Anda terjebak oleh harapan-harapan masa depan. Apa jalan menuju keberadaan yang tidak terbebani oleh kemarin dan hari esok? Tinggalkanlah semua harapan!

  2. Ada perbedaan yang jelas di antara gandrung, rasa suka dan cinta. Kebanyakan, kita memendam rasa gandrung pada atribut-atribut dari mereka yang kita kira mencintainya. Jadi… apa itu cinta?

  3. Orang-orang yang terjebak masa lalu menjalani hari-hari mereka dalam harapan-harapan palsu dan mimpi-mimpi. Mereka tidak bisa hidup di saat kini dan melihat realita yang tersingkap di masa kini karena terperangkap di masa lalu. Nilai-nilai masa lalu hanya milik masa lalu! Allah ada dalam manifestasi baru di setiap saat.

  4. Ketika otak menerima sepotong informasi baru, ia akan berupaya memecahkannya dengan mencocokkannya dengan informasi yang ada dan mengklaim ‘ya, aku tahu’, tapi itu selalu mengarah kepada keliru faham. Ujian atas pemahaman terhadap informasi baru adalah kemampuan untuk mengambil kesimpulan baru darinya. Jika Anda tidak mempunyai kesimpulan baru, Anda TIDAK memroses dengan benar informasi baru tersebut.

  5. Dia lah yang membuat kalian merasakan kematian (kehidupan tanpa kesadaran akan tubuh biologis) di malam hari (‘Tidur adalah saudaranya kematian’ – Hadits) dan mengetahui apa yang kalian lakukan di siang hari... Kemudian membangkitkan kalian di siang hari hingga waktu yang telah ditentukan... Kemudian kalian akan dikembalikan kepadaNya... Kemudian Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang kalian lakukan (mampu mengevaluasi kehidupan kalian dari sudut esensinya).

  6. Ayat ke-60 surat al-An’am menjelaskan bahwa mereka yang merasakan kematian akan mengalami periode kubur hingga hari kiamat seakan mereka sedang bermimpi di dalam tidur mereka. Mimpi-mimpi Anda adalah pengalaman hidup di alam kubur Anda. Bagi otak quantum holografik tidak ada kematian, ia akan hidup terus untuk selamanya.

  7. Mimpi-mimpi Anda nampak sebagai realita hingga Anda terbangun. Ketika Anda bangun, Anda menyadari bahwa mimpi Anda adalah ilusi dalam pikiran Anda. Hadits: “Orang-orang tertidur, mereka bangun ketika merasakan kematian”. Andai saja kita bisa terbangun dari kehidupan jasmaniah kita, kita akan menyadari bahwa segala sesuatu hanyalah ilusi pikiran semata.

  8. Asal mula dari otak dan semua wujud adalah data dua-dimensi. Manusia, dan semua mahluk hidup menjadi wujud dari sebuah program di dalam sel tunggal aslinya. Otak adalah ‘perangkat lunak’ yang mengandung program itu. WUJUD HOLOGRAFIK kita ADALAH ILUSI yang dimanifestasikan oleh perangkat-lunak yang kita sebut otak, DEMIKIAN JUGA ALAM SEMESTA.

  9. Jika Anda tidak menghargai teman-teman baik Anda, ketenangan atau ketentraman pikiran, Anda akan terbuang dari mereka semua. Ketahuilah nilai sebenarnya dari persahabatan dan lingkungan yang tentram. Penyesalan tidak akan mengembalikan apapun. Ego Anda adalah musuh terbesar dan akan menjauhkan Anda dari semua yang berharga.

  10. Harapan-harapan Anda adalah mimpi-mimpi Anda, sementara pengalaman Anda adalah realita Anda. Bandingkanlah harapan-harapan Anda dengan pengalaman Anda, dan Anda pun akan melihat serealistik apa diri Anda. Kita selamanya hidup di dunia mimpi, kaki kita jarang menyentuh tanah.

  11. Orang-orang yang tidak jujur itu tertipu! Pada saat mereka menyadarinya, itu sudah terlambat!

  12. Seseorang mengatakan ada yang menyakitkan… Anda terpaku mengenainya, Anda kurang tidur karenanya. Sementara itu, orang tersebut telah melupakan semuanya tentang itu. Derita Anda akan tetap bertahan selama Anda tidak memahaminya, selama Anda tidak mengambil pelajaran darinya.

  13. Jika otak secara otomatis menciptakan keberadaan kita di setiap saat, lalu apa fungsi dari kata ‘Aku’ yang dengannya kita terus merujuk? Jika apa yang kita rujuk sebagai otak bukanlah gumpalan daging dan darahnya, maka apa sebenarnya ia? Adakah si ‘Aku’ di luar otak yang sepenuhnya otomatis? Adakah jawaban yang masuk akal bagi pertanyaan-pertanyaan yang tak masuk akal?

  14. Pernahkah Anda berpikir tentang mengarahkan tindakan-tindakan Anda berdasarkan intuisi Anda? Intuisi Anda selalu menyetir ke kanan, ia akan selalu melindungi Anda dari jalan yang berbahaya. Anda bisa menghindar menjadi korban dari emosi-emosi Anda dengan mengikuti intuisi Anda. Intuisi Anda adalah sang pengungkap! Pedulikan panggilannya dan jalankan nasihat-nasihatnya. Ia yang paling tahu!

  15. Otak Anda adalah pengubah (converter) gelombang/data. Informasi yang diterima sebagai data ‘termaterialisasi’ DI DALAM otak Anda. Konsep bahwa apapun eksternal merupakan ilusi.

  16. Apa yang lebih berharga? Yang akan Anda gunakan dalam waktu singkat ataukah yang akan Anda gunakan selama-lamanya? Apakah merupakan ide yang baik mencari hiburan di dalam keberadaan ilusi sehari-hari  sementara dihadapkan dengan pencarian akan hal yang abadi? Pernahkah Anda berpikir melampaui semua metafora dan ajaran… apa sebenarnya realita esensial Anda? Rasakanlah, sadarilah esensi diri Anda, dan belajarlah untuk melihat dari sudut pandang itu!

  17. Keimanan ada untuk menunjukkan jalan bagi Anda. Tapi untuk mencapai tujuannya, Anda mesti menapaki jalan yang ditunjukkannya. Apakah langkah-langkah Anda menuju tujuan akhir Anda, ataukah Anda salah satu dari banyak orang yang berjalan kemana pun yang mereka suka, sementara seolah nampak seperti tertarik kepada tujuan akhir.

  18. Kita menciptakan linimasa dan memotongnya menjadi dua belas bagian. Akhirnya, kita telah sampai di ujung potongan ke dua belas. Esok malam, kita akan merayakan potongan terakhir dan selamat datang kelompok linimasa berikutnya. Di alam otak, waktu tidak pernah ada… hanya ingatan yang terdiri dari kerangka-kerangka tunggal dan klip-klip video pendek. Seluruh hidup Anda tersusun dari gambar-gambar sesaat. (akhir 2019)

  19. Mengapa Anda tidak mampu menerapkan apa yang Anda tahu? Karena Anda tidak bisa membuang rasa takut Anda, Anda tidak bisa meninggalkan semua yang Anda sayangi. Hidup Anda habiskan dengan kecemasan akan apa yang mungkin salah. Anda tidak mempunyai KEYAKINAN kepada realita bahwa setiap orang akan menapaki takdirnya; Anda tenggelam dalam keliru faham bahwa itu “salah Anda”. Selamatkan diri Anda! Katakanlah (rasakan realita dari) Amantu Billahi!

  20. Ketika Anda mengkritisi orang lain, kritik selalu berdasarkan perbandingan terhadap norma-norma milik Anda. Padahal yang dikritisi tidak terikat oleh norma-norma Anda… Mereka hidup di dalam dunia mereka sendiri, menurut norma-norma mereka sendiri. Kritisme hanya untuk memuaskan diri sendiri!

  21. Konsep penampakan dari alam semesta yang terdiri dari panjang-gelombang panjang-gelombang dengan frekuensi tak terhingga tidak beda dari konsep penampakan program komputer.. Gelombang-gelombang, frekuensi-frekuensi adalah bentuk sebenarnya dibalik segala sesuatu yang Anda ‘lihat’. Sadarilah realita Anda, berusahalah dan konsepkanlah bagaimana ia terbentuk.

  22. Anda memandang kagum mobil yang memacu kecepatan dan melambat dengan sendirinya karena menggunakan kendali cruise, Anda memandang kagum ketika ia memarkir dengan sendirinya. Otak manusia menciptakan fitur-fitur canggih ini. Mobil ini bisa melakukan banyak hal canggih ini, namun Anda tidak terkejut, Anda tidak mengaguminya! SubhanAllah.

  23. Anda membenci, Anda mengagumi, semuanya untuk apa yang Anda ciptakan di dunia ANDA, menurut norma-norma Anda. Realita absolutnya sangat berbeda dengan cara bagaimana Anda memandangnya di dunia ANDA. Perjuangan Anda tidak akan berhenti, akan menyeret terus hingga Anda menyadarinya. Fahamilah realita diri Anda, sadari bagaimana dunia ANDA dibentuk, sadari siapa diri ANDA!

  24. Tiadanya rasa terima kasih merupakan rintangan terbesar di dalam program internal individual. Pola pikiran apa di dalam otak yang mengarah kepada ketiadaan rasa terima kasih? Mengapa perilaku ini (ketidakbersyukuran) pada akhirnya mengarah kepada hilangnya kemungkinan-kemungkinan yang begitu berharga? Sesuatu yang layak direnungkan.

  25. Orang-orang yang memiliki ilmu mengenai realita tidak pernah menyesal! Namun, bagi mereka yang belum menapaki ketentuan-ketentuan dari ilmu ini, situasinya berbeda. Jika mereka tidak menyesal (tidak belajar dari kesalahan) mereka melepaskan peluang untuk maju kearah realita esensial mereka. Penyesalan mereka merupakan kesadaran akan peluang yang luput. Momen itu tidak pernah mengulang dirinya. Peluang yang luput berlalu untuk selamanya. Kejarlah ia!

57 / 66

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini