16 - An-Nahl
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
atā amrullāhi fa lā tasta'jilụh, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yusyrikụn;
Perintah Allah telah datang (untuk kamu lihat); tidak perlu tergesa-gesa! Dia itu Subhan dan ‘Aliy, Maha Tinggi dan di atas apa yang mereka persekutukan denganNya.
-
yunazzilul-malā`ikata bir-rụḥi min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī an anżirū annahụ lā ilāha illā ana fattaqụn;
Dia singkapkan ilmu mengenai realitas kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambanya dengan kekuatan-kekuatanNya (dan katakanlah), “Peringatkanlah dengan kebenaran bahwa tidak ada berhala/tuhan, hanya ada Aku! Maka waspadalah terhadapKu!
-
khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn;
Dia menciptakan langit dan bumi dengan Kebenaran (dengan Nama-namaNya)… Dia itu ‘Aliy di atas apa yang mereka persekutukan denganNya.
-
khalaqal-insāna min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn;
Dia menciptakan manusia dari sebuah sperma… Dan lihatlah, dia telah menjadi seorang penentang!
-
wal-an'āma khalaqahā lakum fīhā dif`uw wa manāfi'u wa min-hā ta`kulụn;
Dia juga menciptakan binatang ternak… Padanya ada kehangatan (energi dan pakaian) dan manfaat-manfaat lain bagi kalian… Dan darinya kalian makan.
-
wa lakum fīhā jamālun ḥīna turīḥụna wa ḥīna tasraḥụn;
Dan ada keindahan bagi kalian padanya ketika kalian membawanya masuk (dari padang rumput) di malam hari, dan di pagi hari ketika kalian mengeluarkannya (ke padang rumput).
-
wa taḥmilu aṡqālakum ilā baladil lam takụnụ bāligīhi illā bisyiqqil-anfus, inna rabbakum lara`ụfur raḥīm;
Mereka membawakan beban-beban kalian dan membawamu ke banyak tempat yang tidak bisa kalian jangkau tanpa kesukaran! Sungguh, Rabb kalian itu Ra’uf lagi Rahim.
-
wal-khaila wal-bigāla wal-ḥamīra litarkabụhā wa zīnah, wa yakhluqu mā lā ta'lamụn;
Dan Dia (menciptakan) kuda-kuda, bagal-bagal dan keledai-keledai untuk kalian tunggangi dan jadikan kesenangan… Dan Dia menciptakan lebih banyak lagi yang tidak kalian ketahui.
-
wa 'alallāhi qaṣdus-sabīli wa min-hā jā`ir, walau syā`a lahadākum ajma'īn;
Jalan menuju tujuan menuntun kepada Allah! Tapi ada beberapa yang menyimpang darinya… Seandainya Allah berkehendak, Dia tentu telah menuntun kalian semuanya kepada realitas!
-
huwallażī anzala minas-samā`i mā`al lakum min-hu syarābuw wa min-hu syajarun fīhi tusīmụn;
HU menurunkan air bagi kalian dari langit… Darinya timbul air minum dan darinya timbul dedaunan yang padanya kalian menggembalakan (binatang).
-
yumbitu lakum bihiz-zar'a waz-zaitụna wan-nakhīla wal-a'nāba wa ming kulliṡ-ṡamarāt, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yatafakkarụn;
Dengan ini Dia menyebabkan tumbuhnya tanaman pertanian, jaitun, kurma, anggur dari segala jenis. Sungguh, ada isyarat dari semua ini bagi orang-orang yang berpikir!
-
wa sakhkhara lakumul-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar, wan-nujụmu musakhkharātum bi`amrih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy ya'qilụn;
Dan Dia tundukkan bagi kalian malam, siang, Matahari (sumber energi) dan Bulan (yang merangsang hormon dan indera kalian dengan gaya gravitasinya)… Dan bintang-bintang ditundukkan oleh dan melayani perintahNya (bintang-bintang pun merupakan manifestasi dari makna Nama-nama yang menyusun esensi mereka)…Sungguh, ada isyarat di dalam ini bagi orang-orang yang dapat menggunakan kecerdasannya!
-
wa mā żara`a lakum fil-arḍi mukhtalifan alwānuh, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yażżakkarụn;
Dan di muka bumi, (Dia tundukkan bagi kalian) ciptaanNya yang beragam warna… Sungguh, dari Isyarat ini ada pelajaran yang dapat diambil bagi orang-orang yang merenungkan!
-
wa huwallażī sakhkharal-baḥra lita`kulụ min-hu laḥman ṭariyyaw wa tastakhrijụ min-hu ḥilyatan talbasụnahā, wa taral-fulka mawākhira fīhi wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum tasykurụn;
Dan HU lah yang menundukkan laut untuk melayani kalian, agar kalian dapat makan darinya dan mengambil perhiasan darinya untuk dikenakan… Kalian akan lihat perahu berlayar melaluinya… Agar kalian dapat mencari karuniaNya dan termasuk orang-orang bersyukur yang mengevaluasi.
-
wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa an-hāraw wa subulal la'allakum tahtadụn;
Dia membentuk gunung-gunung yang terpasang teguh agar kalian tidak terguncang (organ-organ dengan fungsi-fungsi yang telah ditetapkan) dan sungai-sungai (orang-orang yang bertindak sebagai sumber ilmu) yang dengannya kalian bisa mencari jalan dan mencapai realitas dan jalan-jalan (pemahaman yang sesuai dengan sikap kalian).
-
wa 'alāmāt, wa bin-najmi hum yahtadụn;
Dan lebih banyak lagi isyarat-isyarat! Dan Dia menuntun kepada realitas dengan (Nama-nama yang menyusun esensi) bintang-bintang (kaum realitas, ada Hadits: ‘Teman-temanku bagaikan bintang-bintang; siapapun yang kalian ikuti, kalian akan mencapai kebenaran’)…!
-
a fa may yakhluqu kamal lā yakhluq, a fa lā tażakkarụn;
Apakah yang Esa yang menciptakan sama dengan yang tidak meciptakan? Apakah kalian berpikir dan megevaluasi?
-
wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīm;
Jika kalian harus menghitung-hitung nikmat Allah, kalian tidak akan dapat menghitungnya satu per satu! Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
wallāhu ya'lamu mā tusirrụna wa mā tu'linụn;
Allah mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan apa yang kalian nampakkan’
-
wallażīna yad'ụna min dụnillāhi lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụn;
Apa-apa yang kepadanya kalian berpaling selain Allah tidak dapat menciptakan apapun, karena mereka sendiri pun diciptakan.
-
amwātun gairu aḥyā`, wa mā yasy'urụna ayyāna yub'aṡụn;
Mereka itu mati, tidak mempunyai (sifat) Hayy (ilmu mengenai realitas) … Mereka tidak menyadari kapan mereka akan dibangkitkan (diciptakan kembali dengan bentuk yang baru).
-
ilāhukum ilāhuw wāḥid, fallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati qulụbuhum mungkiratuw wa hum mustakbirụn;
Yang kalian anggap sebagai Tuhan adalah Yang ESA pemilik Uluhiyyah! Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang, pengingkaran telah menutupi kesadaran mereka; mereka (orang-orang yang mengaitkan keberadaan diri mereka yang semu secara dualistik kepada keberadaan Allah) hidup dengan rasa diri (ego) yang kuat!
-
lā jarama annallāha ya'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụn, innahụ lā yuḥibbul-mustakbirīn;
Sungguh, Allah mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan kalian nampakkan… Sungguh, Dia tidak akan menolong orang-orang yang hidup dengan ego mereka.
-
wa iżā qīla lahum māżā anzala rabbukum qālū asāṭīrul-awwalīn;
Apabila mereka ditanya, “Apa yang Rabb kalian telah wahyukan?” mereka berkata, “Mitos masa lampau.”
-
liyaḥmilū auzārahum kāmilatay yaumal-qiyāmati wa min auzārillażīna yuḍillụnahum bigairi 'ilm, alā sā`a mā yazirụn;
(Mereka mengatakan ini) bahwa mereka siap memikul beban mereka sendiri sepenuhnya pada Hari Kiamat dan (sebagian dari) beban orang-orang yang mereka sesatkan tanpa ilmu… Ketahuilah dengan yakin, betapa buruknya apa yang mereka pikul!
-
qad makarallażīna ming qablihim fa atallāhu bun-yānahum minal-qawā'idi fa kharra 'alaihimus-saqfu min fauqihim wa atāhumul-'ażābu min ḥaiṡu lā yasy'urụn;
Orang-orang sebelum mereka telah merencanakan… Allah mendatangi bangunan mereka dari pondasinya! Atapnya menimpa mereka dari atas mereka dan penderitaan mendatangi mereka dimana mereka tidak memerasakannya (ia datang dan mucul dari tempat yang tidak disangka)!
-
ṡumma yaumal-qiyāmati yukhzīhim wa yaqụlu aina syurakā`iyallażīna kuntum tusyāqqụna fīhim, qālallażīna ụtul-'ilma innal-khizyal-yauma was-sū`a 'alal-kāfirīn;
Kemudian selama Hari Kiamat, Dia akan menghinakan mereka dan berkata, “Dimanakah ‘mitra-mitra’-Ku yang karenanya kalian menentangKu?” Orang-orang yang kepadanya diberi ilmu akan berkata, “Kehinaan dan aib, hari ini, adalah bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.”
-
allażīna tatawaffāhumul-malā`ikatu ẓālimī anfusihim fa alqawus-salama mā kunnā na'malu min sū`, balā innallāha 'alīmum bimā kuntum ta'malụn;
Orang-orang yang malaikat-malaikat ambil di saat kematian ketika mereka sedang menzalimi diri mereka sendiri (dalam keadaan menduakan) akan mengatakan dengan tunduk, “Kami tidak sedang melakukan kesalahan apapun”… “Tidak! Sungguh, Allah itu ‘Alim atas apa yang kalian lakukan.”
-
fadkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa labi`sa maṡwal-mutakabbirīn;
“Karena itu, masukilah pintu-pintu Nereka sebagai penghuni di dalamnya! Betapa buruknya tempat tinggal orang yang egois – sombong!”
-
wa qīla lillażīnattaqau māżā anzala rabbukum, qālụ khairā, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa ladārul-ākhirati khaīr, wa lani'ma dārul-muttaqīn;
Dan akan dikatakan kepada orang-orang yang melindungi diri mereka sendiri dari Allah (bertakwa), “Apa yang diwahyukan Rabb kalian?”… Mereka berkata, “Kebaikan”… Ada kebaikan-kebaikan bagi orang-orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik di dunia ini… Tapi rumah di kehidupan yang akan datang sungguh lebih baik… Betapa sangat baiknya rumah dari orang-orang yang melindungi diri sendiri!
-
jannātu 'adniy yadkhulụnahā tajrī min taḥtihal-an-hāru lahum fīhā mā yasyā`ụn, każālika yajzillāhul-muttaqīn;
(Rumah dari orang-orang yang melindungi dirinya sendiri) Surga ‘Adn… Mereka akan masuk ke surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai… Di sana mereka akan memiliki segala yang diinginkan… Demikianlah Allah membalas orang-orang yang melindungi diri (bertakwa)!
-
allażīna tatawaffāhumul-malā`ikatu ṭayyibīna yaqụlụna salāmun 'alaikumudkhulul-jannata bimā kuntum ta'malụn;
Para malaikat akan berkata, “assalamu ‘alaikum” kepada orang-orang berkeimanan murni yang mereka ambil di saat kematian (memisahkannya dari tubuh mereka)! Masuklah kedalam Surga sebagai akibat dari apa yang dulu kalian kerjakan!”
-
hal yanẓurụna illā an ta`tiyahumul-malā`ikatu au ya`tiya amru rabbik, każālika fa'alallażīna ming qablihim, wa mā ẓalamahumullāhu wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn;
(Untuk beriman) apakah mereka mesti menunggu datangnya para malaikat (kematian fisik) atau perintah (penderitaan) dari Rabb mereka? Demikianlah yang sebelum ini dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka!
-
fa aṣābahum sayyi`ātu mā 'amilụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn;
Maka mereka ditimpa oleh akibat dari apa yang dulu mereka kerjakan dan mereka diliputi oleh apa yang mereka dulu perolokan.
-
wa qālallażīna asyrakụ lau syā`allāhu mā 'abadnā min dụnihī min syai`in naḥnu wa lā ābā`unā wa lā ḥarramnā min dụnihī min syaī`, każālika fa'alallażīna ming qablihim, fa hal 'alar-rusuli illal-balāgul-mubīn;
Para dualis itu berkata, “Seandainya Allah berkehendak, kami atau bapak-bapak kami tentu tidak akan menyembah apa-apa selain Dia dan kami tidak akan melarang apapun selain dari yang Dia katakan”… Demikianlah yang dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka… Tugas apa yang dapat dilakukan para Rasul selain memberitahukan dengan jelas?
-
wa laqad ba'aṡnā fī kulli ummatir rasụlan ani'budullāha wajtanibuṭ-ṭāgụt, fa min-hum man hadallāhu wa min-hum man ḥaqqat 'alaihiḍ-ḍalālah, fa sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mukażżibīn;
Sungguh, telah Kami datangkan seorang Rasul kepada setiap umat dengan mengatakan, “Mengabdilah kepada Allah dan waspadalah terhadap Taghut!”… Sebagian dari mereka Allah tuntun… Dan terhadap sebagian yang lain, kesalahan (kesesatan) telah ditetapkan bagi mereka… Maka berjalanlah di muka bumi dan lihatlah akhir dari orang-orang yang ingkar.
-
in taḥriṣ 'alā hudāhum fa innallāha lā yahdī may yuḍillu wa mā lahum min nāṣirīn;
Meskipun kamu memperjuangkannya dengan penuh semangat agar mereka mendapat petunjuk, Allah tidak akan menuntun orang-orang yang Dia sesatkan! Mereka tidak akan mempunyai penolong.
-
wa aqsamụ billāhi jahda aimānihim lā yab'aṡullāhu may yamụt, balā wa'dan 'alaihi ḥaqqaw wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn;
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah terberat dengan mengatakan, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati”… Tidak, itu adalah janji Allah yang sebenarnya (orang yang mati akan segera dibangkitkan setelah kematiannya sebagai orang yang telah merasakan kematian)! Tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
-
liyubayyina lahumullażī yakhtalifụna fīhi wa liya'lamallażīna kafarū annahum kānụ kāżibīn;
(Dia akan membangkitkan semua yang merasakan kematian) agar Dia menjelaskan kepada mereka hal yang mereka perselisihkan dan agar orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas mengetahui bahwa mereka adalah para pendusta.
-
innamā qaulunā lisyai`in iżā aradnāhu an naqụla lahụ kun fa yakụn;
“Sungguh, perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami bermaksud untuk menjadikannya, adalah dengan mengatakan ‘Jadilah,’ dan jadilah ia.”
-
wallażīna hājarụ fillāhi mim ba'di mā ẓulimụ lanubawwi`annahum fid-dun-yā ḥasanah, wa la`ajrul-ākhirati akbar, lau kānụ ya'lamụn;
Adapun bagi orang-orang yang berhijrah kepada Allah setelah dianiaya, sungguh akan Kami tempatkan mereka di tempat yang baik di dunia ini… Tapi balasan di kehidupan yang akan datang pasti lebih besar. Seandainya mereka mengetahuinya!
-
allażīna ṣabarụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn;
Mereka adalah orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Rabb mereka.
-
wa mā arsalnā ming qablika illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụn;
Dan Kami tidak mendatangkan yang lain-lain sebelum kamu dengan wahyu kami kecuali mereka itu laki-laki… Jika kalian tidak mengetahuinya, maka tanyalah orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang masa lampau.
-
bil-bayyināti waz-zubur, wa anzalnā ilaikaż-żikra litubayyina lin-nāsi mā nuzzila ilaihim wa la'allahum yatafakkarụn;
Kami datangkan mereka dengan bukti-bukti nyata, mujizat dan Zabur-zabur (hikmah)… Dan kami wahyukan kepadamu dzikr (peringatan) agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka dan agar mereka merenungkannya.
-
a fa aminallażīna makarus-sayyi`āti ay yakhsifallāhu bihimul-arḍa au ya`tiyahumul-'ażābu min ḥaiṡu lā yasy'urụn;
Apakah orang-orang yang merencanakan jebakan yang dengannya mereka bisa melakukan perbuatan-perbuatan buruk merasa aman bahwa Allah tidak akan menyebabkan bumi menelan mereka, atau bahwa penderitaan tidak akan mendatangi mereka dari arah yang mereka tidak mengetahuinya?
-
au ya`khużahum fī taqallubihim fa mā hum bimu'jizīn;
Atau bahwa Kami tidak aka menangkap mereka selama kegiatan yang biasa mereka lakukan? Mereka tidak akan bisa membuat Allah lemah!
-
au ya`khużahum 'alā takhawwuf, fa inna rabbakum lara`ụfur raḥīm;
Atau (apakah mereka merasa aman) bahwa Kami tidak akan menghancurkan mereka secara berangsur-angsur? Sungguh, Rabb kalian itu Ra’uf lagi Rahim.
-
a wa lam yarau ilā mā khalaqallāhu min syai`iy yatafayya`u ẓilāluhụ 'anil-yamīni wasy-syamā`ili sujjadal lillāhi wa hum dākhirụn;
Tidakkah mereka melihat apa yang Allah ciptakan, bagaimana bayang-bayang mereka (keberadaan) bergeser ke kanan (tuntunan) dan ke kiri (penyesatan) sebagai sujud mereka kepada Allah (Nama-nama yang menyusun esensi mereka).
-
wa lillāhi yasjudu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi min dābbatiw wal-malā`ikatu wa hum lā yastakbirụn;
“(Semua) mahluk di langit dan bumi, dan para malaikat (semua mahluk dan kekuatan yang berkaitan dengan alam-alam spiritual dan material) bersujud kepada Allah (tunduk secara mutlak kepada Allah) tanpa menyombongkan diri (tanpa identitas khayal buatan mereka, ego). (ayat ini adalah ayat sujud.)”
-
yakhāfụna rabbahum min fauqihim wa yaf'alụna mā yu`marụn;
Mereka takut kepada Rabb mereka yang memerintah dari kedalaman mereka dan mereka melakukan sebagaimana mereka diperintahkan.
-
wa qālallāhu lā tattakhiżū ilāhainiṡnaīn, innamā huwa ilāhuw wāḥidun fa iyyāya far-habụn;
Allah telah mengatakan, “Jangan mengambil dua tuhan! HU adalah yang ESA dan satu-satunya yang memiliki Uluhiyyah (KeESAan non-dual Absolut, jauh dari terbagi menjadi bagian-bagian atau terdefinisikan sebagai jumlah dari bagian-bagian)… Maka, takutlah hanya kepadaKU.”
-
wa lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍi wa lahud-dīnu wāṣibā, a fa gairallāhi tattaqụn;
Apapun yang di langit dan di Bumi adalah untukNya! Agama terus-menerus dan secara abadi adalah kepunyaan Dia! Maka, apakah kalian takut kepada selain Allah?
-
wa mā bikum min ni'matin fa minallāhi ṡumma iżā massakumuḍ-ḍurru fa ilaihi taj`arụn;
Apapun kenikmatan yang kalian miliki adalah dari Allah! Dan apabila kalian ditimpa kesusahan, kalian meminta pertolongan kepadaNya.
-
ṡumma iżā kasyafaḍ-ḍurra 'angkum iżā farīqum mingkum birabbihim yusyrikụn;
Kemudian apabila (Allah) mengangkat kesusahan itu dari kalian, lihatlah, sebagian dari kalian mulai mempersekutukan dengan Rabb mereka (mereka mengaitkan pengangkatan kesusahan itu disebabkan oleh selain Rabb mereka).
-
liyakfurụ bimā ātaināhum, fa tamatta'ụ, fa saufa ta'lamụn;
(Mereka melakukan ini) untuk menunjukkan ketidakbersyukuran terhadap apa yang telah Kami berikan kepada mereka… Maka, bersenang-senanglah kalian… Tidak lama lagi kalian akan mengetahui.
-
wa yaj'alụna limā lā ya'lamụna naṣībam mimmā razaqnāhum, tallāhi latus`alunna 'ammā kuntum taftarụn;
Bahkan mereka menyisihkan sebagian dari apa-apa yang Kami berikan kepada mereka untuk tuhan-tuhan khayalan mereka… Demi Allah, kalian pasti akan dimintai pertanggungjawabab atas apa –apa yang kalian ada-adakan!
-
wa yaj'alụna lillāhil-banāti sub-ḥānahụ wa lahum mā yasytahụn;
Dan mereka tetapkan anak-anak perempuan mereka bagi Allah… HU itu Subhan (jauh dari anggapan demikian)! Dan apa yang mereka sukai (anak-anak laki-laki mereka) untuk diri mereka sendiri…
-
wa iżā busysyira aḥaduhum bil-unṡā ẓalla waj-huhụ muswaddaw wa huwa kaẓīm;
Ketika berita baik mengenai (anak) perempuan disampaikan kepada salah satu dari mereka, wajahnya menjadi gelap karena marah!
-
yatawarā minal-qaumi min sū`i mā busysyira bih, a yumsikuhụ 'alā hụnin am yadussuhụ fit-turāb, alā sā`a mā yaḥkumụn;
Dia bersembunyi dari kaumnya karena (apa yang dia tafsirkan sebagai) berita buruk yang disampaikan kepadanya… Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menyembunyikannya di dalam debu (menguburnya hidup-hidup)? Ketahuilah dengan yakin bahwa kejahatan lah yang mereka pilih.
-
lillażīna lā yu`minụna bil-ākhirati maṡalus-saụ`, walillāhil-maṡalul-a'lā, wa huwal-'azīzul-ḥakīm;
Sifat-sifat yang buruk adalah bagi orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang… Sifa-sifat yang paling sempurna adalah bagi Allah! Dia itu yang ‘Aziz lagi Hakim.
-
walau yu`ākhiżullāhun-nāsa biẓulmihim mā taraka 'alaihā min dābbatiw wa lākiy yu`akhkhiruhum ilā ajalim musammā, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirụna sā'ataw wa lā yastaqdimụn;
Dan jika Allah harus meminta pertanggungjwaban manusia atas perbuatan-perbuatan zalim mereka dan melaksanakan akibatnya kepada mereka dengan seketika, maka Dia tidak akan menyisakan di muka bumi ini satu mahluk pun (DABBAH, yakni penduduk bumi, dalam ‘bentuk’ manusia – bukan manusianya), tapi Dia menundanya hingga waktu tertentu. Dan ketika waktu mereka tiba, mereka tidak dapat mengundurkannya atau mempercepatnya walau sesaat.
-
wa yaj'alụna lillāhi mā yakrahụna wa taṣifu alsinatuhumul-każiba anna lahumul-ḥusnā lā jarama anna lahumun-nāra wa annahum mufraṭụn;
(Para dualis) menyifati Allah dengan apa yang mereka tidak suka (menyatakan bahwa para malaikat adalah aak-anak perempuannya)… Dan mereka berdusta dan mengaku bahwa masa depan terbaik adalah kepunyaan mereka. Niscaya bagi mereka ada api dan untuk ini mereka akan menjadi yang terdepan.
-
tallāhi laqad arsalnā ilā umamim ming qablika fa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum fa huwa waliyyuhumul-yauma wa lahum 'ażābun alīm;
Demi Allah… Kami juga telah mendatangkan kepada umat sebelum kamu tapi Setan membuat perbuatan-perbuatan mereka menarik hati mereka (dan mereka mengingkari pesan-pesan para Rasul)! Dia (Setan –ilusi) adalah teman mereka (juga) sekarang ini… Ada penderitaan yang menyakitkan bagi mereka.
-
wa mā anzalnā 'alaikal-kitāba illā litubayyina lahumullażikhtalafụ fīhi wa hudaw wa raḥmatal liqaumiy yu`minụn;
Kami wahyukan Ilmu (Kitab) ini kepadamu agar kamu menjelaskannya kepada mereka (realitas) yang mereka ingkari, dan sebagai tuntunan (ilmu mengenai realitas) dan rahmat bagi kaum yang beriman.
-
wallāhu anzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa ba'da mautihā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yasma'ụn;
Allah mendatangkan dar langit (dari esensi manusia) air (ilmu) yang dengannya Dia hidupkan (membuatnya sadar akan kehidupan kekal yang dimilikinya karena Nama-nama Allah) bumi (tubuh) setelah kematiannya (keadaan tidak sadar – membatasi keberadaan diri hanya kepada tubuh semata)… Sungguh, ini adalah isyarat penting bagi orang-orang yang mengevaluasi apa yang mereka dengar!
-
wa inna lakum fil-an'āmi la'ibrah, nusqīkum mimmā fī buṭụnihī mim baini farṡiw wa damil labanan khāliṣan sā`igal lisy-syāribīn;
Ada pelajaran bagi kalian dalam hal mengembalakan ternak (yang cocok untuk dikurbankan)… Kami beri kalian susu dari perutnya (binatang itu), di antara ekskresi dan darahnya, yang enak bagi yang meminumnya.
-
wa min ṡamarātin-nakhīli wal-a'nābi tattakhiżụna min-hu sakaraw wa rizqan ḥasanā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy ya'qilụn;
Kalian mendapat minuman yang memabukkan dan rejeki dari buah-buahan kurma dan anggur… Ada pelajaran padanya bagi orang-orang yang menggunakan akalnya.
-
wa auḥā rabbuka ilan-naḥli anittakhiżī minal-jibāli buyụtaw wa minasy-syajari wa mimmā ya'risyụn;
Dan Rabb-mu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah rumah-rumah untuk diri kalian di gunung-gunung, pohon-pohon dan di tempat-tempat yang mereka bangun!”
Not:Cara lebah dan mahluk lain menerima wahyu, dan bagaimana itu terjadi dan makna-maknanya dapat sangat membuka pikiran bagi otak yang bekerja.
-
ṡumma kulī ming kulliṡ-ṡamarāti faslukī subula rabbiki żululā, yakhruju mim buṭụnihā syarābum mukhtalifun alwānuhụ fīhi syifā`ul lin-nās, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yatafakkarụn;
“Kemudian, periksalah setiap bunga menurut programnya, berdasarkan Nama yang menyusun esensi kalian”… Dari perutnya keluar minuman yang berwarna-warni yang di dalamnya ada daya penyembuh bagi manusia… Ada pelajaran padanya juga bagi orang-orang yang menggunakan akal mereka!
-
wallāhu khalaqakum ṡumma yatawaffākum wa mingkum may yuraddu ilā arżalil-'umuri likai lā ya'lama ba'da 'ilmin syai`ā, innallāha 'alīmung qadīr;
Allah menciptakan kalian… Kemudian Dia akan menyebabkan kalian mati (bukan ‘membunuh’ kalian – ‘menyebabkan kalian mati’)! Dan sebagian akan dibiarkan hidup hingga lanjut usia hingga mereka tidak sanggup lagi memahami apa-apa yang sebelumnya mereka ketahui… Sungguh, Allah itu ‘Alim lagi Qadir.
-
wallāhu faḍḍala ba'ḍakum 'alā ba'ḍin fir-rizq, fa mallażīna fuḍḍilụ birāddī rizqihim 'alā mā malakat aimānuhum fa hum fīhi sawā`, a fa bini'matillāhi yaj-ḥadụn;
Allah telah melebihkan sebagian kalian dari sebagian yang lain dalam hal rejeki. Orang-orang yang telah diberi lebih banyak tidak berkehendak untuk berbagi rejeki mereka dengan orang-orang yang menjadi tanggungjawab mereka… (Padahal) mereka setara dengan mereka. Apakah mereka sengaja mengingkari nikmat Allah (rejeki hidup mereka, dengan mengakui bahwa mereka lah mengusahakannya sera memilikinya dan mempersekutukan ego mereka dengan Allah)?
-
wallāhu ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa ja'ala lakum min azwājikum banīna wa ḥafadataw wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, a fa bil-bāṭili yu`minụna wa bini'matillāhi hum yakfurụn;
Allah telah menjadikan bagi kalian pasangan-pasangan dari jenis kalian sendiri… Dan dari pasangan-pasangan kalian dijadikan anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan… Dia memelihara kalian dengan rejeki yang bersih… (Dengan keadaan ini) apakah mereka beriman kepada sesuatu yang tidak berdasar? Apakah mereka menutupi dan mengingkari nikmat Allah?
-
wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yamliku lahum rizqam minas-samāwāti wal-arḍi syai`aw wa lā yastaṭī'ụn;
Mereka mempertuhankan dan menyembah apa-apa selain Allah yang tidak memiliki kekuasaan ataupun kekuatan atas apapun dari langit maupun bumi!
-
fa lā taḍribụ lillāhil-amṡāl, innallāha ya'lamu wa antum lā ta'lamụn;
Janganlah membuat sekutu-sekutu terhadap Allah! (Allah adalah HU!) Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.
-
ḍaraballāhu maṡalan 'abdam mamlụkal lā yaqdiru 'alā syai`iw wa mar razaqnāhu minnā rizqan ḥasanan fa huwa yunfiqu min-hu sirraw wa jahrā, hal yastawụn, al-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụn;
Allah memberikan perumpamaan: Seorang budak yang tidak memiliki kekuasaan atas apapun dan seseorang yang kepadanya telah Kami berikan rejeki kehidupan dan yang telah mereka berikan kepada orang lain darinya secara sembunyi dan terang-terangan… Bisakah mereka setara? Hamd (evaluasi alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namaNya, sebagaimana yang Dia kehendaki) kepunyaan Allah! Tapi tidak, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
-
wa ḍaraballāhu maṡalar rajulaini aḥaduhumā abkamu lā yaqdiru 'alā syai`iw wa huwa kallun 'alā maulāh, ainamā yuwajjihhu lā ya`ti bikhairin hal yastawī huwa wa may ya`muru bil-'adli wa huwa 'alā ṣirāṭim mustaqīm;
Dan Allah memberi perumpamaan tentang dua orang: Yang satu dungu dan tidak mempunyai kekuasaan atas apapun; dia menjadi beban bagi tuannya… Tugas apapun yang diberikan kepadanya tidak memberikan hasil yang baik… Dapatkah dia disamakan dengan orang yang mengevaluasi apa yang dimilikinya dan yang berjalan di atas jalan yang benar?
-
wa lillāhi gaibus-samāwāti wal-arḍ, wa mā amrus-sā'ati illā kalam-ḥil-baṣari au huwa aqrab, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr;
Kepunyaan Allah lah apa yang yang gaib di langit dan di bumi… Aktualisasi dari Saat itu (Kiamat) adalah seperti sekejap mata atau bahkan lebih dekat lagi (dalam pandangan Allah)! Sungguh Allah itu Qadir atas segala sesuatu.
-
wallāhu akhrajakum mim buṭụni ummahātikum lā ta'lamụna syai`aw wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idata la'allakum tasykurụn;
Allah mengeluarkan kalian dari rahim-rahim ibu kalian tanpa mengetahui apapun… Dan Dia memberi kalian persepsi, penglihatan (evaluasi) dan hati (cermin/reflektor fitur-fitur Nama-nama menuju otak; neuron-neuron hati) agar kalian mengevaluasi dan menjadi orang-orang yang bersyukur.
-
a lam yarau ilaṭ-ṭairi musakhkharātin fī jawwis-samā`, mā yumsikuhunna illallāh, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn;
Apakah mereka tidak melihat burung-burung di langit yang tunduk kepada perintah Allah? Tidak ada yang lain selain Allah (dengan kekuatan-kekuatan dari Nama-namaNya) yang menahannya… Pada isyarat-isyarat ini ada pelajaran bagi orang-orang yang menggunakan akal mereka!
-
wallāhu ja'ala lakum mim buyụtikum sakanaw wa ja'ala lakum min julụdil-an'āmi buyụtan tastakhiffụnahā yauma ẓa'nikum wa yauma iqāmatikum wa min aṣwāfihā wa aubārihā wa asy'ārihā aṡāṡaw wa matā'an ilā ḥīn;
Dan Allah telah membuat rumah-rumah kalian sebagai tempat tinggal yang tenang dan aman… Dan membuatkan tenda-tenda dari kulit-kulit binatang yang dapat kalian bawa dan gunakan dengan mudah selama bepergian atau selama berkemah, dan dari wol, bulu dan rambutnya untuk perlengkapan dan pakaian selama waktu-waktu tertentu.
-
wallāhu ja'ala lakum mimmā khalaqa ẓilālaw wa ja'ala lakum minal-jibāli aknānaw wa ja'ala lakum sarābīla taqīkumul-ḥarra wa sarābīla taqīkum ba`sakum, każālika yutimmu ni'matahụ 'alaikum la'allakum tuslimụn;
Dan Allah telah membuat naungan-naungan bagi kalian, dari apa yang telah Dia ciptakan, dan dari gunung-gunung, tempat-tempat berteduh dan tempat-tempat pengungsian, dan membuat pakaian untuk melindungi kalian dari panas dan baju-baju besi untuk melindungi kalian ketika berperang… Demikianlah Dia menyempurnakan pertolongannya kepada kalian agar kalian menjadi Muslim!
-
fa in tawallau fa innamā 'alaikal-balāgul-mubīn;
Tapi jika mereka berpaling darimu (RasulKu) maka satu-satunya tanggung jawabmu adalah menyampaikan!
-
ya'rifụna ni'matallāhi ṡumma yungkirụnahā wa akṡaruhumul-kāfirụn;
Mereka mengetahui nikmat Allah (yakni, Rasul) kemudian mereka mengingkarinya… Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
wa yauma nab'aṡu ming kulli ummatin syahīdan ṡumma lā yu`żanu lillażīna kafarụ wa lā hum yusta'tabụn;
Dalam periode itu, Kami akan mendatangkan seorang saksi dari setiap umat… Tidak akan ada ijin yang diberikan kepada orang-orang yang mengingkari realitas, dan tidak akan pula mereka ditanya alasan-alasan.
-
wa iżā ra`allażīna ẓalamul-'ażāba fa lā yukhaffafu 'an-hum wa lā hum yunẓarụn;
Apabila orang-orang zalim itu menghadapi penderitaan, itu tidak akan diringankan bagi mereka dan mereka tidak akan ditangguhkan.
-
wa iżā ra`allażīna asyrakụ syurakā`ahum qālụ rabbanā hā`ulā`i syurakā`unallażīna kunnā nad'ụ min dụnik, fa alqau ilaihimul-qaula innakum lakāżibụn;
Apabila para dualis melihat mitra-mitra yang mereka persekutukan, mereka akan berkata, “Rabb kami! Inilah mitra-mitra kami, yang tidak setara denganMu, yang kami beri nama dan kami persekutukan denganMu”… (Mitra-mitra mereka) akan mencaci mereka dan berkata, “Sungguh, kalian adalah para pendusta.”
-
wa alqau ilallāhi yauma`iżinis-salama wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yaftarụn;
Pada hari itu, apa-apa yang mereka ada-adakan (khayalan dan yang mereka buat) akan lenyap dari mereka dan mereka akan berserah diri kepada Allah (sistemnya, hukum-hukum sunnatullah)!
-
allażīna kafarụ wa ṣaddụ 'an sabīlillāhi zidnāhum 'ażāban fauqal-'ażābi bimā kānụ yufsidụn;
Kami akan meningkatkan penderitaan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, karena kerusakan yang mereka lakukan.
-
wa yauma nab'aṡu fī kulli ummatin syahīdan 'alaihim min anfusihim wa ji`nā bika syahīdan 'alā hā`ulā`, wa nazzalnā 'alaikal-kitāba tibyānal likulli syai`iw wa hudaw wa raḥmataw wa busyrā lil-muslimīn;
Dalam periode itu, dari setiap umat akan Kami bangkitkan seorang saksi terhadap mereka dari kalangan mereka sendiri… Dan Kami hadapkan kamu sebagai saksi atas mereka! Kami turunkan Ilmu (Kitab) ini, yang menjelaskan segala sesuatu dalam pasal demi pasal, sebagai tuntunan (hidup) dan sebagai rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang yang telah menyadari akan kepatuhan mereka.
-
innallāha ya`muru bil-'adli wal-iḥsāni wa ītā`i żil-qurbā wa yan-hā 'anil-faḥsyā`i wal-mungkari wal-bagyi ya'iẓukum la'allakum tażakkarụn;
Sungguh, Allah memerintahkan keadilan, perilaku baik dan murah hati kepada karib-kerabat… Dan melarang sikap amoral (perilaku egois), perbuatan buruk (kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan agama) dan penindasan (kezaliman dan ketidak adilan)… Dia mengingatkan kalian agar kalian berpikir dan mengevaluasi.
-
wa aufụ bi'ahdillāhi iżā 'āhattum wa lā tangquḍul-aimāna ba'da taukīdihā wa qad ja'altumullāha 'alaikum kafīlā, innallāha ya'lamu mā taf'alụn;
Apabila kalian berjanji satu dengan lainnya, penuhilah perjanjian Allah dengan sepatutnya… Janganlah melanggar sumpah-sumpah kalian setelah meneguhkannya… Karena kalian telah menjadikan Allah sebagai saksi (atas sumpah-sumpah kalian)! Sungguh, Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.
-
wa lā takụnụ kallatī naqaḍat gazlahā mim ba'di quwwatin angkāṡā, tattakhiżụna aimānakum dakhalam bainakum an takụna ummatun hiya arbā min ummah, innamā yablụkumullāhu bih, wa layubayyinanna lakum yaumal-qiyāmati mā kuntum fīhi takhtalifụn;
Janganlah seperti perempuan yang mengurai benangnya setelah terpintal kuat… Karena sebuah umat lebih banyak dari umat yang lainnya, kalian menggunakan sumpah-sumpah kalian sebagai sarana penipuan… Allah hanya menguji kalian degan sumpah-sumpah kalian (sehingga wajah kalian sebenarnya tersingkap dan kalian tidak dapat mengingkarinya di kemudian hari)… Di periode Hari Kiamat Dia akan membuat jelas apa-apa yang kalian perselisihkan.
-
walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākiy yuḍillu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa latus`alunna 'ammā kuntum ta'malụn;
Seandainya Allah berkehendak, sungguh Dia telah membuat kalian semua dari satu iman… Namun Dia menyebabkan sesat siapa yang Dia kehendaki dan menuntun siapa yang Dia kehendaki… Kalian akan menjalani akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan kalian!
-
wa lā tattakhiżū aimānakum dakhalam bainakum fa tazilla qadamum ba'da ṡubụtihā wa tażụqus-sū`a bimā ṣadattum 'an sabīlillāh, wa lakum 'ażābun 'aẓīm;
Jangan gunakan sumpah-sumpah kalian di antara satu dengan lainnya sebagai sarana penipuan! Jika tidak, kaki kalian terpeleset setelah menjadi teguh (dalam Islam) dan kalian mengalami kesusahan karena tersesat dari jalan Allah… Dan medatangkan penderitaan yang sangat berat.
-
wa lā tasytarụ bi'ahdillāhi ṡamanang qalīlā, innamā 'indallāhi huwa khairul lakum ing kuntum ta'lamụn;
Janganlah menjual perjanjian Allah dengan harga yang murah… Jika kalian mengetahui, apa yang di sisi Allah lebih baik bagi kalian.
-
mā 'indakum yanfadu wa mā 'indallāhi bāq, wa lanajziyannallażīna ṣabarū ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn;
Apa yang ada padamu sungguh akan berakhir… Tapi apa yang bersama Allah akan kekal…Adapun bagi orang-orang yang sabar, sungguh Kami akan beri mereka hasil-hasil dari perbuatan-perbuatan mereka, dengan yang lebih baik dibanding perbuatan-perbuatan mereka.
-
man 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa lanuḥyiyannahụ ḥayātan ṭayyibah, wa lanajziyannahum ajrahum bi`aḥsani mā kānụ ya'malụn;
Baik laki-laki ataupun perempuan, siapapun yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka, akan Kami buat mereka menjalani kehidupan yang suci-murni… Sungguh Kami akan membalas mereka dengan yang lebih baik dibanding perbuatan-perbuatan mereka.
-
fa iżā qara`tal-qur`āna fasta'iż billāhi minasy-syaiṭānir-rajīm;
Apabila kalian akan membaca Al-Qur’an, berlindunglah kepada Allah dari Setan yang terkutuk dan tertolak (berpikiran bahwa kalian hanyalah tubuh saja, jika tidak kalian akan salah mengevaluasi dengan khayalan).
-
innahụ laisa lahụ sulṭānun 'alallażīna āmanụ wa 'alā rabbihim yatawakkalụn;
“Sungguh, dia (iblis dan keturunannya dari bangsa jin) tidak mempunyai kekuasaan atas orang-orang yang beriman (bahwa Rabb mereka sudah cukup bagi mereka) dan yang bertawakal kepada Rabb mereka.”
-
innamā sulṭānuhụ 'alallażīna yatawallaunahụ wallażīna hum bihī musyrikụn;
“Kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya sebagai penjaga (yang mengikuti ide-ide yang dia paksakan kepada mereka) dan orang-orang yang mempersekutukan Rabb mereka.”
-
wa iżā baddalnā āyatam makāna āyatiw wallāhu a'lamu bimā yunazzilu qālū innamā anta muftar, bal akṡaruhum lā ya'lamụn;
Dan apabila Kami mengganti sebuah ayat dengan ayat yang lain, mereka berkata, “Kamu adalah seorang pembuat fitnah!” Allah lebih mengetahui apa yang Dia Wahyukan! Sebaliknya, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.
-
qul nazzalahụ rụḥul-qudusi mir rabbika bil-ḥaqqi liyuṡabbitallażīna āmanụ wa hudaw wa busyrā lil-muslimīn;
Katakanlah, “Ruh Suci (kekuatan yang disebut Jibril; kekuatan ilmu yang berkaitan dengan Nama-nama) telah membawanya turun dari Rabb-mu (komposisi Nama yang menyusun esensimu) dengan Kebenaran… untuk memberi daya tahan kepada orang-orang yang beriman dan sebagai kabar baik bagi para Muslim.”
-
wa laqad na'lamu annahum yaqụlụna innamā yu'allimuhụ basyar, lisānullażī yul-ḥidụna ilaihi a'jamiyyuw wa hāżā lisānun 'arabiyyum mubīn;
Dan tentu saja Kami mengetahui bahwa mereka mengatakan, “Seorang manusia lah yang mengajarkannya”… Bahasa dari orang yang mereka tuduh itu adalah bahasa asing, sedangkan Al-Qur’an ini berbahasa Arab yang jelas.
-
innallażīna lā yu`minụna bi`āyātillāhi lā yahdīhimullāhu wa lahum 'ażābun alīm;
Sungguh, Allah tidak akan menuntun kepada realitas orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat yang menjelaskan tentang Dia… Bagi mereka ada penderitaan yang menyakitkan.
-
innamā yaftaril-każiballażīna lā yu`minụna bi`āyātillāh, wa ulā`ika humul-kāżibụn;
Orang-orang yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat yang menjelaskan tentang Dia… Mereka benar-benar para pendusta!
-
mang kafara billāhi mim ba'di īmānihī illā man ukriha wa qalbuhụ muṭma`innum bil-īmāni wa lākim man syaraḥa bil-kufri ṣadran fa 'alaihim gaḍabum minallāh, wa lahum 'ażābun 'aẓīm;
Kecuali bagi orang yang dipaksa (untuk menyatakan keimanannya) sedangkan hatinya tetap beriman, barang siapa (menutupi realitas) Allah dan membuka dadanya untuk kekafiran, baginya murka Allah! Dan bagi mereka lah hukuman yang sangat berat.
-
żālika bi`annahumustaḥabbul-ḥayātad-dun-yā 'alal-ākhirati wa annallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn;
Yang demikian itu karena mereka lebih menyukai kehidupan duniawi (dasar yang terbatas) dibanding kehidupan yang akan datang, dan karena Allah tidak menuntun kaum yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
ulā`ikallażīna ṭaba'allāhu 'alā qulụbihim wa sam'ihim wa abṣārihim, wa ulā`ika humul-gāfilụn;
Mereka adalah orang-orang yang hati dan pendengarannya (persepsinya) dan penglihatannya (evaluasinya) telah Allah tutup! Dan mereka lah yang hidup didalam kepompong-kepompongnya!
-
lā jarama annahum fil-ākhirati humul-khāsirụn;
Sebenarnya, di kehidupan yang akan datang, mereka lah yang akan termasuk orang-orang yang merugi!
-
ṡumma inna rabbaka lillażīna hājarụ mim ba'di mā futinụ ṡumma jāhadụ wa ṣabarụ, inna rabbaka mim ba'dihā lagafụrur raḥīm;
Kemudian, Rabb-mu sungguh bersama orang-orang yang berhijrah setelah diterpa kesusahan dan kemudian berjuang dan bersabar… Sungguh, setelah itu, Rabb-mu itu Ghafur lagi Rahim.
-
yauma ta`tī kullu nafsin tujādilu 'an nafsihā wa tuwaffā kullu nafsim mā 'amilat wa hum lā yuẓlamụn;
Dalam periode itu, setiap jiwa akan berjuang menyelamatkan dirinya sendiri… Dan setiap jiwa akan dibalas untuk apa yang telah dikerjakannya… Mereka tidak akan dizalimi.
-
wa ḍaraballāhu maṡalang qaryatang kānat āminatam muṭma`innatay ya`tīhā rizquhā ragadam ming kulli makānin fa kafarat bi`an'umillāhi fa ażāqahallāhu libāsal-jụ'i wal-khaufi bimā kānụ yaṣna'ụn;
Allah memberikan perumpamaan dengan sebuah kota: Tempat yang tadinya aman dan tentram… Rejeki datang berkelimpahan… Tapi (penduduknya) tidak bersyukur atas nikmat-nikmat Allah (mereka melakukan kegiatan, yang karena sunnatullah, membuat mereka terhijab)… Maka, Allah membuat mereka merasakan himpitan kelaparan dan ketakutan sebagai akibat dari apa yang telah mereka lakukan.
-
wa laqad jā`ahum rasụlum min-hum fa każżabụhu fa akhażahumul-'ażābu wa hum ẓālimụn;
Sungguh, seorang Rasul telah datang kepada mereka dari kalangan mereka sendiri, tapi mereka mengingkarinya! Maka penderitaan menimpa mereka sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.
-
fa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wasykurụ ni'matallāhi ing kuntum iyyāhu ta'budụn;
Makanlah dari apa-apa yang halal dan bersih dari rejeki yang Allah berikan kepada kalian dan bersyukurlah terhadap nikmat Allah jika kalian menyadari pengabdian kalian kepadaNya!
-
innamā ḥarrama 'alaikumul-maitata wad-dama wa laḥmal-khinzīri wa mā uḥilla ligairillāhi bih, fa maniḍṭurra gaira bāgiw wa lā 'ādin fa innallāha gafụrur raḥīm;
Allah hanya melarang bagi kalian daging bangkai binatang, darah, daging babi, dan apa yang disembelih dengan nama selain Allah… Tapi siapa yang terpaksa karena kebutuhan dan memakannya dengan tidak menganggapnya halal dan melampaui batas kebutuhan… Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
wa lā taqụlụ limā taṣifu alsinatukumul-każiba hāżā ḥalāluw wa hāżā ḥarāmul litaftarụ 'alallāhil-każib, innallażīna yaftarụna 'alallāhil-każiba lā yufliḥụn;
Jangan membuat kebohongan dengan mengatakan, “Ini halal, ini haram”… Karena dengan demikian kalian membuat fitnah terhadap Allah! Sungguh, orang-orang yang mengada-adakan kebohongan mengenai Allah tidak akan berhasil!
-
matā'ung qalīluw wa lahum 'ażābun alīm;
(mereka melakukan ini) untuk keuntungan sesaat! Dan mereka akan menjalani penderitaan yang menyakitkan.
-
wa 'alallażīna hādụ ḥarramnā mā qaṣaṣnā 'alaika ming qabl, wa mā ẓalamnāhum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn;
Dan apa yang telah Kami sampaikan kepadamu sebelum ini, telah Kami larang juga bagi orang-orang Yahudi… Dan kami tidak menganiaya mereka, tapi mereka menganiaya diri mereka sendiri.
-
ṡumma inna rabbaka lillażīna 'amilus-sū`a bijahālatin ṡumma tābụ mim ba'di żālika wa aṣlaḥū inna rabbaka mim ba'dihā lagafụrur raḥīm;
Kemudian Rabb-mu sungguh akan menerima taubat dari orang-orang yang berbuat kesalahan karena kebodohan lalu bertaubat setelahnya dan memperbaiki diri mereka… Rabb-mu, sesudah itu, Ghafur lagi Rahim.
-
inna ibrāhīma kāna ummatang qānital lillāhi ḥanīfā, wa lam yaku minal-musyrikīn;
Sungguh, Ibrahim adalah umat di dalam dirinya sendiri, patuh kepada Allah… Dia seorang yang Hanif (non-dualis yang menolak konsep tuhan-tuhan berhala disamping Allah)… Dia tidak termasuk para dualis (yang mempersekutukan Allah).
-
syākiral li`an'umihijtabāhu wa hadāhu ilā ṣirāṭim mustaqīm;
Dia mensyukuri karunia nikmatNya… (Dia) telah memilih dan menunjukinya ke jalan yang lurus.
-
wa ātaināhu fid-dun-yā ḥasanah, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn;
Kami berikan berkat kepadanya di dunia… Dia juga termasuk orang-orang yang saleh di kehidupan kekal yang akan datang.
-
ṡumma auḥainā ilaika anittabi' millata ibrāhīma ḥanīfā, wa mā kāna minal-musyrikīn;
Kemudian Kami mewahyukan kepadamu, “Ikutilah umat (pemahaman agamis) Ibrahim sebagai seorang yang Hanif… Dia tidak termasuk para dualis.”
-
innamā ju'ilas-sabtu 'alallażīnakhtalafụ fīh, wa inna rabbaka layaḥkumu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụn;
Sabbath itu hanya dilarang bagi orang-orang yang berselisih pendapat tentangnya (Anak-anak Israil)… Sungguh, Rabb-mu akan mengadili mereka di Hari Kebangkitan mengenai apa-apa yang mereka perselisihkan.
-
ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn;
Ajaklah kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan nasihat yang baik… Dan bantahlah mereka dengan sebaik-baiknya… Sungguh, HU, Rabb-mu, lebih mengetahui siapa yang tersesat… Dan HU lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk!
-
wa in 'āqabtum fa 'āqibụ bimiṡli mā 'ụqibtum bih, wa la`in ṣabartum lahuwa khairul liṣ-ṣābirīn;
Dan jika kamu akan membalas kesalahan mereka, maka balaslah dengan penderitaan yang setimpal dengan yang mereka timpakan kepadamu… Jika kamu bersabar, maka sungguh itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
-
waṣbir wa mā ṣabruka illā billāhi wa lā taḥzan 'alaihim wa lā taku fī ḍaiqim mimmā yamkurụn;
Bertawakal dan yakinlah! Kesabaranmu itu beserta Allah! Karenanya, janganlah bersedih hati karena mereka! Janganlah merasa susah terhadap jebakan yang mereka persekongkolkan!
-
innallāha ma'allażīnattaqaw wallażīna hum muḥsinụn;
Sungguh Allah beserta orang-orang yang melindungi diri mereka sendiri (takwa) dan orang-orang yang berbuat kebaikan (orang-orang yang menyadari bahwa keberadaan mereka adalah untuk Allah).