27 - An-Naml
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
ṭā sīn, tilka āyātul-qur`āni wa kitābim mubīn;
Tha, Sin... Inilah isyarat-isyarat Al-Qur’an (ilmu mengenai realitas dan sunnatullah) dan isyarat-isyarat dari Kitab Yang Nyata (sistem dan tatanan yang benar-benar nyata).
-
hudaw wa busyrā lil-mu`minīn;
Tuntunan kepada realitas dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman!
-
allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn;
Barangsiapa yang mengerjakan shalat (mengalami kenaikan [mi’raj] dengan kembali kepada Allah) dan memberi dari sebagian harta mereka agar menjadi suci dan lebih baik; mereka lah yang telah mencapai keyakinan akan kehidupan kekal yang akan datang.
-
innallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati zayyannā lahum a'mālahum fa hum ya'mahụn;
Adapun bagi orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang, Kami hiasi perbuatan mereka dan membuatnya nampak (menyenangkan), mereka berkeliaran sempoyongan, dalam keadaan buta (kepada realitas).
-
ulā`ikallażīna lahum sū`ul-'ażābi wa hum fil-ākhirati humul-akhsarụn;
Mereka lah orang-orang yang akan mengalami penderitaan yang paling buruk! Dan di kehidupan yang akan datang, mereka akan sangat merugi!
-
wa innaka latulaqqal-qur`āna mil ladun ḥakīmin 'alīm;
Kamu (melalui kesadaranmu) sungguh menerima Al-Qur’an ini dari ladun (potensi Nama-nama di dalam esensimu) yang Esa, yang Hakim lagi ‘Alim.
-
iż qāla mụsā li`ahlihī innī ānastu nārā, sa`ātīkum min-hā bikhabarin au ātīkum bisyihābing qabasil la'allakum taṣṭalụn;
Ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Aku melihat api... Aku akan membawa berita darinya atau bara api yang menyala yang dengannya kalian dapat menghangatkan diri.”
-
fa lammā jā`ahā nụdiya am bụrika man fin-nāri wa man ḥaulahā, wa sub-ḥānallāhi rabbil-'ālamīn;
Tatkala (Musa) mendatangi (api itu), dia mendengar suara, “Diberkatilah orang di dalam api itu dan orang yang di dekatnya! Allah yang Subhan adalah Rabb-nya seluruh alam!”
-
yā mụsā innahū anallāhul-'azīzul-ḥakīm;
“Hai Musa! Sungguh, Aku lah Allah. Yang Esa yang ‘Aziz lagi Hakim!”
-
wa alqi 'aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu'aqqib, yā mụsā lā takhaf, innī lā yakhāfu ladayyal-mursalụn;
“Lemparkanlah tongkatmu!”... Tatkala Musa melihat tongkatnya bergerak seperti ular dia memutar badan dan lari tanpa menoleh lagi ke belakang... “Hai Musa, janganlah takut! Sungguh, Rasul-rasul tidak takut dengan kehadiranku!”
-
illā man ẓalama ṡumma baddala ḥusnam ba'da sū`in fa innī gafụrur raḥīm;
“Kecuali orang yang berbuat zalim (kepada dirinya sendiri)! Adapun bagi orang yang berbuat zalim dan kemudian memperbaiki dirinya, Aku itu Ghafur lagi Rahim.”
-
wa adkhil yadaka fī jaibika takhruj baiḍā`a min gairi sū`in fī tis'i āyātin ilā fir'auna wa qaumih, innahum kānụ qauman fāsiqīn;
“Letakkan tanganmu di dalam jubahmu... Ia akan menjadi putih tanpa cacat... Ini adalah beberapa di antara kesembilan isyarat bagi Fir’aun dan kaumnya (yang kepadanya kamu didatangkan sebagai Rasul)! Sungguh, mereka telah rusak keyakinannya.”
-
fa lammā jā`at-hum āyātunā mubṣiratang qālụ hāżā siḥrum mubīn;
Apabila mujizat-mujizat Kami mendatangi mereka dengan begitu jelasnya, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.”
-
wa jaḥadụ bihā wastaiqanat-hā anfusuhum ẓulmaw wa 'uluwwā, fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-mufsidīn;
Meskipun mereka merasa dekat dan yakin (mengenai realitas yang diterangkan Musa kepada mereka), dengan sengaja mereka menolaknya, dengan zalim dan congkak... Lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang sesat itu!
-
wa laqad ātainā dāwụda wa sulaimāna 'ilmā, wa qālal-ḥamdu lillāhillażī faḍḍalanā 'alā kaṡīrim min 'ibādihil-mu`minīn;
Sungguh, Kami memberi ilmu kepada Dawud dan Sulaiman... Keduanya berkata, “Hamd kepada Allah yang telah memuliakan kami di atas kebanyakan hamba-hambanya yang beriman.”
-
wa wariṡa sulaimānu dāwụda wa qāla yā ayyuhan-nāsu 'ullimnā manṭiqaṭ-ṭairi wa ụtīnā ming kulli syaī`, inna hāżā lahuwal-faḍlul-mubīn;
Sulaiman mewarisi Dawud dan berkata, “Hai manusia... Kami telah diajari bahasa burung (kemampuan untuk berkomunikasi dengan mahluk-mahluk lain) dan dianugerahi dengan (karunia untuk mempunyai ilmu mengenai) segala sesuatu... Sungguh ini adalah pertolongan yang nyata!”
-
wa ḥusyira lisulaimāna junụduhụ minal-jinni wal-insi waṭ-ṭairi fa hum yụza'ụn;
Bala tentara dibentuk bagi Sulaiman dari jin, manusia dan burung. Mereka diatur bersamaan, direkrut dan dikelola (oleh Sulaiman).
-
hattā iżā atau 'alā wādin-namli qālat namlatuy yā ayyuhan-namludkhulụ masākinakum, lā yahṭimannakum sulaimānu wa junụduhụ wa hum lā yasy'urụn;
Ketika mereka sampai ke Lembah Semut, seekor semut betina berkata, “Hai semut-semut! Masuklah kedalam sarang-sarang kalian, jangan sampai Sulaiman dan tentaranya menginjak hancur kalian tanpa sengaja.”
-
fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn;
(Sulaiman) tersenyum mendengar perkataan itu dan berkata, “Rabb-ku... Buatlah aku mampu (dengan Nama Rahim di dalam esensiku) untuk bersyukur terhadap nikmat yang Engkau karuniakan kepadaku dan kedua orangtuaku, dan untuk mengerjakan amal-amal saleh yang Engkau ridhai, masukkanlah aku kedalam golongan hamba-hambaMu yang saleh dengan rahmatMu.
-
wa tafaqqadaṭ-ṭaira fa qāla mā liya lā aral-hudhuda am kāna minal-gā`ibīn;
Kemudian (suatu hari, Sulaiman) memeriksa burung-burung dan berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hudhud... Apakah dia tersesat?”
-
la`u'ażżibannahụ 'ażāban syadīdan au la`ażbaḥannahū au laya`tiyannī bisulṭānim mubīn;
“Kecuali jika dia memberikan alasan yang sah atas ketidakhadirannya, aku akan menghukumnya atau membunuhnya.”
-
fa makaṡa gaira ba'īdin fa qāla aḥaṭtu bimā lam tuḥiṭ bihī wa ji`tuka min saba`im binaba`iy yaqīn;
Kemudian (Hudhud) datang segera setelah itu dan berkata, “Aku melihat sesuatu yang Anda tidak ketahui dan Aku datang kepada Anda dengan berita yang dapat dipercaya dari negeri Saba.”
-
innī wajattumra`atan tamlikuhum wa ụtiyat ming kulli syai`iu wa lahā 'arsyun 'aẓīm;
“Aku mendapati seorang perempuan memerintah mereka (kaum Saba) dan dia telah dikaruniai segala sesuatu dan dia memiliki singgasana kekuasaan.”
-
wajattuhā wa qaumahā yasjudụna lisy-syamsi min dụnillāhi wa zayyana lahumusy-syaiṭānu a'mālahum fa ṣaddahum 'anis-sabīli fa hum lā yahtadụn;
“Aku dapati dia dan kaumnya menyembah Matahari bukannya Allah... Setan telah membuat perbuatan-perbuatan mereka nampak menyenangkan dan benar menurut mereka, dan menyesatkan mereka dari jalan (yang benar)! Dengan begitu, mereka tidak dapat menemukan jalan menuju realitas.”
-
allā yasjudụ lillāhillażī yukhrijul-khab`a fis-samāwāti wal-arḍi wa ya'lamu mā tukhfụna wa mā tu'linụn;
“(Mereka telah tertipu oleh khayalan mereka) sehingga tidak bersujud kepada Allah, yang mendatangkan apa yang tersembunyi di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kalian sembunyikan dan apa yang kalian ungkapkan.” (Ini adalah ayat sujud.)
-
allāhu lā ilāha illā huwa rabbul-'arsyil-'aẓīm;
“Allah, tidak ada tuhan, hanya ada HU, Rabb-nya Singgasana Agung!”
-
qāla sananẓuru a ṣadaqta am kunta minal-kāżibīn;
(Sulaiman) berkata, “Mari kita lihat, apakah yang kamu katakan itu benar ataukah kamu seorang di antara para pendusta.”
-
iż-hab bikitābī hāżā fa alqih ilaihim ṡumma tawalla 'an-hum fanẓur māżā yarji'ụn;
“Bawalah suratku ini dan krimkan kepada mereka! Kemudian tinggalkan mereka dan lihatlah keadaan pemahaman mereka.”
-
qālat yā ayyuhal-mala`u innī ulqiya ilayya kitābung karīm;
(Ratu Saba) berkata, “Hai para pemuka! Sebuah surat yang penting dan berharga telah dikirimkan kepadaku.”
-
innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm;
“Surat ini dari Sulaiman; sungguh (pembukaan suratnya) terbaca: ‘Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.’”
-
allā ta'lụ 'alayya wa`tụnī muslimīn;
(Dan mengatakan) “Janganlah bersikap angkuh terhadapku, tapi datanglah kepadaku dengan berserahdiri!”
-
qālat yā ayyuhal-mala`u aftụnī fī amrī, mā kuntu qāṭi'atan amran ḥattā tasy-hadụn;
“Hai para pemuka... Apa nasihat kalian... Aku tidak ingin mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan kalian.”
-
qālụ naḥnu ulụ quwwatiw wa ulụ ba`sin syadīdiw wal-amru ilaiki fanẓurī māżā ta`murīn;
Mereka berkata, “Kita itu kuat dan merupakan pejuang-pejuang yang tangguh... Keputusan ada ditangan Anda! Anda putuskanlah dengan titah Anda.”
-
qālat innal-mulụka iżā dakhalụ qaryatan afsadụhā wa ja'alū a'izzata ahlihā ażillah, wa każālika yaf'alụn;
(Ratu Saba) berkata, “Apabila raja-raja memasuki sebuah negeri, mereka menggempurnya dan membuat yang kuat menjadi tak berdaya... Inilah yang mereka lakukan!”
-
wa innī mursilatun ilaihim bihadiyyatin fa nāẓiratum bima yarji'ul-mursalụn;
“Maka akan aku kirimi mereka hadiah dan melihat dengan apa (kabar) para utusanku (yang membawa hadiah) akan kembali.”
-
fa lammā jā`a sulaimāna qāla a tumiddụnani bimālin fa mā ātāniyallāhu khairum mimmā ātākum, bal antum bihadiyyatikum tafraḥụn;
Tatkala (para utusan) mendatangi Sulaiman (beserta hadiah itu) dia berkata, “Kalian kira kalian dapat menghentikan aku dengan hadiah-hadiah dari kalian? Tapi yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada yang Dia berikan kepada kalian! Hanya orang-orang seperti kalian yang akan merasa gembira dengan hadiah-hadiah semacam ini!”
-
irji' ilaihim falana`tiyannahum bijunụdil lā qibala lahum bihā wa lanukhrijannahum min-hā ażillataw wa hum ṣāgirụn;
“Kembalilah (dan katakan) kepada mereka... Aku bersumpah akan datang dengan kekuatan yang mereka tidak akan pernah sanggup menahannya dan mengusir mereka dari sana, tidak berdaya dan terhinakan!”
-
qāla yā ayyuhal-mala`u ayyukum ya`tīnī bi'arsyihā qabla ay ya`tụnī muslimīn;
(Sulaiman mengatakan kepada para pemukanya), “Hai para penasihat... Siapa yang dapat membawa kepadaku singgasana dia sebelum mereka datang kepadaku dengan berserahdiri?”
-
qāla 'ifrītum minal-jinni ana ātīka bihī qabla an taqụma mim maqāmik, wa innī 'alaihi laqawiyyun amīn;
Setan dari kalangan jin berkata, “Aku akan membawa singgasananya sebelum Anda bangkit dari tempat duduk Anda... Anda dapat mempercayaiku bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk melakukan ini.”
-
qālallażī 'indahụ 'ilmum minal-kitābi ana ātīka bihī qabla ay yartadda ilaika ṭarfuk, fa lammā ra`āhu mustaqirran 'indahụ qāla hāżā min faḍli rabbī, liyabluwanī a asykuru am akfur, wa man syakara fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbī ganiyyung karīm;
Tapi seorang yang telah memahami ilmu mengenai realitas (yang mempunyai kemampuan untuk bertindak dengan kekuatan-kekuatan Nama-nama; Pantulan dari Sifat Ilahiah) berkata, “Aku akan membawanya kepada Anda sebelum mata Anda berkedip”... Tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia berkata, “Ini dari karunia Rabb-ku... Untuk melihat apakah aku akan bersyukur atau tidak ... Dan barangsiapa bersyukur, rasa bersyukurnya itu untuk dirinya sendiri (realisasi dan evaluasi dari kesempurnaan esensi dirinya)... Dan barangsiapa tidak bersyukur, sungguh Rabb-ku itu Ghani lagi Karim.”
-
qāla nakkirụ lahā 'arsyahā nanẓur a tahtadī am takụnu minallażīna lā yahtadụn;
(Sulaiman) berkata, “Samarkanlah singgasananya, dan mari kita lihat apakah dia bisa menemukan Kebenaran atau apakah dia termasuk orang-orang yang tidak diberi petunjuk.”
-
fa lammā jā`at qīla a hākażā 'arsyuk, qālat ka`annahụ huw, wa ụtīnal-'ilma ming qablihā wa kunnā muslimīn;
(Sulaiman) berkata, “Samarkanlah singgasananya, dan mari kita lihat apakah dia bisa menemukan Kebenaran atau apakah dia termasuk orang-orang yang tidak diberi petunjuk.”
-
wa ṣaddahā mā kānat ta'budu min dụnillāh, innahā kānat ming qauming kāfirīn;
Dan yang dia sembah selain Allah itu telah menghentikannya... Sungguh, dia termasuk kaum yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
qīla lahadkhuliṣ-ṣar-ḥ, fa lammā ra`at-hu ḥasibat-hu lujjataw wa kasyafat 'an sāqaihā, qāla innahụ ṣar-ḥum mumarradum ming qawārīr, qālat rabbi innī ẓalamtu nafsī wa aslamtu ma'a sulaimāna lillāhi rabbil-'ālamīn;
Kemudian dikatakan kepadanya, “Masukilah istananya”... Tatkala (Ratu Saba) melihatnya, dia mengira itu adalah air yang dalam dan dia mengangkat roknya ke atas... (Sulaiman) berkata, “Itu hanyalah istana yang dibuat dari kaca kristal”... (Ratu Saba) berkata, “Rabb-ku... Aku telah menzalimi diriku sendiri (dengan menyembah sebuah kekuatan eksternal, Matahari) namun kini aku telah menyerahkan diriku sendiri, bersama Sulaiman, kepada Allah, Rabb-nya seluruh alam!”
-
wa laqad arsalnā ilā ṡamụda akhāhum ṣāliḥan ani'budullāha fa iżā hum farīqāni yakhtaṣimụn;
Sungguh, Kami datangkan kepada Tsamud, saudaranya Shaleh, yang berkata, “Mengabdilah kepada Allah!”... Tapi mereka memecah-belah diri mereka menjadi dua golongan yang saling bertentangan satu dengan lainnya.
-
qāla yā qaumi lima tasta'jilụna bis-sayyi`ati qablal-ḥasanah, lau lā tastagfirụnallāha la'allakum tur-ḥamụn;
(Shaleh) berkata, “Hai kaumku! Mengapa kalian bersegera dengan hal yang buruk, bukannya dengan yang baik? Bukankah akan lebih baik jika kalian bertaubat kepada Allah agar kalian dirahmati?”
-
qāluṭ ṭayyarnā bika wa bimam ma'ak, qāla ṭā`irukum 'indallāhi bal antum qaumun tuftanụn;
Mereka berkata, “Karena kamu dan pengikut-pengikutmu, kami mendapat pertanda buruk.” (Shaleh) berkata, “Pertanda buruk kalian adalah pada Allah... Tidak, kalian adalah kaum yang sedang diuji.”
-
wa kāna fil-madīnati tis'atu rahṭiy yufsidụna fil-arḍi wa lā yuṣliḥụn;
Di kota itu ada sebuah geng yang terdiri dari sembilan orang laki-laki yang menyebabkan kerusakan dan memberontak.
-
qālụ taqāsamụ billāhi lanubayyitannahụ wa ahlahụ ṡumma lanaqụlanna liwaliyyihī mā syahidnā mahlika ahlihī wa innā laṣādiqụn;
Dengan bersumpah, “Demi Allah” mereka berkata. “Mari kita serang (dan bunuh) dia dan keluarganya di malam hari, dan kepada penjaganya kita akan katakan, ‘Kami tidak mengetahui kematian dia dan keluarganya; sungguh kami mengatakan yang sebenarnya.’”
-
wa makarụ makraw wa makarnā makraw wa hum lā yasy'urụn;
Demikianlah mereka menyusun perangkap, tapi kami menyusun perangkap juga, yang tidak mereka ketahui.
-
fanẓur kaifa kāna 'āqibatu makrihim annā dammarnāhum wa qaumahum ajma'īn;
Lihatlah hasil dari perangkap-perangkap mereka! Kami membinasakan mereka dan kaum mereka!
-
fa tilka buyụtuhum khāwiyatam bimā ẓalamụ, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy ya'lamụn;
Inilah rumah-rumah mereka, telah runtuh dan hancur, karena kezaliman mereka... Sungguh, ada isyarat – pelajaran – dalam hal ini bagi kaum yang memahami.
-
wa anjainallażīna āmanụ wa kānụ yattaqụn;
Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang melindungi dirinya sendiri (takwa).
-
wa lụṭan iż qāla liqaumihī a ta`tụnal-fāḥisyata wa antum tubṣirụn;
Dan Luth... Bagaimana di berkata kepada kaumnya, “Kalian sengaja melakukan tindakan yang memalukan itu!”
-
a innakum lata`tụnar-rijāla syahwatam min dụnin-nisā`, bal antum qaumun taj-halụn;
“Apakah kalian meninggalkan perempuan-perempuan dan dengan bernafsu tidur dengan para lelaki? Tidak, kalian adalah kaum yang jahil.”
-
fa mā kāna jawāba qaumihī illā ang qālū akhrijū āla lụṭim ming qaryatikum innahum unāsuy yataṭahharụn;
Kaumnya menjawab, “Usirlah keluarga Luth dari kota! Mereka adalah orang-orang yang hidupnya suci.”
-
fa anjaināhu wa ahlahū illamra`atahụ qaddarnāhā minal-gābirīn;
Maka Kami selamatkan dia dan kaumnya, kecuali istrinya... Kami tetapkan dia sebagai salah seorang yang tertinggal dan binasa.
-
wa amṭarnā 'alaihim maṭarā, fa sā`a maṭarul-munżarīn;
Dan Kami curahkan hujan itu kepada mereka! Betapa mengerikan hujan yang menimpa orang-orang yang telah diperingatkan!
-
qulil-ḥamdu lillāhi wa salāmun 'alā 'ibādihillażīnaṣṭafā, āllāhu khairun ammā yusyrikụn;
Katakanlah, “Hamd kepunyaan Allah... Salam bagi hamba-hambaNya yang terpilih yang kepadanya Dia menganugerahkan kesucian... Apakah Allah lebih baik dibanding yang mereka persekutukan?”
-
am man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala lakum minas-samā`i mā`an fa ambatnā bihī ḥadā`iqa żāta bahjah, mā kāna lakum an tumbitụ syajarahā, a ilāhum ma'allāh, bal hum qaumuy ya'dilụn;
Ataukah yang Esa yang menciptakan langit dan bumi, dan yang mendatangkan air bagi kalian dari langit? Dengan itu Kami membuat kebun-kebun yang indah... Mustahil bagi kalian untuk membuatnya bahkan sebatang pohon pun untuk tumbuh di dalamnya... Ada tuhan selain Allah? Tidak, mereka adalah orang-orang yang menyimpang dari Kebenaran.
-
am man ja'alal-arḍa qarāraw wa ja'ala khilālahā an-hāraw wa ja'ala lahā rawāsiya wa ja'ala bainal-baḥraini ḥājizā, a ilāhum ma'allāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụn;
Ataukah yang Esa yang lebih baik, yang membuat bumi (tubuh) sebagitempat yang stabil, dan membentuk sungai-sungai (nadi-nadi) di antaranya, dan gunung-gunung yang teguh (organ-organ) di dalamnya dan membuat penghalang di antara kedua laut itu (kesadaran – tubuh)? Ada tuhan selain Allah? Tidak, kebanyakan dari mereka tidak memahaminya.
-
am may yujībul-muḍṭarra iżā da'āhu wa yaksyifus-sū`a wa yaj'alukum khulafā`al-arḍ, a ilāhum ma'allāh, qalīlam mā tażakkarụn;
Atau kah yang Esa yang lebih baik, yang kepadanya kalian berdoa ketika kalian merasa susah dan yang menyelamatkan kalian dari penderitaan kalian dan mengangkat kalian sebagai khalifah di muka bumi? Ada tuhan selain Allah? Betapa sedikitnya kalian mengingat fakta-fakta ini dan betapa sedikitnya kalian berpikir...
-
am may yahdīkum fī ẓulumātil-barri wal-baḥri wa may yursilur-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, a ilāhum ma'allāh, ta'ālallāhu 'ammā yusyrikụn;
Ataukah yang Esa yang menuntun kalian (menunjukkan jalan menuju realitas) di daratan (dunia material) dan di lautan (dunia ilmu – ide-ide) dan yang mendatangkan angin-angin (Rasul-rasul) sebagai pengabar rahmatNya? Ada tuhan selain Allah? Maha Tinggi Allah di atas apa yang mereka persekutukan denganNya.
-
am may yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ wa may yarzuqukum minas-samā`i wal-arḍ, a ilāhum ma'allāh, qul hātụ bur-hānakum ing kuntum ṣādiqīn;
Ataukah yang Esa yang mewujudkan mahluk-mahluk dan mengembalikan mereka (kepada keadaan awalnya) dan memelihara kalian dengan rejeki dari langit dan bumi? Ada tuhan selain Allah? Katakanlah, “Maka bawalah bukti yang pasti, jika kalian orang-orang yang benar.”
-
qul lā ya'lamu man fis-samāwāti wal-arḍil-gaiba illallāh, wa mā yasy'urụna ayyāna yub'aṡụn;
Katakanlah, “Tidak ada sesuatu apapun di langit dan di bumi mengetahui yang gaib selain Allah... Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dikumpulkan!”
-
baliddāraka 'ilmuhum fil-ākhirah, bal hum fī syakkim min-hā, bal hum min-hā 'amụn;
Meskipun mereka memiliki sekumpulan ilmu mengenai kehidupan kekal yang akan datang. Tidak, bahkan mereka meragukannya... Tidak, mereka benar-benar buta tentangnya!
-
wa qālallażīna kafarū a iżā kunnā turābaw wa ābā`unā a innā lamukhrajụn;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas mengatakan, Apabila kami dan nenek moyang kami telah menjadi debu, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?”
-
laqad wu'idnā hāżā naḥnu wa ābā`unā ming qablu in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn;
“Sungguh, kami dan nenk moyang kami telah diperingatkan sebelumnya dengan ini sebelum ini! Ini tidak lain hanyalah dongeng-dongeng binatang dari masa lampau.”
-
qul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa kāna 'āqibatul-mujrimīn;
Katakanlah, “Perhatikanlah bumi ini dan lihatlah bagaimana akhir dari orang-orang yang berdosa.
-
wa lā taḥzan 'alaihim wa lā takun fī ḍaiqim mimmā yamkurụn;
Jangan berduka karena mereka... Dan jangan merasa susah oleh rencana-rencana mereka!
-
wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīn;
Mereka berkata, “Jika perkataanmu benar, kapan janji itu dipenuhi?”
-
qul 'asā ay yakụna radifa lakum ba'ḍullażī tasta'jilụn;
Katakanlah, “Mungkin sebagian dari apa yang kalian ingin percepat itu sudah dekat di belakang kalian!”
-
wa inna rabbaka lażụ faḍlin 'alan-nāsi wa lākinna akṡarahum lā yasykurụn;
Sungguh, Rabb kalian bermurah hati kepada manusia... Tapi kebanyakan dari mereka tidak bersyukur.
-
wa inna rabbaka laya'lamu mā tukinnu ṣudụruhum wa mā yu'linụn;
Sungguh, Rabb-mu mengetahui apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka dan apa yang mereka ungkapkan.
-
wa mā min gā`ibatin fis-samā`i wal-arḍi illā fī kitābim mubīn;
Tidak ada yang gaib di langit maupun di bumi yang tidak tercatat di dalam Kitab Yang Nyata (dari alam semesta, dan jelas nyata dalam keberadaannya)!
Not:Yakni ‘gaib’ itu menurut yang melihatnya! Jika Allah berkehendak, Dia dapat mengubah apa yang nampaknya gaib menjadi diketahui.
-
inna hāżal-qur`āna yaquṣṣu 'alā banī isrā`īla akṡarallażī hum fīhi yakhtalifụn;
Sungguh, Al-Qur’an ini memaparkan dan menjelaskan hampir semua hal yang diperselisihkan Bani Israil.
-
wa innahụ lahudaw wa raḥmatul lil-mu`minīn;
Sungguh, (Al-Qur’an) adalah tuntunan kepada realitas dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
-
inna rabbaka yaqḍī bainahum biḥukmih, wa huwal-'azīzul-'alīm;
Sungguh, Rabb-mu akan mengadili mereka dari dalam esensi mereka... HU itu ‘Aziz lagi ‘Alim.
-
fa tawakkal 'alallāh, innaka 'alal-ḥaqqil-mubīn;
Maka bertawakallah kepada Allah! Sungguh, kamu di atas Kebenaran yang mewujud.
-
innaka lā tusmi'ul-mautā wa lā tusmi'uṣ-ṣummad-du'ā`a iżā wallau mudbirīn;
Sungguh, kamu tidak dapat membuat orang mati (mereka yang hidup tanpa kesadaran) mendengar; apabila mereka membelakangi (Kebenaran) dan berlalu, kamu tidak bisa membuat orang tuli mendengar!
-
wa mā anta bihādil-'umyi 'an ḍalālatihim, in tusmi'u illā may yu`minu bi`āyātinā fa hum muslimụn;
Kamu tidak dapat menunjuki jalan yang benar kepada orang yang buta untuk menuntun mereka keluar dari jalan mereka yang salah! Kamu hanya bisa membuat orang-orang mendengar jika mereka telah beriman kepada isyarat-isyarat Kami di dalam esensi mereka karena mereka berserah diri.
-
wa iżā waqa'al-qaulu 'alaihim akhrajnā lahum dābbatam minal-arḍi tukallimuhum annan-nāsa kānụ bi`āyātinā lā yụqinụn;
Ketika perintah (Kiamat mereka sendiri [kematian] atau masa sebelum Kiamat besar) sampai kepada mereka, Kami akan membuat dabbah dari bumi (bentuk pembicaraan dari bumi [tubuh] selama mengalami perpisahan dari tubuh, yakni kematian) yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia tidak memiliki keyakinan kepada isyarat-isyarat Kami (mereka tidak mampu melihat ciri-ciri dari Nama-nama yang menyusun keberadaan mereka)!”
-
wa yauma naḥsyuru ming kulli ummatin faujam mim may yukażżibu bi`āyātinā fa hum yụza'ụn;
Selama masa itu, Kami akan mengumpulkan orang-orang yang mengingkari isyarat-isyarat Kami dari setiap umat... Mereka semua akan diberangkatkan bersamaan.
-
ḥattā iżā jā`ụ qāla a każżabtum bi`āyātī wa lam tuḥīṭụ bihā 'ilman ammāżā kuntum ta'malụn;
Ketika mereka tiba, Allah akan mengatakan, “Apakah kalian berusaha mengingkari isyarat-isyaratKu walaupun itu diluar jangkauan ilmu kalian? Apa yang kalian lakukan itu?”
-
wa waqa'al-qaulu 'alaihim bimā ẓalamụ fa hum lā yanṭiqụn;
Putusannya telah sampai kepada mereka karena mereka menzalimi (diri mereka sendiri)! Mereka tidak dapat lagi berbicara!
-
a lam yarau annā ja'alnal-laila liyaskunụ fīhi wan-nahāra mubṣirā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn;
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Kami membuat malam agar mereka mendapatkan ketenangan dan siang terang benderang... Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi kaum yang beriman.
-
wa yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa fazi'a man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, wa kullun atauhu dākhirīn;
Selama masa itu, ketika Sangkakala ditiup (ketika ruh dihembuskan keluar tubuh, yakni di saat kematian atau ketika orang-orang yang mati ditiup keluar dari kubur mereka selama masa pengumpulan) semua orang yang di langit (orang-orang yang telah menemukan dirinya pada tingkat kesadaran) dan semua orang yang di bumi (hidup dalam keadaan jasmani), kecuali yang Allah kehendaki, akan ditimpa dengan kengerian! Semua akan mendatangi Dia dengan kepala tertunduk (merendahkan diri).
-
wa taral-jibāla taḥsabuhā jāmidataw wa hiya tamurru marras-saḥāb, ṣun'allāhillażī atqana kulla syaī`, innahụ khabīrum bimā taf'alụn;
Kamu melihat gunung-gunung itu (organ-organ tubuh) dan mengira bahwa mereka tetap ditempatnya, tapi sebenarnya mereka bergerak dan berlalu seperti halnya awan-awan (ide-ide – pikiran) bergerak dan berlalu (dengan berubah bentuk kedalam beragam pemahaman)... (Tiupan Sangkakala dan semua yang berhubungan dengan itu) merupakan karya seni Allah sedemikian rupa sehingga Dia telah membuat segala sesuatu sebagai realitas yang tak dapat diubah untuk dialami. Sungguh, Dia itu Khabir terhadap apa yang kalian kerjakan (sebagai pencipta mereka).
-
man jā`a bil-ḥasanati fa lahụ khairum min-hā, wa hum min faza'iy yauma`iżin āminụn;
Barangsiapa datang dengan kebaikan, dia akan diberi yang lebih baik... Selama masa itu, mereka akan aman dari apa yang mereka takutkan.
-
wa man jā`a bis-sayyi`ati fa kubbat wujụhuhum fin-nār, hal tujzauna illā mā kuntum ta'malụn;
Dan barangsiapa datang dengan keburukan, wajah mereka akan disungkurkan kedalam api itu... “Kalian hanya akan menjalani akibat-akibat dari perbuatan kalian sendiri!”
-
innamā umirtu an a'buda rabba hāżihil-baldatillażī ḥarramahā wa lahụ kullu syai`iw wa umirtu an akụna minal-muslimīn;
“Aku hanya diperintahkan untuk mengabdi kepada Rabb-nya kota ini... Yang telah Dia muliakan, dan segala sesuatu adalah kepunyaan Dia! Aku telah diperintahkan agar termasuk orang-orang yang (waspada akan) keberserahdirian (mereka).”
-
wa an atluwal-qur`ān, fa manihtadā fa innamā yahtadī linafsih, wa man ḍalla fa qul innamā ana minal-munżirīn;
“Dan untuk menyampaikan Al-Qur’an!” Maka barangsiapa menerima realitas, dia akan berjalan di jalan ini untuk mengalami Kebenaran ini didalam keberadaannya... Dan barangsiapa sesat, katakanlah, “Aku hanyalah salah seorang dari para pemberi peringatan!”
-
wa qulil-ḥamdu lillāhi sayurīkum āyātihī fa ta'rifụnahā, wa mā rabbuka bigāfilin 'ammā ta'malụn;
Katakanlah, “Hamd kepunyaan Allah! Dia akan menunjukkan isyarat-isyaratNya kepada kalian, dan kalian akan mengenalinya! Rabb kalian tidak lengah terhadap apa yang kalian kerjakan.”