63 - Al-Munafiqun
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
iżā jā`akal munāfiqụna qālụ nasy-hadu innaka larasụlullāh, wallāhu ya'lamu innaka larasụluh, wallāhu yasy-hadu innal-munāfiqīna lakāżibụn;
Apabila orang-orang yang bermuka-dua (munafik) mendatangimu mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa kamu benar-benar Rasul Allah!” Dan Allah mengetahui bahwa kamu memang Rasul-Nya. Dan Allah bersaksi bahwa orang-orang munafik itu adalah para pendusta.
-
ittakhażū aimānahum junnatan fa ṣaddụ 'an sabīlillāh, innahum sā`a mā kānụ ya'malụn;
Mereka mengambil sumpah mereka sebagai kedok dan menghalangi dari jalan Allah... Betapa buruknya apa yang mereka perbuat!
-
żālika bi`annahum āmanụ ṡumma kafarụ fa ṭubi'a 'alā qulụbihim fa hum lā yafqahụn;
Ini karena mereka beriman, dan kemudian mereka mengingkari (Kebenaran yang mereka akui telah mengimaninya)... Demikianlah hati (pemahaman) mereka terkunci (karena pengingkaran mereka), sehingga mereka tidak dapat memahami (fungsi dari Risalah)!
-
wa iżā ra`aitahum tu'jibuka ajsāmuhum, wa iy yaqụlụ tasma' liqaulihim, ka`annahum khusyubum musannadah, yaḥsabụna kulla ṣaiḥatin 'alaihim, humul-'aduwwu faḥżar-hum, qātalahumullāhu annā yu`fakụn;
Apabila kamu melihat mereka, tubuh (penampilan luar) mereka menyenangkanmu... Dan apabila mereka berkata, kamu mendengarkan apa yang mereka katakan... Tapi mereka bagaikan sepotong kayu (tubuh yang tidak sadar) yang ditumpuk menjadi satu! Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka adalah para musuh, maka waspadalah terhadap mereka! Mudah-mudahan Allah membunuh mereka (agar mereka melihat apa realitas itu)! Bagaimana mereka dipalingkan (dari realitas mereka)!
-
wa iżā qīla lahum ta'ālau yastagfir lakum rasụlullāhi lawwau ru`ụsahum wa ra`aitahum yaṣuddụna wa hum mustakbirụn;
Apabila dikatakan kepada mereka, “Kemarilah, biar Rasul Allah memohonkan ampunan bagi kalian,” kamu lihat mereka memalingkan muka mereka dengan sombong.
-
sawā`un 'alaihim astagfarta lahum am lam tastagfir lahum, lay yagfirallāhu lahum, innallāha lā yahdil-qaumal-fāsiqīn;
Sama saja apakah kamu memohonkan ampunan bagi mereka ataupun tidak! Allah tidak akan mengampuni mereka! Sungguh, Allah tidak menuntun kepada realitas orang-orang yang keyakinannya sesat.
-
humullażīna yaqụlụna lā tunfiqụ 'alā man 'inda rasụlillāhi ḥattā yanfaḍḍụ, wa lillāhi khazā`inus-samāwāti wal-arḍi wa lākinnal-munāfiqīna lā yafqahụn;
Mereka adalah orang-orang yang mengatakan, “Jangan mengeluarkan dana untuk orang-orang yang bersama Rasul Allah, agar mereka bercerai-berai.” Kepunyaan Allah lah perbendaharaan langit dan bumi! Tapi orang-orang munafik tidak memahami hal ini.
-
yaqụlụna la`ir raja'nā ilal-madīnati layukhrijannal-a'azzu min-hal-ażall, wa lillāhil-'izzatu wa lirasụlihī wa lil-mu`minīna wa lākinnal-munāfiqīna lā ya'lamụn;
(Orang-orang munafik) berkata, “Sungguh, jika kami kembali ke Madinah, orang yang paling mulia pasti akan mengusir orang yang paling rendah!” Tapi kemuliaan adalah kepunyaan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Tapi orang-orang munafik tidak mengetahui.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tul-hikum amwālukum wa lā aulādukum 'an żikrillāh, wa may yaf'al żālika fa ulā`ika humul-khāsirụn;
Hai orang-orang yang beriman! Janganlah harta duniawi dan anak-anak kalian menghalangi kalian dari mengingat Allah (mengingat diri esensial kalian dan pemenuhan ketentuannya). Dan barangsiapa berbuat demikian – mereka lah orang-orang yang merugi!
-
wa anfiqụ mimmā razaqnākum ming qabli ay ya`tiya aḥadakumul-mautu fa yaqụla rabbi lau lā akhkhartanī ilā ajaling qarībin fa aṣṣaddaqa wa akum minaṣ-ṣāliḥīn;
Dan keluarkanlah di jalan Allah apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum kematian mendatangi salah seorang dari kalian (dan menjadi sadar akan realitas) dan mengatakan, “Rabb-ku, andai saja Engkau dapat menangguhkanku barang sebentar agar aku dapat memberikan kekayaanku dan memenuhi ketentuan agamaku.”
-
wa lay yu`akhkhirallāhu nafsan iżā jā`a ajaluhā, wallāhu khabīrum bimā ta'malụn;
Tapi Allah tidak akan memberi tangguh kepada siapapun tatkala kematian tiba! Allah itu Khabir terhadap apa yang kalian kerjakan (sebagai pencipta mereka).