31 - Luqman
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
alif lām mīm;
Alif, Laam, Miim.
-
tilka āyātul-kitābil-ḥakīm;
Ini adalah isyarat-isyarat dari Kitab Hikmah (ilmu).
-
hudaw wa raḥmatal lil-muḥsinīn;
Sebagai rahmat dan tuntunan kepada realitas bagi orang-orang yang kembali kepada Allah seolah mereka melihat Dia (orang-orang yang berbuat kebaikan).
-
allażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn;
Mereka adalah orang-orang yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan mereka yakin dengan kehidupan kekal mereka yang akan datang.
-
ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn;
Mereka berada di atas ilmu mengenai realitas dari Rabb mereka dan mereka lah orang-orang yang terbebaskan.
-
wa minan-nāsi may yasytarī lahwal-ḥadīṡi liyuḍilla 'an sabīlillāhi bigairi 'ilmiw wa yattakhiżahā huzuwā, ulā`ika lahum 'ażābum muhīn;
Dan ada sebagian manusia yang sibuk dengan omong-kosong, tanpa dasar, sebagai hiburan dan menyesatkan (manusia) dari jalan Allah. Ada penderitaan yang menghinakan bagi mereka.
-
wa iżā tutlā 'alaihi āyātunā wallā mustakbirang ka`al lam yasma'hā ka`anna fī użunaihi waqrā, fa basysyir-hu bi'ażābin alīm;
Dan apabila dia diberitahu tentang isyarat-isyarat Kami, dia berpaling dengan sombong seolah dia tidak mendengarnya, seolah ada sumbat di dalam telinganya... Kabarkanlah kepadanya berita tentang penderitaan yang sangat berat!
-
innallażīna āmanu wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun na'īm;
Adapun bagi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuannya, bagi mereka ada Surga Kenikmatan (kehidupan yang dihiasi dengan fitur-fitur Rahim dari Nama-namaNya).
-
khālidīna fīhā, wa'dallāhi ḥaqqā, wa huwal-'azīzul-ḥakīm;
Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya... Itulah janji Allah yang benar! HU itu ‘Aziz lagi Hakim.
-
khalaqas-samāwāti bigairi 'amadin taraunahā wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa baṡṡa fīhā ming kulli dābbah, wa anzalnā minas-samā`i mā`an fa ambatnā fīhā ming kulli zaujing karīm;
Dia menciptakan langit tanpa pilar-pilar (dimensi ilmu dan kesadaran yang langsung ada sebagai makna-makna dari Nama-nama) agar (kesadaran-diri kalian dapat berkembang) dan meletakkan gunung-gunung yang teguh (organ-organ) di bumi (tubuh) agar kalian tidak terguncang, dan membentuk segala mahluk (sifat-sifat kebinatangan)... Kami datangkan air (ilmu – kesadaran yang dengannya seseorang menjadi tahu akan diri esensialnya) dari langit (kesadaran universal) dan membentuk di dalamnya setiap pasangan yang subur (ruh kalian – karakter untuk kehidupan kekal kalian yang akan datang).
-
hāżā khalqullāhi fa arụnī māżā khalaqallażīna min dụnih, baliẓ-ẓālimụna fī ḍalālim mubīn;
Ini adalah ciptaan Allah... Maka, tunjukkanlah kepadaku apa yang telah diciptakan oleh oknum-oknum lain selain Dia? Tidak, orang-orang yang zalim itu telah jatuh kedalam kesesatan yang nyata.
-
wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīd;
Sungguh, Kami telah memberi hikmah (kecerdasan berdasarkan pemikiran yang sistematik) kepada Luqman, agar dia bersyukur kepada Allah... Dan barang siapa bersyukur, maka syukurnya itu adalah bagi dirinya sendiri... Dan barangsiapa ingkar (terhadap berkat di dalam esensinya), Allah itu sungguh Ghani lagi Hamid.
-
wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka laẓulmun 'aẓīm;
Dan ketika Luqman menasihati anak laki-lakinya, “Hai anakku! Janganlah mempersekutukan Allah (jangan mempertuhankan diri/tubuhmu), yang menyusun esensimu dengan Nama-namaNya! Sungguh, dualitas itu adalah kezaliman yang sangat besar!
-
wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr;
Kami amanatkan kepada manusia kedua orang-tuanya... Ibunya mengandungnya dalam kelemahan yang bertambah... Dan penyapihan dia dari susu ibunya adalah dalam dua tahun... “Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang-tuamu; kepadaKu lah tempat kembali!”
-
wa in jāhadāka 'alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī 'ilmun fa lā tuṭi'humā wa ṣāḥib-humā fid-dun-yā ma'rụfaw wattabi' sabīla man anāba ilayy, ṡumma ilayya marji'ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn;
Tapi jika mereka memaksamu untuk mempersekutukan Aku yang bertentangan dengan ilmumu, maka janganlah menaatinya! Santunlah kepada mereka dalam hubungan duniawi, tapi ikutilah orang yang kembali kepadaKu! Tempat kembali kalian adalah kepadaKu. Akan Aku beritahukan kepada kalian apa-apa yang telah kalian kerjakan
-
yā bunayya innahā in taku miṡqāla ḥabbatim min khardalin fa takun fī ṣakhratin au fis-samāwāti au fil-arḍi ya`ti bihallāh, innallāha laṭīfun khabīr;
“Hai anakku... Sungguh, jika hal yang kamu kerjakan seberat biji sawi dan ia berada di dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, Allah akan akan mendatangkannya (sebagai akibat esensimu)... Sungguh, Allah itu Lathif lagi Khabir.”
-
yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa`mur bil-ma'rụfi wan-ha 'anil-mungkari waṣbir 'alā mā aṣābak, inna żālika min 'azmil-umụr;
“Hai anakku... Dirikanlah shalat... Buatlah keputusanmu berdasarkan keyakinanmu; perintahkanlah kebaikan dan cegahlah keburukan. Dan bersabarlah dengan apa yang menimpamu! Sungguh, ini adalah hal-hal yang membutuhkan ketabahan.”
-
wa lā tuṣa''ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụr;
“Janganlah berpaling dari manusia dengan sombong dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh! Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan bangga dengan apayang dimilikinya!”
-
waqṣid fī masy-yika wagḍuḍ min ṣautik, inna angkaral-aṣwāti laṣautul-ḥamīr;
“Ketahuilah batas-batasmu di dalam kehidupan, dengan seimbang, dan rendahkanlah suaramu! Sungguh, seburuk-buruknya suara adalah suara keledai.”
-
a lam tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa asbaga 'alaikum ni'amahụ ẓāhirataw wa bāṭinah, wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi 'ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr;
Apakah kalian tidak melihat bagaimana Allah telah menundukkan semua yang di langit dan di bumi untuk melayani kalian, dan menebarkan nikmatNya yang nyata dan tersembunyi kepada kalian... Dan di antara manusia ada sebagian yang berselisih tentang Allah tanpa dasar realitas apapun, dan tanpa ilmu yang mencerahkan.
-
wa iżā qīla lahumuttabi'ụ ma anzalallāhu qālụ bal nattabi'u mā wajadnā 'alaihi ābā`anā, a walau kānasy-syaiṭānu yad'ụhum ilā 'ażābis-sa'īr;
Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah Allah wahyukan” mereka berkata, “Tidak, kami mengikuti jalan-jalan dari nenek-moyang kami”... Meskipun Setan (keinginan-keinginan jasmaniah) mengajak mereka kepada penderitaan api yang menyala-nyala?
-
wa may yuslim waj-hahū ilallāhi wa huwa muḥsinun fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi 'āqibatul-umụr;
Dan barangsiapa menundukkan wajahnya (kesadaran) kepada Allah sebagai orang yang melakukan kebaikan, sungguh telah berpegang kepada pegangan yang kuat... Segala urusan kembali kepada Allah!
-
wa mang kafara fa lā yaḥzungka kufruh, ilainā marji'uhum fa nunabbi`uhum bimā 'amilụ, innallāha 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr;
Dan barangsiapa ingkar, jangan sampai kemungkaran mereka menyedihkanmu! Tempat kembali mereka adalah kepada Kami; Kami akan memberitahu mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan... Sungguh, Allah itu, sebagai Esensi Absolut dari Nama-nama yang menyusun keberadaanmu, ‘Alim.
-
numatti'uhum qalīlan ṡumma naḍṭarruhum ilā 'ażābin galīẓ;
Mereka akan menikmati kesenangan dunia untuk sesaat…Kemudian Kami akan menimpakan kepada mereka siksa yang berat.
-
wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunnallāh, qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụn;
Sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” pasti mereka akan mengatakan, “Allah”... Katakanlah, “Al-hamdu-lillah – Hamd kepunyaan Allah!”... Tapi tidak, kebanyakan dari mereka tidak memahaminya!
-
lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd;
Apapun yang di langit dan di bumi adalah untuk Allah (untuk melihat manifestasi fitur-fitur dari Nama-namaNya). Sungguh, Allah itu HU, yang Ghani lagi Hamid.
-
walau anna mā fil-arḍi min syajaratin aqlāmuw wal-baḥru yamudduhụ mim ba'dihī sab'atu ab-ḥurim mā nafidat kalimātullāh, innallāha 'azīzun ḥakīm;
Jika semua pohon di bumi adalah pena dan lautan (adalah tintanya) dan tujuh lautan ditambahkan lagi kepadanya, perkataan Allah tidak akan habis... Sungguh, Allah itu ‘Aziz lagi Hakim.
-
mā khalqukum wa lā ba'ṡukum illā kanafsiw wāḥidah, innallāha samī'um baṣīr;
Penciptaan dan pembangkitan kalian semua dengan bentuk baru di dalam dimensi kehidupan yang baru adalah bagaikan penciptaan dan pembangkitan satu jiwa saja... Sungguh, Allah itu Sami’ lagi Bashir.
-
a lam tara annallāha yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara kullui yajrī ilā ajalim musammaw wa annallāha bimā ta'malụna khabīr;
Tidakkah kamu melihat bagaimana Allah mengubah malam menjadi siang, dan mengubah siang menjadi malam! Dia telah menetapkan fungsi-fungsi kepada Matahari dan Bulan! Masing-masing memenuhi fungsinya sendiri untuk waktu yang telah ditentukan... Allah itu Khabir terhadap apa yang kalian kerjakan (sebagai penciptanya).
-
żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad'ụna min dụnihil-bāṭilu wa annallāha huwal-'aliyyul-kabīr;
Itu karena Allah adalah HU, Kebenaran (Realitas Absolut)... Sungguh, apa saja yang mereka sebut selain Allah adalah hal kosong! Sungguh, Allah itu HU, yang ‘Aliy lagi Kabir.
-
a lam tara annal-fulka tajrī fil-baḥri bini'matillāhi liyuriyakum min āyātih, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụr;
Tidakkah kalian melihat bagaimana perahu-perahu itu berlayar melintasi lautan sebagai nikmat dari Allah agar Dia menunjukkan kepada kalian isyarat-isyaratNya? Sungguh, ada pelajaran di dalam hal ini bagi orang-orang yang bersabar dan bersyukur.
-
wa iżā gasyiyahum maujung kaẓ-ẓulali da'awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri fa min-hum muqtaṣid, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illā kullu khattāring kafụr;
Dan apabila ombak-ombak laut menutupi mereka seperti awan-awan yang gelap, mereka mencurahkan keyakinan murni mereka kepada Allah dan berdoa... Tapi apabila Kami sampaikan mereka ke daratan, sebagian dari mereka mengambil jalan tengah. Dan tidak seorangpun bersengaja mengingkari isyarat-isyarat Kami, kecuali orang-orang yang brutal dan tidak bersyukur.
-
yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun 'aw waladihī wa lā maulụdun huwa jāzin 'aw wālidihī syai`ā, inna wa'dallāhi ḥaqqun fa lā tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garụr;
Hai manusia! Lindungilah diri kalian dari Rabb kalian (bertakwalah) (karena Dia pasti akan melaksanakan akibat-akibat dari perbuatan kalian kepada kalian) dan takutlah dengan saat dimana tidak ada seorang bapak yang akan menolong anaknya dan tidak ada seorang anak yang akan menolong bapaknya! Sungguh, janji Allah itu benar! Jangan sampai kehidupan duniawi menipu kalian... Dan jangan sampai penipu itu (ego khayal kalian) menipu kalian tentang Allah (dengan membuat kalian berpikir bahwa dia adalah realitas esensial kalian sehingga tidak ada sesuatupun akan terjadi pada kalian, menghijab kalian dari sunnatullah)!
-
innallāha 'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa yunazzilul-gaīṡ, wa ya'lamu mā fil-ar-ḥām, wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā, wa mā tadrī nafsum bi`ayyi arḍin tamụt, innallāha 'alīmun khabīr;
Sungguh, ilmu mengenai saat itu (kematian) ada pada Allah, Dia menurunkan hujan, Dia mengetahui apa yang ada di dalam rahim-rahim; tidak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi di masa datang, dan tidak seorang pun mengetahui dimana dia akan mati! Sungguh, Allah itu ‘Alim lagi Khabir.