82 - Al-Infitar
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
iżas-samā`unfaṭarat;
Dan apabila langit terbelah
-
wa iżal-kawākibuntaṡarat;
Dan planet-planet bercerai-berai,
-
wa iżal-biḥāru fujjirat;
Dan lautan bergolak dan menyembur,
-
wa iżal-qubụru bu'ṡirat;
Dan ruh-ruh dikeluarkan dari dunia mereka (menyadari realitas universal);
-
'alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat;
Setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah ia siapkan (pada masa lalu) dan apa yang gagal ia kerjakan (abaikan, tunda).
-
yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm;
Hai manusia! Bagaimana kamu berani (tidak bersyukur kepada realitas esensialmu) kepada Rabb-mu, yang Maha Pemurah?
-
allażī khalaqaka fa sawwāka fa 'adalak;
Yang menciptakanmu (mewujudkanmu), membentukmu (dengan otak, kesadaran individu dan ruh) dan menyeimbangkanmu (proses kerja otakmu, kesadaran dan ruh)!
-
fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak;
Bentuk apapun (manifestasi Nama-nama) yang Dia kehendaki bagimu, Dia menata komposisimu sesuai dengannya.
-
kallā bal tukażżibụna bid-dīn;
Tapi tidak (itu tidak seperti apa yang kalian kira)! Malah kalian mengingkari agama kalian (sistem yang dengannya kalian hidup)!
-
wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn;
Sungguh, di atas kalian ada para pencatat (yang mencatat semua pikiran dari otak kalian kepada ruh kalian),
-
kirāmang kātibīn;
Para penulis (kekuatan-kekuatan) yang sangat mulia!
-
ya'lamụna mā taf'alụn;
Mereka mengetahui apapun yang kalian kerjakan.
-
innal-abrāra lafī na'īm;
Sungguh, orang-orang yang saleh akan berada di dalam Surga kenikmatan.
-
wa innal-fujjāra lafī jaḥīm;
Sementara para pemalsu (yang tersesat dari Kebenaran) akan berada di dalam Neraka (Api).
-
yaṣlaunahā yaumad-dīn;
Mereka akan digiring kepadanya pada saat perintah-perintah agama diterapkan!
-
wa mā hum 'an-hā bigā`ibīn;
Mereka selalu berada dalam pengintaian Neraka!
-
wa mā adrāka mā yaumud-dīn;
Tahukah kamu apakah Hari Agama itu?
-
ṡumma mā adrāka mā yaumud-dīn;
Kemudian, tahukah kamu apa Hari Agama itu?
-
yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh;
Saat ketika tidak seorang pun dapat berbuat apapun untuk orang lain! Keputusan pada saat itu adalah kepunyaan Allah (tidak ada apapun yang dapat dilakukan seseorang selain menjalani akibat dari perbuatan-perbuatannya)!