113 - Al-Falaq
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
qul a'ụżu birabbil-falaq;
Katakanlah (kenali, sadari, fahami, rasakan): “Aku berlindung kepada Rabb-nya (realitas Nama-nama yang menyusun esensiku) Falaq (cahaya yang menghapuskan kegelapan dan memberikan pencerahan kepadaku).”
-
min syarri mā khalaq;
“Dari kejahatan ciptaanNya.”
-
wa min syarri gāsiqin iżā waqab;
“Dari kejahatan kegelapan yang mengendap di dalam pikiranku dan menghalangiku untuk mendengar dan memahami...”
-
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad;
“Dari kejahatan para perempuan yang meniup buhul-buhul (mereka yang memanipulasi gelombang-gelombang otak untuk membuat sihir jahat).”
-
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad;
“Dan dari mata jahat penghasud apabila dia hasud!”
Aku berlindung kepada kekuatan perlindungan Nama-nama Allah yang menyusun hakikat diriku dari gangguan setan yang terkutuk dan tertolak (rojim), yang karena prekondisi, menyebabkan indra khayal kita melihat yang ada sebagai tiada dan yang tiada sebagai ada, dan karenanya membuat manusia meyakini bahwa dirinya adalah keberadaan dan tubuh yang terpisah di luar Nama-nama Allah, mengarahkan manusia kepada ide mengenai adanya Tuhan-berhala eksternal di langit sana.
Demi dzat yang ditunjuk oleh nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengn makna huruf ‘Ba’), yang Rahman, yang Rahim.