41 - Fussilat
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
ḥā mīm;
Ha Mim!
-
tanzīlum minar-raḥmānir-raḥīm;
Ini adalah wahyu (penjelasan) dari yang Rahman dan Rahim!
-
kitābun fuṣṣilat āyātuhụ qur`ānan 'arabiyyal liqaumiy ya'lamụn;
Untuk kaum yang memahami, ini adalah ilmu, yang isyarat-isyaratnya dijelaskan dengan rinci sebagai Al-Qur’an dalam bahasa Arab!
-
basyīraw wa nażīrā, fa a'raḍa akṡaruhum fa hum lā yasma'ụn;
Sebagai penyampai berita gembira dan peringatan... Tapi kebanyakan dari mereka telah berpaling (dari kebenaran ini)! Mereka tidak mendengar!
-
wa qālụ qulụbunā fī akinnatim mimmā tad'ụnā ilaihi wa fī āżāninā waqruw wa mim baininā wa bainika ḥijābun fa'mal innanā 'āmilụn;
Mereka berkata, “Kesadaran kami tertutup dari apa yang kepadanya kamu mengajak kami, ada rasa berat di telinga kami, dan ada hijab di antara kamu dan kami! Maka, lakukanlah apapun yang bisa kamu kerjakan, kami pun melakukan apa yang bisa kami kerjakan.”
-
qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥidun fastaqīmū ilaihi wastagfirụh, wa wailul lil-musyrikīn;
(RasulKu) katakanlah, “Aku ini manusia biasa seperti kalian; namun telah diwahyukan kepadaku: Bahwa yang kalian kira sebagai tuhan itu Esa, pemilik Uluhiyyah! Maka, kembalilah kepadaNya dan mintalah kepadaNya ampunan... Celakalah bagi orang-orang yang berada dalam dualitas (yang gagal untuk memahami keEsaan keberadaan dan mempersekutukan Allah)!
-
allażīna lā yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum kāfirụn;
Orang-orang (dualis) tidak memberi dengan tulus (menunaikan zakat) karena Allah dan mereka mengingkari kehidupan kekal mereka yang akan datang.
-
innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụn;
Tapi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama, ada balasan yang tidak pernah putus bagi mereka.
-
qul a innakum latakfurụna billażī khalaqal-arḍa fī yaumaini wa taj'alụna lahū andādā, żālika rabbul-'ālamīn;
Katakanlah, “Apakah kalian benar-benar mengingkari yang Easa yang telah menciptakan bumi dalam dua masa (merujuk pada bumi, ini adalah periode materialisasi bumi dan pembentukan mahluk bergerak; merujuk kepada tubuh, ini adalah waktu di antara kehamilan hingga hari ke-120, dan setelahnya hingga waktu kelahiran. Allah yang paling mengetahui)! Apakah kalian menyamakan (menganggap adanya) tuhan-tuhan lain selain Allah! Dia lah Rabb-nya seluruh alam (yang Esa yang membentuk Nama-nama Allah di setiap saat proses penciptaan – dari titik dia dikehendaki dan pembentukannya, hingga akhir keberadaannya – menciptakan semua fitur penting dan patut yang diperlukan untuk perwujudannya)!”
-
wa ja'ala fīhā rawāsiya min fauqihā wa bāraka fīhā wa qaddara fīhā aqwātahā fī arba'ati ayyām, sawā`al lis-sā`ilīn;
Dan Dia membentuk gunung-gunung yang terpasang teguh (ego-ego) di muka bumi (tubuh) dan memberi kelimpahan di dalamnya dan menentukan rezeki bagi keberlangsungan mahluk-mahluknya dalam empat masa, tanpa pembedaan, bagi mereka yang bertanya (sesuai dengan kapasitas mereka).
-
ṡummastawā ilas-samā`i wa hiya dukhānun fa qāla lahā wa lil-arḍi`tiyā ṭau'an au karhā, qālatā atainā ṭā`i'īn;
Kemudian menempatkan DiriNya di langit (untuk mewujudkan sebagian dari Nama-namaNya) ketika ia masih dalam bentuk asap (diri alami yang tanpa-bentuk) dan berkata kepadanya (kesadaran) dan kepada bumi (tubuh), “Datanglah dengan suka-rela atau terpaksa (untuk mewujudkan Nama-namaKu)!” Keduanya berkata, “Kami datang dengan sukarela untuk menaatinya!” (Langit = keadaan akal; dan bumi = organ-organ tubuh. Keduanya dengan suka-rela mewujudkan fitur-fitur dari Nama-nama.)
-
fa qaḍāhunna sab'a samāwātin fī yaumaini wa auḥā fī kulli samā`in amrahā, wa zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ḥifẓā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīm;
Demikianlah Dia menetapkan di sana tujuh langit (tujuh keadaan kesadaran – diri) dan mewahyukan kepada tiap langit fungsi-fungsinya! Dan Dia menghiasi langit terdekat (langit bumi) dengan lampu-lampu (ide-ide yang mencerahkan) dan melindunginya. Begitulah ketentuan dari yang ‘Aziz lagi ‘Alim!
-
fa in a'raḍụ fa qul anżartukum ṣā'iqatam miṡla ṣā'iqati 'ādiw wa ṡamụd;
Tapi jika mereka berpaling katakanlah, “Aku peringatkan kalian dengan petir seperti yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud!”
-
iż jā`at-humur-rusulu mim baini aidīhim wa min khalfihim allā ta'budū illallāh, qālụ lau syā`a rabbunā la`anzala malā`ikatan fa innā bimā ursiltum bihī kāfirụn;
Ketika Rasul-rasul mereka mendatangi mereka dari depan (dengan apa yang mereka mengetahunya) dan dari belakang (dengan apa yang mereka tidak mengetahuinya) dan berkata, “Jangan mempertuhankan yang lain; mengabdi dan menyembahlah hanya kepada Allah!” Mereka berkata, “Seandainya Rabb kami menghendaki, tentu Dia telah mendatangkan malaikat-malaikat... Kami mengingkari itu (ilmu mengenai realitas) yang dengannya kamu didatangkan.”
-
fa ammā 'ādun fastakbarụ fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa qālụ man asyaddu minnā quwwah, a wa lam yarau annallāhallażī khalaqahum huwa asyaddu min-hum quwwah, wa kānụ bi`āyātinā yaj-ḥadụn;
Adapun kaum ‘Aad (kaumnya Hud), mereka bersikap sombong di muka bumi tanpa hak dan mengatakan, “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dibanding kami?” Tidakkah mereka melihat bahwa Allah, yang menciptakan mereka, lebih besar kekuatannya dibanding mereka! Mereka dengan sadar (dan bersengaja) mengingkari isyarat-isyarat Kami! (Mereka mengira kekuatan-kekuatan yang berkenaan dengan Nama-nama Kami merupakan milik diri-khayal mereka.)
-
fa arsalnā 'alaihim rīḥan ṣarṣaran fī ayyāmin naḥisātil linużīqahum 'ażābal-khizyi fil-ḥayātid-dun-yā, wa la'ażābul-ākhirati akhzā wa hum lā yunṣarụn;
Maka kami datangkan kepada mereka angin ber-es selama hari-hari yang sial, sehingga mereka merasakan penderitaan yang menghinakan dalam kehidupan duniawi! Tapi penderitaan kehidupan kekal yang akan datang sungguh lebih menghinakan... Dan mereka sama sekali tidak akan mendapatkan pertolongan!
-
wa ammā ṡamụdu fa hadaināhum fastaḥabbul-'amā 'alal-hudā fa akhażat-hum ṣā'iqatul-'ażābil-hụni bimā kānụ yaksibụn;
Adapun kaum Tsamud (kaumnya Shaleh), Kami menuntun mereka, tapi mereka lebih memilih kebutaan dibanding tuntunan (realitas)... Maka, petir derita yang menghinakan itu menimpa mereka sebagai akibat perilaku mereka.
-
wa najjainallażīna āmanụ wa kānụ yattaqụn;
Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan yang melindungi dirinya sendiri.
-
wa yauma yuḥsyaru a'dā`ullāhi ilan-nāri fa hum yụza'ụn;
Apabila saat itu tiba, musuh-musuh Allah akan dikumpulkan dan digirng menuju Api itu.
-
ḥattā iżā mā jā`ụhā syahida 'alaihim sam'uhum wa abṣāruhum wa julụduhum bimā kānụ ya'malụn;
Apabila mereka (musuh-musuh Allah) tiba di sana, telinga (pendengaran), mata (penglihatan) dan kulit mereka (seluruh tubuh mereka) akan bersaksi terhadap mereka tentang apa yang dulu biasa mereka kerjakan.
-
wa qālụ lijulụdihim lima syahittum 'alainā, qālū anṭaqanallāhullażī anṭaqa kulla syai`iw wa huwa khalaqakum awwala marratiw wa ilaihi turja'ụn;
Mereka akan bertanya kepada tubuh mereka, “Mengapa kalian bersaksi terhadap kami?”... Mereka akan berkata, “Allah lah, yang membuat segala sesuatu berbicara, membuat kami berbicara... Dia menciptakan kalian untuk kali yang pertama... Dan sekarang kepadaNya lah kalian dikembalikan.”
-
wa mā kuntum tastatirụna ay yasy-hada 'alaikum sam'ukum wa lā abṣārukum wa lā julụdukum wa lākin ẓanantum annallāha lā ya'lamu kaṡīram mimmā ta'malụn;
Dan kalian tidak berharap bahwa pendengaran, penglihatan dan tubuh kalian akan bersaksi terhadap kalian (sehingga kalian hidup seenaknya)... Kalian mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan!
-
wa żālikum ẓannukumullażī ẓanantum birabbikum ardākum fa aṣbaḥtum minal-khāsirīn;
Anggapan kalian yang keliru tentang Rabb kalian telah membawa kalian kepada penderitaan abadi, dan menjadikan kalian termasuk orang-orang yang merugi.
-
fa iy yaṣbirụ fan-nāru maṡwal lahum, wa iy yasta'tibụ fa mā hum minal-mu'tabīn;
Maka meskipun mereka dapat menahan deritanya dengan sabar (dengan mengira hal itu akan berlalu) Api itu adalah tempat tinggal mereka! Jika mereka berusaha menyenangkan (Rabb mereka, dengan mengemukakan berbagai alasan) mereka tidak akan termasuk orang-orang yang alasannya diterima dan memuaskan.
-
wa qayyaḍnā lahum quranā`a fa zayyanụ lahum mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa ḥaqqa 'alaihimul-qaulu fī umaming qad khalat ming qablihim minal-jinni wal-ins, innahum kānụ khāsirīn;
Dan telah kami tetapkan bagi mereka teman-teman (mereka yang memiliki ide –ide setan di antara jin dan manusia) yang membuat mereka memandang bagus tindakan-tindakan dan keinginan-keinginan mereka. Dan keputusan terhadap jin dan manusia sebelum mereka, kini berlaku terhadap mereka. Sungguh, mereka semua adalah orang-orang yang merugi.
-
wa qālallażīna kafarụ lā tasma'ụ lihāżal-qur`āni walgau fīhi la'allakum taglibụn;
Orang-orang yang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata (kepada orang-orang yang mendengar kepada Rasul Allah), “Jangan mendengarkan Al-Qur’an, bicarakanlah hal yang tidak berdasar mengenainya, agar kalian mengalahkannya!”
-
fa lanużīqannallażīna kafarụ 'ażāban syadīdaw wa lanajziyannahum aswa`allażī kānụ ya'malụn;
Sungguh, akan Kami timpakan penderitaan yang berat kepada orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan sungguh Kami akan membuat mereka menghadapi akibat-akibat dari perbuatan mereka!
-
żālika jazā`u a'dā`illāhin-nāru lahum fīhā dārul-khuld, jazā`am bimā kānụ bi`āyātinā yaj-ḥadụn;
Api adalah hasil dari perbuatan-perbuatan musuh-musuh Allah! Bagi mereka ada rumah abadi di dalamnya! Sebagai balasan untuk mengingkari isyarat-isyarat Kami dengan sengaja (menolak untuk menerima Rabb mereka)!
-
wa qālallażīna kafarụ rabbanā arinallażaini aḍallānā minal-jinni wal-insi naj'al-humā taḥta aqdāminā liyakụnā minal-asfalīn;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “Rabb kami... Tunjukkanlah kepada kami kedua oknum yang menyesatkan kami dari antara jin dan manusia agar kami meletakkan mereka di bawah kaki kami sehingga mereka termasuk di antara yang paling rendah!”
-
innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ tatanazzalu 'alaihimul-malā`ikatu allā takhāfụ wa lā taḥzanụ wa absyirụ bil-jannatillatī kuntum tụ'adụn;
Sungguh, malaikat-malaikat akan turun kepada orang-orang yang mengatakan, “Rabb-ku adalah Allah” dan yang menjalani hidup mereka sesuai dengannya (kekuatan-kekuatan Jamal dari sifat ilahiah akan mewujud, yang berarti), “Jangan takut dan jangan bersedih tapi bergembiralah dengan Surga kalian, yang telah dijanjikan kepada kalian...”
-
naḥnu auliyā`ukum fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah, wa lakum fīhā mā tasytahī anfusukum wa lakum fīhā mā tadda'ụn;
“Kami adalah teman-teman kalian (Waliyy) dalam kehidupan duniawi dan kehidupan kekal yang akan datang! Kalian akan mendapatkan di dalamnya apapun yang kesadaran kalian inginkan... Dan apapun yang kalian minta di dalamnya, kalian akan mendapatkannya!”
-
nuzulam min gafụrir raḥīm;
Sebagai penyingkapan (manifestasi) dari yang Rahim lagi Ghafur (sifat-sifat Jamal).”
-
wa man aḥsanu qaulam mim man da'ā ilallāhi wa 'amila ṣāliḥaw wa qāla innanī minal-muslimīn;
Siapakah yang lebih baik perkataannya dibanding orang yang mengajak kepada Allah dan memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya dan mengatakan, “Sungguh, aku termasuk orang-orang yang mengalami keberserahdirian mutlak”?
-
wa lā tastawil-ḥasanatu wa las-sayyi`ah, idfa' billatī hiya aḥsanu fa iżallażī bainaka wa bainahụ 'adāwatung ka`annahụ waliyyun ḥamīm;
Perbuatan baik dan perbuatan buruk tidaklah sama! Tolaklah (yang buruk) dengan cara yang terbaik... Maka kamu akan melihat, orang yang memiliki permusuhan terhadapmu akan bersikap seolah dia itu teman setia!
-
wa mā yulaqqāhā illallażīna ṣabarụ, wa mā yulaqqāhā illā żụ ḥaẓẓin 'aẓīm;
Hanya orang-orang yang sabar yang dianugerahi (fitur) ini... Dan hanya orang-orang yang telah diberi anugerah besar yang diberi (kesabaran ini).
-
wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm;
Jika dorongan-dorongan Setan menggodamu, segeralah mencari perlindungan Allah, yang Esa yang menyusun esensimu dengan Nama-namaNya (mengaktifkan kekuatan-kekuatan Nama-nama yang melekat di dalam dirimu)! Sungguh, Dia lah HU, yang Sami’ lagi ‘Alim.
-
wa min āyātihil-lailu wan-nahāru wasy-syamsu wal-qamar, lā tasjudụ lisy-syamsi wa lā lil-qamari wasjudụ lillāhillażī khalaqahunna ing kuntum iyyāhu ta'budụn;
Malam (ciri-ciri intrinsik), siang (ciri-ciri ekstrinsik), Matahari (akal) dan Bulan (emosi) semuanya adalah isyarat-isyaratNya! Janganlah bersujud kepada (mempertuhankan) Matahari dan Bulan, tapi bersujudlah kepada Allah (pencipta mereka) (dengarlah intuisi kalian, yang diilhami oleh Nama-nama, karena selalu ada suara batin yang menuntun kalian kepada yang benar sebelum kalian melaksanakan perbuatan); jika kalian sadar akan pengabdian kalian kepadaNya! (Ini adalah ayat sujud.)
-
fa inistakbarụ fallażīna 'inda rabbika yusabbiḥụna lahụ bil-laili wan-nahāri wa hum lā yas`amụn;
Jika mereka tetap bersikap sombong (egoistik), maka (beritahulah mereka) bahwa orang-orang yang dekat dengan Rabb mereka (menyadari realitas esensial mereka) bertasbih kepadaNya (hidup dengan kesadaran akan pengabdian mereka kepada Rabb mereka) di malam hari dan siang hari tanpa menjadi jemu!
-
wa min āyātihī annaka taral-arḍa khāsyi'atan fa iżā anzalnā 'alaihal-mā`ahtazzat wa rabat, innallażī aḥyāhā lamuḥyil-mautā, innahụ 'alā kulli syai`ing qadīr;
Dari isyarat-isyaratNya lah kamu melihat bumi (tubuh) dalam keadaan khidmat... Apabila Kami datangkan air (ilmu mengenai realitas) kepadanya, ia bergetar dan bangkit! Sungguh, yang Esa yang telah memberi kehidupan kepadanya (orang yang hampa ilmu) adalah yang Esa memberi kehidupan (Muhyi) kepada yang mati! Sungguh, Dia itu Qadir atas segala sesuatu.
-
innallażīna yul-ḥidụna fī āyātinā lā yakhfauna 'alainā, a fa may yulqā fin-nāri khairun am may ya`tī āminay yaumal-qiyāmah, i'malụ mā syi`tum innahụ bimā ta'malụna baṣīr;
Orang-orang yang menyesatkan isyarat-isyarat Kami untuk tujuan mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka, apakah orang yang dilempar kedalam Api itu lebih baik ataukah orang yang aman selama Hari Kiamat? Berbuatlah sesuai keinginan kalian! Sungguh Dia itu Bashir terhadap apa yang kalian kerjakan (sebagai pencipta mereka).
-
innallażīna kafarụ biż-żikri lammā jā`ahum, wa innahụ lakitābun 'azīz;
Sungguh, mereka mengingkari ilmu yang mengingatkan mereka akan realitas esensial mereka! Sungguh, ilmu itu (mengingatkan mereka akan realitas esensial mereka – dzikir) sangat kuat!
-
lā ya`tīhil-bāṭilu mim baini yadaihi wa lā min khalfih, tanzīlum min ḥakīmin ḥamīd;
Kepalsuan tidak dapat mencapainya, dari depannya (secara langsung) atau dari belakangnya (secara tidak langsung)! Itu adalah penyingkapan (dimensional) dari yang Esa yang Hakim lagi Hamid.
-
mā yuqālu laka illā mā qad qīla lir-rusuli ming qablik, inna rabbaka lażụ magfiratiw wa żụ 'iqābin alīm;
(Hai Rasul Allah) Kamu sama sekali tidak mengatakan hal yang berbeda dari apa yang dikatakan Rasul-rasul sebelumnya! Sungguh, Rabb-mu itu pengampun dan juga yang Esa yang menimpakan penderitaan yang berat.
-
walau ja'alnāhu qur`ānan a'jamiyyal laqālụ lau lā fuṣṣilat āyātuh, a a'jamiyyuw wa 'arabiyy, qul huwa lillażīna āmanụ hudaw wa syifā`, wallażīna lā yu`minụna fī āżānihim waqruw wa huwa 'alaihim 'amā, ulā`ika yunādauna mim makānim ba'īd;
Seandainya Kami membuat Al-Qur’an ini bukan dalam bahasa Arab, tentu mereka akan mengatakan, “Ayat-ayat ini mestinya mudah difahami! (Al-Qur’an) bukan berbahasa Arab kepada seorang (Rasul?) yang berlisan Arab (Bagaimana mungkin?)”... Katakanlah, “itu adalah tuntunan dan penyembuh (memungkinkan pikiran yang sehat) bagi orang-orang yang beriman!” Adapun bagi orang-orang yang tidak beriman, ada rasa berat di telinga mereka; itu adalah hal yang tidak dapat difahami dengan jelas bagi mereka! (Karenanya seolah) mereka itu sedang dipanggil dari tempat yang jauh.
-
wa laqad ātainā mụsal-kitāba fakhtulifa fīh, walau lā kalimatun sabaqat mir rabbika laquḍiya bainahum, wa innahum lafī syakkim min-hu murīb;
Sungguh, Kami memberikan ilmu ini (Kitab) kepada Musa, tapi mereka berselisih faham mengenai hal itu... Dan seandainya bukan karena ketetapan Rabb-mu, tentu telah diadili di antara mereka itu... Sungguh, mereka dalam keadaan sangat ragu tentangnya.
-
man 'amila ṣāliḥan falinafsihī wa man asā`a fa 'alaihā, wa mā rabbuka biẓallāmil lil-'abīd;
Barangsiapa memenuhi ketentuan-ketentuan agama, itu untuk kepentingan mereka sendiri! Dan barangsiapa berbuat keburukan, itu bertentangan dengan kepentingan mereka sendiri. Rabb-mu tidak menzalimi hamba-hambaNya.
-
ilaihi yuraddu 'ilmus-sā'ah, wa mā takhruju min ṡamarātim min akmāmihā wa mā taḥmilu min unṡā wa lā taḍa'u illā bi'ilmih, wa yauma yunādīhim aina syurakā`ī qālū āżannāka mā minnā min syahīd;
Ilmu mengenai Saat itu (kematian) adalah kepunyaan Dia! Di luar ilmunya, tiada buah yang dapat keluar dari putiknya, atau perempuan dapat hamil atau melahirkan! Pada hari ketika Dia (Allah) memanggil, “Dimanakah sekutu-sekutuKu itu?” Mereka berkata, “Tidak seorang pun menyaksikan sekutu yang demikian itu, inilah pengakuan kami!”
-
wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yad'ụna ming qablu wa ẓannụ mā lahum mim maḥīṣ;
Apa yang sebelumnya mereka katakan telah lenyap dari mereka dan mereka menyadari bahwa mereka tidak mempunyai tempat untuk meloloskan diri.
-
lā yas`amul-insānu min du'ā`il-khairi wa im massahusy-syarru fa ya`ụsung qanụṭ;
Manusia tidak pernah jemu untuk meminta hal-hal yang baik... Tapi jika keburukan menimpa mereka, seketika dia kehilangan harapan dan berputus asa.
-
wa la`in ażaqnāhu raḥmatam minnā mim ba'di ḍarrā`a massat-hu layaqụlanna hāżā lī wa mā aẓunnus-sā'ata qā`imataw wa la`ir ruji'tu ilā rabbī inna lī 'indahụ lal-ḥusnā, fa lanunabbi`annallażīna kafarụ bimā 'amilụ wa lanużīqannahum min 'ażābin galīẓ;
Sungguh, jika Kami membuat mereka merasakan rahmat Kami setelah suatu kesusahan, sungguh dia akan berkata, “Ini adalah hakku... Aku tidak percaya bahwa Saat itu (Hari Kiamat) akan datang... Sungguh, jika aku mesti dikembalikan kepada Rabb-ku, aku memiliki yang terbaik di sisiNya!” Sungguh, Kami akan memberitahukan kepada orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas apa yang mereka kerjakan... Sungguh, Kami akan membuat mereka merasakan penderitaan yang berat.
-
wa iżā an'amnā 'alal-insāni a'raḍa wa na`ā bijānibih, wa iżā massahusy-syarru fa żụ du'ā`in 'arīḍ;
Apabila Kami memberi kenikmatan kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri! Tapi apabila hal buruk menimpa mereka, di berdoa dengan rajin.
-
qul a ra`aitum ing kāna min 'indillāhi ṡumma kafartum bihī man aḍallu mim man huwa fī syiqāqim ba'īd;
Katakanlah, “Pikirkanlah, jika (ilmu ini) dari Allah dan kalian mengingkarinya, siapakah yang lebih rusak dibanding orang yang telah tersesat (dari realitas) sejauh ini!”
-
sanurīhim āyātinā fil-āfāqi wa fī anfusihim ḥattā yatabayyana lahum annahul-ḥaqq, a wa lam yakfi birabbika annahụ 'alā kulli syai`in syahīd;
Kami akan menunjukkan kepada mereka isyarat-isyarat Kami di ufuk-ufuk (secara eksternal) dan di dalam diri mereka sendiri hingga datangnya bukti yang nyata kepada mereka bahwa itu adalah Kebenaran! Tidak cukupkah bahwa Rabb-mu sebagai saksi atas segala sesuatu?
-
alā innahum fī miryatim mil liqā`i rabbihim, alā innahụ bikulli syai`im muḥīṭ;
Ingatlah! Sungguh, mereka dalam keraguan tentang pertemuan dengan Rabb mereka (dalam mengalami manifestasi Rabb mereka dari dalam esensi mereka)! Waspadalah! Sungguh Dia itu meliputi atas segala sesuatu (membentuk segala sesuatu dengan fitur-fitur dari Nama-namaNya)!